Part 12

803 124 20
                                    

CHAIN -THAT CAN'T BE BROKEN"

.
If you Don't like ChangKyu or Boys Love
or even My Story, just make your Own story
If you can't do it, just shut up your mouth
.
.

Jae Hwan masih termenung sendiri, duduk bersandar pada kursi berhadapan langsung dengan meja kerja. Ada dua foto dihadapannya, satu saat ia bersama sang istri pertama -SeKyung- sedang yang lainnya adalah saat Changmin masih balita. Keduanya adalah hal berharga yang pernah ia punya, yang kalau bisa, ingin ia pertahankan selamanya.

Tapi sekarang apa? Tamparan realita begitu menusuk dalam pada relung hatinya tanpa belas kasih. Menertawai ia dari sudut kepala sebab mendapat karma akan apa yang pernah ia tertawakan juga.

Gay -kata paling menjijikan baginya, hubungan yang begitu tidak ingin ia lihat dari kedua retina. Namun Changmin, anaknya, buah hatinya, kebanggaannya -kenapa malah terjebak akan hubungan yang tidak sekalipun akan ia terima.

Katakan saja, Jae Hwan merasa kecewa, begitu dilema. Tidak seharusnya itu terjadi bukan? Saat dengan keras ia sudah melarang changmin berdekatan dengan pasangan Jung yang sama menjijikan -setidaknya bagi seorang Shim Jae Hwan, ia hanya berharap Changmin tidak ikut terjerumuskan. Itu hanya keinginan dari seorang Ayah untuk buah hati kesayangan.

Apakah ia salah dalam hal ini?

Ia menjodohkan Changmin juga karena alasan yang sama, tapi sekarang anaknya malah memiliki perasaan pada seorang pria. Lebih parahnya lagi, hubungan itu terjalin dengan Kyuhyun, sepupunya sendiri! Cam kan itu!

Tidakkah Hye Byul dan Dae Hyun terlalu gila untuk merestui mereka?

Baiklah, mungkin Sekyung memang hanya adik tiri Hye Byul. Tapi rasa tidak suka Jae Hwan nyata terus membangun banyak alibi dalam memberi seutas kata izin hingga pada akhirnya sulit untuk merestui.

.
.

"Sudah kukatakan jangan bodoh." Kyuhyun mengisi kantung kompres dengan beberapa es batu, mengikat ujungnya yang kemudian ia berikan pada Changmin yang dengan lunglai terduduk pada sofa sambil bersandar. "Suruh siapa kau mengatakan soal pernikahan, sudah jelas ayahmu tidak akan suka. Lihatkan hasilnya?"

Dengusan tanda malas Changmin terdengar namun jemarinya tetap menerima kantung kompres untuk diletakkannya pada lebam disekitar pipi. Kyuhyun yang mengomel terdengar lebih berisik berkali lipat. Berbicara tanpa jeda dan cepat.

"Aku hanya mau menyelesaikan semuanya. Aku mana tahu ayah akan menamparku sekuat ini. Sakit sekali."

"Dasar payah." Kyuhyun mengejek, masih kesal akan Changmin yang lagi-lagi seenaknya bertindak tanpa melakukan perundingan dengannya.

Masih dengan ringisannya, Changmin mendecih. Membolakan mata sejenak sebab jawaban sang kekasih. "Kau tidak akan bisa mengejekku kalau kau merasakan sakitnya."

Perkataan Changmin jelas membangun spekulasi tersendiri dari Kyuhyun. Matanya yang menyipit dengan kening bertaut tanda bahwa ia tidak suka. "Lalu apa? Kau mau aku yang terkena tamparan itu?" sentaknya bertanya.

Kali ini, Changmin menghela, menggeleng akan ucapan bodohnya sendiri. "Maafkan aku." bisiknya. Bagaimanapun, Changmin tidak akan membiarkan seseorang melukai Kyuhyun. Tidak ayahnya, tidak siapapun, atau bahan tidak dirinya sendiri. Kyuhyun adalah satu orang yang harus dalam posisi bahagia -dan Changmin bersumpah ia akan mengusahakan itu.

"Sudahlah, lupakan."

Entah Changmin maupun Kyuhyun saling terdiam untuk beberapa saat. Changmin masih sibuk dengan kegiatan menempelkan kompres pada pipi sedang Kyuhyun jadi penikmat suara ringisan disana. Tidak sekalipun intensinya terlepas dari pria yang beberapa kali terpejam menahan sakit.

CHAIN -That Can't Be Broken [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang