CHAIN –THAT CAN'T BE BROKEN"
.
If you Don’t like ChangKyu or Boys Love
or even My Story, just make your Own story
If you can’t do it, just shut up your mouth
.
.Memang ada dogma tersendiri soal hubungan sesama. Memuakkan, memalukan, menjijikan, entah kata merendahkan apa lagi yang bisa dikeluarkan. Melihat dari satu sisi sudut pandang, sedang yang sebelah lagi tertutup bersama telinga yang terhalang keseganan.
Dasar tidak normal!
Begitu mereka bilang. Tanpa tahu apa makna dari normal itu sendiri, lalu membuat pendapat seenak dahi.
Hanya karena berbeda, hanya karena menjadi diri sendiri, hanya karena menjadi apa yang kita mau, hanya karena tidak sejalan dengan yang lainnya, hanya karena tidak sama dengan yang biasanya –apa hanya karena itu lalu dengan mudah mereka memutuskan kenormalan seseorang?
Dasar gila!
Dan begitulah yang dipikirkan Kyuhyun.
Katakanlah ia berbeda, tidak sama dengan yang biasanya, tapi itu bukan berarti ia tidak normal! –"Aku hanya antimainstream. Bukankah yang biasa itu membosankan? Pfft... Monoton."
"Yeah. Aku hanya bertanya adik kecil. Jutek sekali. Kau sedang pms?"
"YAK NOONA!"
.
.Terhitung sudah dua belas kali Changmin pulang larut. Kesibukan kantor mengambil alih semua atensi pria itu, belum lagi hutangnya dengan Jaejoong yang harus diselesaikan sebelum akhir pekan. Ingin rasanya Changmin menghantam kepala pada tumpukan bantal lebih cepat lalu tertidur tanpa harus terbebankan apapun.
"Mau kubuatkan sesuatu?" Kyuhyun kembali dari dapur. Segelas susu hangat ditangannya dan diletakkan begitu saja di atas meja nakas disebelah ranjang yang kemudian ia naiki hanya untuk merebah asal.
Changmin menggeleng, sedikit terkejut akan suara Kyuhyun. Dasi pada kerah sudah terlepas, tersangkut pada kait didalam lemari yang dari benda persegi itu ia juga mengambil sepotong kaus dan celana santai. "Bisa aku dapat cium saja?" ia berseloroh. Setidaknya, selelah apapun kehidupan perkantoran yang Changmin jalani, Kyuhyun akan selalu disana, menunggu di rumahnya sendiri sebelum si jangkung datang untuk menjemput menuju apartemen mereka –tentu dengan si pinkish yang tidak akan menolak memberinya beberapa kecupan.
"Aku tidak mau kesana, kau yang kesini."
Changmin tertawa, Kyuhyun sedang dalam mode manja dan itu membuatnya tampak menggemaskan. Langkah yang diambilnya santai, menuju ranjang dimana si pemilik hati berada lalu berhenti tepat disebelahnya tanpa berniat ikut merebah. "Cepatlah bangun, aku harus mandi."
"Kau yang mau mencium kenapa aku yang harus bersusah payah?" dan juluran lidah diberikan Kyuhyun sebagai balasan.
Ini lucu dan Changmin hampir kembali tertawa karenanya. "Baiklah." tubuh Changmin sedikit membungkuk dengan satu lutut mulai naik pada ranjang. Menarik satu kaki si lawan bicara kemudian menariknya mendekat. Memastikan bahwa ia bisa mengungkung tubuh si pendek disana. Kali ini, Kyuhyun yang tertawa. "Bisa aku ambil ciumanku sekarang?"
"Tentu saja." jari pada tangan Kyuhyun mulai melingkar, menarik leher Changmin hanya untuk menemukan kedua belah bibir yang tidak lagi memiliki keraguan saling mengecup, menjilat dan menghisap.
.
.Malam ini Jae Hwan merasa bisa tidur tenang. Laporan dari si tangan kanan perihal perusahaan yang kembali normal setelah hampir dua minggu mengalami banyak perbaikan dari sisi keuangan jelas hal yang menenangkan. Dan inilah alasan ia tidak ingin kehilangan Changmin pada awalnya, anaknya satu itu memang selalu bisa dibanggakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHAIN -That Can't Be Broken [✔]
Fiksi PenggemarChangmin mau Kyuhyun mengerti bahwa hanya karena tidak ada status di antara mereka bukan berarti cintanya pada pria manis itu berkurang. Tapi Kyuhyun maunya sebaliknya! Yasudah, memang Changmin bisa apa, ya kan? Tapi -oh, sepertinya tidak mudah. ...