***
RINDU
Aku bermimpi semalam. Mimpi yang terasa begitu nyata, bahkan sampai detik ini pun masih jelas terbayang bagaimana mimpi itu.
Pertama kalinya aku bermimpi seperti ini.
Dalam mimpi, aku melihat Agi berada disebuah ruangan, berdiri didekat jendela yang tertutup tirai. Agi kemudian membuka tirai jendela itu lalu seketika cahaya sangat terang dari balik jendela menyinari seisi ruangan. Setelah tirai terbuka lebar Agi tetap mematung ditempatnya berdiri, melihat ke luar jendela seolah tidak terganggu dengan terangnya cahaya dari luar.
Tidak lama kemudian Agi menoleh, tersenyum padaku yang berdiri di pojok ruangan. Cahaya itu sama sekali tidak mengenaiku.
Agi terlihat sangat sehat dan bahagia. Jenis senyuman yang sama seperti senyumannya ketika kami melakukan our first dance at our wedding as husband and wife juga saat kami terbangun dalam ranjang yang sama keesokan paginya.
Bahagia rasanya melihat Agi tersenyum lagi seperti itu, setelah akhir-akhir ini Agi hanya tersenyum untuk menutupi kesakitannya. Namun, tiba-tiba, keadaan berubah gelap, cahaya dari luar itu menghilang. Aku memanggil Agi sekuat tenaga, sambil terus mencari-carinya kepenjuru ruangan sebisaku. Tapi aku tidak menemukannya, Agi tidak ada disana, Agi menghilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
La Vie En Rose
General FictionTiap manusia mempunyai cara yang berbeda untuk mencintai. Ada yang mencintai dengan memiliki, mencintai dalam diam, ada juga yang mencintai dengan menunggu. Dari ketiga cara itu mana yang terbaik menurut seorang Rindu Lentera Senja? Bisa jadi semuan...