"Mommy sangat suka tempat ini. Mommy sangat menyukai teddy bear."
Jadi itu alasan lelaki itu mengajak mereka ke tempat itu. Alasan yang mengusik hati dan pikiran Sohyun. Tempat yang begitu berharga bagi Taeyong dan David. Sohyun merasa seperti orang asing di tempat itu, seolah dia tak berhak di sana. Ah, memang sejak awal dia adalah orang asing kan?
Seharusnya dia tak memiliki perasaan lebih pada keluarga itu.
Terlalu menyayangi David sudah salah terlebih----
Sohyun menepis pikiran liarnya.
Menyingkirlah Sohyun. Ini bukan tempatmu.
Sohyun sadar diri. Dia memberi ruang pada anak ayah itu untuk berdua. Membicarakan masa lalu terlebih tentang mommy mereka.
Sohyun memang penasaran dengan perempuan yang disayangi dua lelaki itu tapi---sekarang mungkin dia harus memikirkannya ulang.
"Sohyun."
Panggilan itu membuat Sohyun tersedot ke dunia nyata. Dia hampir melupakan saat ini dia sudah tak berada di museum melainkan di cafe. Cafe tak jauh dari hotelnya menjadi pilihan untuk bertemu lelaki itu.
"Kakak," Sohyun bangkit dari sofa,menyambut lelaki jamgkung yang memiliki senyum manis itu.
Lelaki itu menarik kursi di hadapan Sohyun dan mendudukkan diri di sana,"sudah pesan?"
Anggukan Sohyun menjadi jawaban yang membuat senyum lelaki itu semakin lebar,"aku juga sudah memesankan sesuatu untuk kakak. Minuman kesukaan kakak."
"Astaga kamu masih hafal ya," sahut lelaki itu mengacak pelan rambut Sohyun. Sohyun hanya tertawa dengan perlakuan lelaki itu.
"Tentu saja. Aku masih hafal kesukaan kakak."
Lelaki itu menaruh siku ke meja lalu menopang dagu dengan satu tangan,"kamu memang calon pacar idaman. Kamu perhatian, baik dan cantik."
Sohyun menghembuskan napas, tersenyum tipis,"tapi sayangnya aku masih sendiri sampai sekarang."
"Kamu pemilih," jawabnya mengerucutkan bibir, meledek Sohyun yang langsung memasang wajah cemberut.
"Aku bukan pemilih, hanya saja belum menemukan yang tepat."
"Kalau sekarang?"
Sohyun terdiam, kebingungan untuk menjawab. Beruntung pelayan membawakan pesanan mereka membuat pembahasan itu terputus.
"Kakak tidak akan balik ke Korea lagi?"
Kekehan lelaki itu membuat Sohyun memutar bola matanya,"mau kamu bagaimana?"
"Kok mauku sih, kak?" Protesnya. Jelas Sohyun protes lelaki itu sangat suka bercanda.
"Aku hanya ingin tahu isi hatimu."
"Aku-----ehmmmm---" Sohyun memiringkan kepalanya, sibuk berpikir.
"Sudah. Sudah. Tak perlu dijawab." Sahutnya.
"Aku akan kembali kok. Aku hanya sedikit ada urusan di sana."
Sohyun mengangguk paham sambil memainkan garpu di tangan kanannya. Dia senang lelaki itu akan kembali lagi. Tapi---ada yang lebih mengganjal pikiran Sohyun.
"Oh iya bagaimana jawabanmu Sohyun?"
"E? Apa?" Sohyun gelagapan, sedikit menyenggol gelas minumnya yang beruntungnya tak jatuh.
"Hei, pelan-pelan."
"Maaf," cicitnya memberesi sedikit kekacauan yang dibuatnya.
"Aku hanya ingin meminta jawabanmu. Kamu tak lupakan soal ucapanku kemarin? Aku menunggu jawabanmu Sohyun."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hot Daddy : Dave And His Dad
Hayran Kurgu[Daddy Series 1] Judul sebelumnya: Hot Daddy Cerita sudah tamat, sedang diunpublish (tidak tahu kapan dipublish kembali) Seorang mahasiswi semester akhir yang menjadi babysitter sebuah keluarga kaya raya harus terjebak di antara anak-ayah yang sama...