CHAIN -That Can't Be Broken [✔]

Part 4

"CHAIN –THAT CAN'T BE BROKEN"
.
If you Don’t like ChangKyu or YunJae or Boys Love
or even My Story, just make your Own story
If you can’t do it, just shut up your mouth
.
.

Setiap jumat malam adalah jadwal Kyuhyun kembali ke rumah. Berkumpul bersama keluarga kecilnya yang terdiri dari ayah, ibu, serta kakak perempuan. Biasanya pun Changmin memilih sendiri di apartemen, menghabiskan malam bermain game sampai Kyuhyun kembali lagi di hari minggu pagi. Hanya saja kali ini berbeda.

"Kyu, kau tidak membantu ibumu?"

"Tidak!"

Changmin menyender asal pada sofa panjang yang ia duduki. Kyuhyun berada disebelahnya, melakukan hal yang sama kecuali untuk bagian tangan dan fokus mata. Jika Changmin memegang toples oreo yang isinya sudah hampir habis sambil menatap Kyuhyun, maka si korban tatapan lebih memilih fokus pada psp ditangan sambil mengeluarkan beberapa serapah yang bahkan Changmin tidak paham apa gunanya.

Keduanya berada dirumah Kyuhyun sekarang, setelah perdebatan panjang yang bahkan tidak mau lagi diingat. Changmin ingin ikut Kyuhyun menikmati makan malam dirumah keluarga Cho, sedang Kyuhyun yang masih kesal dengan insiden penciuman diatap siang tadi benar-benar tidak ingin Changmin mengganggu waktunya lebih jauh. Tapi siapa Kyuhyun jika dihadapkan oleh kemauan Changmin? Pria menyebalkan itu terlalu keras kepala untuk ia lawan.

Dan beginilah akhirnya, mencoba mendiamkan Changmin selama menunggu makan malam siap adalah jalur yang Kyuhyun pilih.

Seseorang keluar setelahnya, dari skat tembok yang memisahkan ruang makan dan ruang keluarga dimana Changmin dan Kyuhyun asik bersantai. "Makan malam sudah siap, ayo!"

Itu adalah Cho Ahra, kakak perempuan Kyuhyun yang senyumnya selalu Changmin suka –senyum sama yang juga dimiliki Kyuhyun. Changmin menanggapi dengan anggukan kepala ajakan tersebut, lalu meletakkan kaleng oreo-nya kembali diatas meja. Kyuhyun juga melakukan hal yang sama, tubuhnya bangkit berdiri meski tangan dan matanya masih menempel pada psp yang ingin sekali Changmin banting.

Ia benci di acuhkan, apalagi oleh Kyuhyun dan karena benda bodoh yang sialnya juga suka ia mainkan.

.
.

Seoul Hospital, Seoul, 19:20.

Han Ji menatap dokter didepannya dengan  malas, ini sudah lewat jam makan malam dan perutnya belum terisi apapun. Ia masih diharuskan menunggu informasi lebih lanjut mengenai jadwal operasi yang ia tuntut. Perkataan Kyuhyun perihal dirinya yang sekarat pagi tadi tentu membuat Han Ji kesal bukan main. Baginya itu seperti ia benar-benar dapat lawan yang harus segera dibasmi.

Dan disinilah ia sekarang, rumah sakit pusat di Seoul, tepatnya diruang salah satu dokter yang beberapa tahun ini menjadi dokter pribadi. Niatnya  hanya untuk membuktikan bahwa ia tidak sekarat seperti yang pria itu katakan. Ia akan sembuh dari penyakitnya, dan Ia bersumpah akan membuat Changmin bertekuk lutut padanya lalu membuang Kyuhyun jauh-jauh.

Berbagai rencana berputar dalam otak gadis itu, rencana-rencana yang akan ia jalani setelah semua ini. Rencana yang dipikirnya akan membuat Changmin semakin menjauhi Kyuhyun secara suka rela. Atau jika itu tidak berhasil, maka paman Shim adalah pilihannya yang terakhir.

Ada kesenangan tersendiri baginya memikirkan itu semua, memikirkan semua kemenangan yang akan ia raih yang tentunya ia tahu akan mengambil banyak usaha. Terlalu percaya diri memang, tapi Han Ji tidak perduli. Karena apa? Karena ia yakin bisa mendapatkan Changmin meski dengan cara kotor sekalipun.

"Operasi cangkok jantungmu akan dilakukan sekitar dua bulan lagi, Han Ji-ssi. Hanya itu jadwal tercepat yang bisa kami lakukan."

Pernyataan itu sudah pasti bukan informasi yang ia inginkan setelah melewati hampir tiga putaran dari jarum panjang pada benda dipergelangan tangan. Dua bulan cukup lama untuk meyakinkan paman Shim bahwa ia akan baik-baik saja untuk menjadi tunangan Changmin lalu mereka berdua akan menikah setelah pria tampan itu menggantikan posisi Ayahnya. "Apa tidak bisa dipercepat lagi, dok?" jelas gurat gusar diwajah tampak begitu kentara.