Apa itu definisi kekasih? Teman hidup? Sebatas status? Lucu! Orang yang selalu mendukungmu? Bersamamu? Ayyy, bukankah itu Ibumu? Lalu?Banyak yang menanyakannya. Meneriakan didepan wajah hingga mendengung kedalam telinga tanpa bosan. Berpikir bahwa hidup sebahagia itu hanya untuk bersama seseorang yang mengirimi pesan 'good night' sebelum tidur.
Belum terjawab? Jadi apa? Kekasih kekasih kekasih, pikirkan saja apa ada jawabannya? Oh –ada, hanya ada satu jawaban untuk menjawab, satu jawaban yang akan selalu diberikan.
Sebuah kebungkaman.
"Nghh ohh, Chwanghh... Ini sudah p-pagi ahhh..."
"Lalu? Sshh... Fuck kyu, this is so good nnhh..."
"Damn Shim... Aahhh lakukan dengan cepat! Sial ohhh... Aku akan terlambat nghhh..."
.
.
ChangKyu FanFictionJung CassiEast
Present"CHAIN –THAT CAN'T BE BROKEN"
.
.
If you Don’t like ChangKyu or YunJae or Boys Love
or even My Story, just make your Own story
If you can’t do it, just shut up your mouth
.
.
SHARE NO HATES, RESPECT!
.
.Awan gelap saling bergelung menutup birunya langit, kilat menyambar diikuti bunyi yang menggelegar. Gerimis rintik mulai turun bersamaan, menciptakan becek yang mengundang setiap mahasiswa berlari tak sabaran masuk kedalam gedung.
Salah satunya, Kyuhyun. Mahasiswa tingkat akhir yang kini dipaksa harus berlari cepat. Membelah halaman kampus dengan kakinya yang bergerak dengan aneh. Hanya saja bukan hujan alasannya, namun lebih pada dosen yang bisa dipastikan sudah menunggu dengan siku-siku kesal didalam kepala.
Dirinya sampai ditempat tujuan, ketukan pada pintu dilakukannya untuk memecah suara hening dari ruang dosen tanpa penghuni, tentunya kecuali satu orang didalam sana yang entah sedang apa. Kyuhyun menepuk sedikit kemejanya, merapikan diri dan memastikan keadaannya tidak seperti pengemis yang kehujanan.
"Masuklah." sebuah suara terdengar dari baliknya, memanggil Kyuhyun untuk membuka pintu dan menampakan wajah yang setengah basah oleh hujan dan keringat.
"Kau terlambat, Cho Kyuhyun."
"Maaf, Sir Hans. Diluar hujan deras sekali." sebuah alibi ia keluarkan, berbohong sedikit ditengah kejujuran yang terjadi. Dan bagusnya, pria beruban disana percaya. Membuat Kyuhyun mengambil beberapa langkah mendekat dengan helaan nafas yang tak kentara.
"Baiklah, mana tugas akhirmu?"
"Ini, Sir." beberapa tumpukan kertas yang terbendel rapi dikeluarkan dari tas, lalu memberikan benda itu pada sang master jurusan. Senyum basa-basi tanda hormat menjadi penyertanya, tentu hanya sebuah pencitraan dibalik serapah yang dikulum dalam hati. "Saya sudah melakukan research dan penghitungan seperti yang anda ajarkan." Kyuhyun menambahkan.
Selanjutnya, wajah berpikir pria tua disana mulai menjadi atensi. Menebak-nebak apa yang ada didalam kepala hingga membuat Kyuhyun jengah. Terlalu bertele-tele, pikirnya.
"Heemm... Lumayan."
Lumayan? Apa katanya tadi?
Kyuhyun mengerjakan itu semalaman penuh dan si tua bangka ini hanya bilang 'lumayan'? Tidakkah ada sebuah katana disini agar Kyuhyun bisa dengan senang hati menebas.
Sial.
"Apa itu artinya saya bisa mendaftar ujian kelulusan pekan depan?"
Kertas-kertas milik Kyuhyun tergeser kembali pada sang pemilik. Gelengan sekilas yang ia lihat dari Sir Hans mengundang diri untuk menyumpah lebih banyak. "Sepertinya kau belum berkonsultasi pada Changmin seperti yang ku katakan. Pergilah padanya dan tanyakan bagaimana melakukan perhitungan dengan benar." pria tua itu berucap.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHAIN -That Can't Be Broken [✔]
FanfictionChangmin mau Kyuhyun mengerti bahwa hanya karena tidak ada status di antara mereka bukan berarti cintanya pada pria manis itu berkurang. Tapi Kyuhyun maunya sebaliknya! Yasudah, memang Changmin bisa apa, ya kan? Tapi -oh, sepertinya tidak mudah. ...