RINDU
Entah sampai kapan aku akan diam di ruangan ini.
Ruangan yang hanya membisu kala pertama kali aku menangisi Mama yang memilih pergi, ruangan dimana aku merindukan Papa setiap pagi, ruangan dimana aku selalu menerima panggilan video call Agi setiap malam, ruangan dimana menjadi saksi bersatunya aku dan Agi pertama kali, juga ruangan dimana Agi pergi.
Aku masih tetap nyaman terbaring di atas kasur yang terakhir kali Agi tiduri ini, masih dengan seprai yang sama, selimut, juga sarung bantal yang sama seperti tujuh hari yang lalu ketika Agi tidur terakhir kali atasnya.
Ruangan ini juga masih tampak sama seperti saat terakhir kali Agi tidur di sini. Tiang infusnya, mesin EKG-nya, tabung oksigennya, jajaran obat-obatnya, semua masih masih ada. Semua masih tetap sama.
Sejak pemakaman Agi enam hari yang lalu, aku memang memilih menyendiri dalam ruangan ini.
Sendiri dan sepi, aku harap bisa membantuku menata hati. Karena rasanya sakit sekali ketika harus mengulang berkali-kali pada setiap pelayat yang datang ke rumah. Mengulang bagaimana Agi pergi, kondisi terakhirnya, kronologis kepindahan Agi ke rumah. Topik yang sama yang selalu mereka angkat untuk memulai pembicaraan denganku.
Aku pikir cukup dua kali saja aku harus mengingat lagi detil kepergian Agi hari itu untuk Papa dan Kak Thania juga atasan Agi bekerja.
Tidak, aku sama sekali tidak menangis dalam tujuh hari ini. Bahkan mungkin lebih banyak tersenyum dari beberapa minggu terakhir selama di rumah sakit.
Aku banyak mengingat setiap kenangan kebersamaan aku dan Agi yang membuatnya seakan sangat dekat denganku selama tujuh hari ini.
Tok...
Tok...
"Ndu... we're here..." suara yang sangat aku kenal.
Aku menggeliat sebentar lalu berlari kecil untuk membuka pintu dan menemukan mereka. Kedua belahan jiwaku, Rora dan Jasmine yang sudah berdiri balik pintu.
"Nduuuuu... Kangen..." Teriak Jasmine, keduanya memelukku begitu erat.
"Me too.." aku balas memeluk keduanya lebih erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
La Vie En Rose
General FictionTiap manusia mempunyai cara yang berbeda untuk mencintai. Ada yang mencintai dengan memiliki, mencintai dalam diam, ada juga yang mencintai dengan menunggu. Dari ketiga cara itu mana yang terbaik menurut seorang Rindu Lentera Senja? Bisa jadi semuan...