Flashback
"Kamu jahat!"
Taeyong menghentikan ciumannya di pipi Sohyun saat gadis itu tiba-tiba meracau dan marah, tak sampai disitu dia bahkan memukul tubuh Taeyong yang menindihnya.
"Aku jahat?" Ulangnya bagai sadar apa yang barusan diucapkan gadis itu secara gamblang.
"Iya. Kamu jahat. Hiks," airmata Sohyun mulai mengalir.
"Sudah jangan menangis. Maaf. Apa aku menyakitimu," Taeyong menyeka airmata gadis itu dengan kedua ibu jarinya. Apa dia bertindak kelewatan tadi? Oke harus di akui dia nyaris lepas kontrol tadi. Kalau saja tadi Sohyun tak menyebutnya jahat mungkin ciumannya barusan akan semakin liar.
Taeyong menjauhkan diri dari Sohyun dan memposisikan diri duduk di samping gadis itu dengan tangan kanan memijit pelipisnya. Kenapa dia bisa tak terkendali sih? Taeyong menghembuskan napas kuat-kuat. Pandangannya tertuju ke arah Sohyun yang masih terisak. Ada rasa bersalah dalam hatinya membuat gadis yang dicintainya menangis karena perilakunya.
Ah Lee Taeyong kamu sungguh keterlaluan.
"Maaf Sohyun. Maaf aku tak bermaksud---"
"Maksud kamu apa sih? Kenapa sikapmu selalu membuatku bingung."
"Hah?" Taeyong tercengang mendengar pertanyaan Sohyun yang menurutnya membingungkan.
"Kamu benar-benar jahat. Selalu membuatku bingung dan menerka-nerka."
Taeyong bungkam. Pandangannya menyapu wajah Sohyun yang tertutup telapak tangan dengan isakan yang masih terdengar jelas.
"Kamu memelukku. Menciumku. Tiba-tiba kamu mendekat dan tiba-tiba juga kamu menjauh--"
Taeyong tahu saat ini Sohyun tengah mengutarakan isi hatinya yang terdalam. Dibiarkannya gadis itu menumpahkan semua hal yang tak bisa diungkapkannya saat sedang sadar.
"Kamu membuatku bingung dengan sikapmu yang terduga."
Taeyong tak pernah tahu dia membuat gadis yang dicintainya bingung. Ah dia terlalu sibuk memikirkan perasaannya tanpa memikirkan perasaan gadis itu. Egois sekali.
"Kamu membuatku menerka-nerka dan bertanya-tanya."
"Kenapa kamu menciumku?"
"Kenapa kamu memelukku?"
"Kenapa kamu begini? Kenapa kamu begitu?" Sohyun menghapus airmata dengan punggung tangannya. Hidungnya memerah gara-gara menangis.
"Aku bingung setengah mati. Bodohnya aku malah----"
Taeyong menggeser posisinya, dia duduk mendekat ke arah Sohyun. Tangan kanannya terangkat ke atas kepala gadis itu. Perlahan ia mengusap lembut rambut kepala Sohyun. Setidaknya ia ingin membuat gadis itu merasa lebih tenang.
"Aku bodoh. Kenapa jantungku malah berdetak kencang karenamu? Kenapa pipiku memerah karena sikap tak terdugamu? Harusnya aku bersikap acuh. Harusnya aku tak berharap lebih tapi---hiks."
Deg!!!
Sudut bibir Taeyong terangkat. Pengakuan Sohyun yang berada di bawah pengaruh alkohol berhasil membuat hatinya melayang. Taeyong ingin berterimakasih pada wine yang telah membuat Sohyun mabuk sehingga dia mengatakan hal yang membuat hatinya berbunga. Akhirnya dia tahu apa yang selama ini gadis itu rasakan.
Senyum lebar menghiasi wajah tampannya. Taeyong tak bisa berhenti tersenyum. Kalau bisa dia ingin meloncat-loncat di kasur saat ini juga. Sebisa mungkin dia menahan diri dan berusaha bersikap tenang. Dia pun juga menahan diri agar tak mencium dan memeluk Sohyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hot Daddy : Dave And His Dad
Hayran Kurgu[Daddy Series 1] Judul sebelumnya: Hot Daddy Cerita sudah tamat, sedang diunpublish (tidak tahu kapan dipublish kembali) Seorang mahasiswi semester akhir yang menjadi babysitter sebuah keluarga kaya raya harus terjebak di antara anak-ayah yang sama...