Kenyataannya aku mencintaimu sejak dulu.
.
.
.
.
.
"Sohyun?"
"Kak Mingyu?"
Mereka sama-sama terkejut bisa bertemu di tempat yang tak terduga.
Mingyu mengeluarkan tangan dari saku celananya lalu menghampiri Sohyun yang masih terbengong.
"Kakak kok bisa di sini?" Matanya mengerjap sambil memperhatikan Mingyu dari ujung rambut sampai ujung kaki. Dia ingin memastikan lelaki itu memang Mingyu yang dikenalnya.
Di lihat dari sisi manapun, lelaki dengan senyum manis itu memang lah Mingyu.
"Ini rumah kakek-nenekku. Aku kesini untuk acara peringatan kematian mereka."
"Kakek nenek? Maksudnya kakek nenek Kim adalah---" Sohyun terlampau shock sampai kesulitan meneruskan ucapannya.
"Iya. Mereka kakek nenekku."
Mingyu adalah cucu kakek nenek Kim? Fakta itu sungguh di luar dugaan.
Mungkinkah dia lelaki itu. Kakak yang ada di masa kecil nya? Kalau benar kenapa Sohyun tak menyadarinya ya.
" Kamu kenapa begitu terkejut?"
"Aku tak pernah tahu kalau kak Mingyu cucu kakek nenek padahal kita sudah lama kenal atau mungkin----"
Aku saja yang tak mengenali-----kakak?
"Ah itu. Aku jarang kesini. Kalau Pun kesini pasti hanya sehari," Mingyu menggaruk tengkuknya, ketahuan sekali ia cucu yang jarang berkunjung.
Apa?
"Ngomong-ngomong dulu aku ingin memanjat pohon ini tapi tak bisa," kak Mingyu menunjuk pohon besar di depannya.
"Tak bisa?"
Apa-apaan ini? Kupikir kak mingyu adalah kakak.
"Aku tak jago memanjat."
Ah bukan kakak rupanya.
Dia sempat berharap lelaki itu adalah kakak. Tapi mendengar cerita lelaki itu mengenai pohon yang ingun dipanjat menunjukkan kalau dia bukan kakak. Kakak yang ia kenal sangat lihai memanjat pohon.
"Mungkin kalau dulu aku sering main ke sini aku bisa memanjat pohon ini. Oh iya ngomong-ngomong Kenapa kamu bisa di sini?"
"Ini kampung halamanku. Kebetulan aku dan teman-teman kesini untuk membantu persiapan acara."
Kalau aku tahu kamu tinggal di sini, dulu aku akan sering berkunjung. Ah sial.
"Benarkah? Kalian baik sekali."
"Ini bentuk ucapan terimakasih kami, kakek nenek Kim dulu sering membantu kami."
"Kakek dan nenek memang sangat baik. Ngomong-ngomong aku masih Belum menerima surat pengunduran dirimu"
"Hah?"
Pembicaraan soal surat pengunduran diri membuat Sohyun teringat Mingyu memang bersikukuh mempertahankannya di perusahaan.
"Bagiku kamu masih karyawan Ming," tegasnya.
"Sepertinya sulit untukku kembali."
"Kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hot Daddy : Dave And His Dad
Fanfic[Daddy Series 1] Judul sebelumnya: Hot Daddy Cerita sudah tamat, sedang diunpublish (tidak tahu kapan dipublish kembali) Seorang mahasiswi semester akhir yang menjadi babysitter sebuah keluarga kaya raya harus terjebak di antara anak-ayah yang sama...