Because I believe, I was made for loving you, Rindu Lentera Senja
Only youAlaric Louie Ryota
🌷🌷🌷
ARIC
Gue seperti akan menghadiri funeral ceremony bukannya wedding ceremony, dengan wajah gloomy gue.
Gue juga udah memakai black suit.
Anak-anak Phantom juga.
Udah deh pas, tinggal gue berbaring dalam peti, terus mereka yang mengantar gue ke pemakaman.
"Rest In Peace our bastard friend Alaric Louie Ryota, you won't be missed!", mungkin harusnya itu yang tertulis pada bunga-bunga ucapan selamat yang berjejer di luar Gereja bukannya "Happy Wedding Rindu & Agi."
I'm such an asshole! I admit it.
Disaat semua orang yang akan mengisi deretan kursi di gereja tersenyum bahagia layaknya orang-orang di acara pernikahan, hanya akan ada gue yang gloomy seperti menghadiri upacara pemakaman.
I know I'm not supposed to act like this.
Sorry, Gi.
But I can't fake myself, smiling and pretending that I'm okay on your wedding day, in fact I'm not okay at all.
Walaupun jauh didalam hati gue yang sakit ini ada rasa bahagia melihat lo tersenyum sangat bahagia dan gue tahu Rindu sekarang juga pasti tersenyum sama bahagianya kayak lo.
"Anjiiiir! Si Agi!" Sechan berteriak sesaat setelah masuk ke dalam kamar hotel tempat Agi menginap, "kamana atuh euy? hahaha."
Gue, Sechan, Bumi dan Dika menemui Agi di kamar hotelnya untuk pergi bareng ke Gereja sama dia.
Agi yang lagi dipakein make-up gak bisa menahan tawanya, "Hahaha bangke. Kawin nih aing!"
"Jir! Kawin! Hahaha." Sechan mendekat menepuk-nepuk pundak Agi.
Gue memilih berdiri agak jauh dari mereka dekat jendela sementara Bumi dan Dika duduk di sisi ranjang.
"Ntar malem akhirnya Agi gak perjaka lagi. Ah gue pengen nangis." Tambah Sechan.
"Berisik!"
"Kesindir ya lo, sesama perjaka. Hahahaha."
"Apa sih!"
"Apa sihhh.." ulang Sechan nyebelin, oke dalam 3, 2, 1.
Mulai!
"Malem ini gak usah pulang ke rumah ya lo!"
"Lo sepupu apa bini gue sih? Lama-lama resenya sama nih kaya Mami."
"Anak Mami!"
"Kata siapa gue anak curut?"
"Siapa yang bilang lo anak curut?"
Dika emang pendiam dan datar tapi dia bisa berubah 180 derajat jadi nyebelin mirip anak abege lagi mens kalau udah adu mulut kaya gini sama Sechan.
Asli, gue lagi gak mood nonton drama 'Tom and Jerry' mereka. Gue tonjok salah satunya aja gitu biar mereka stop ngebacot?
"Aw! Ngapain si lo ngi-" Sechan berenti ngomong setelah Bumi menginjak kakinya dan gue tahu tadi Bumi ngelirik ke gue bentar.
KAMU SEDANG MEMBACA
La Vie En Rose
General FictionTiap manusia mempunyai cara yang berbeda untuk mencintai. Ada yang mencintai dengan memiliki, mencintai dalam diam, ada juga yang mencintai dengan menunggu. Dari ketiga cara itu mana yang terbaik menurut seorang Rindu Lentera Senja? Bisa jadi semuan...