1.)*PERJANJIAN*

1.9K 44 11
                                    

      "WHAT YOU SAY?!" Megan berteriak tak percaya. "Are you crazy boy?" Lanjut Megan kesal
      "No, I'm serious! You must be my girlfriend!" Jawab ..... lantang. "Ya.... pura-pura aja pacarannya!" Lanjut ..... .

****

      "Sial!" Umpat Megan pelan. Kini Megan sedang berdiri di depan pintu gerbang sekolahnya yang terkunci. "Ah, i have great idea!" Ujarnya lagi. Dengan tersenyum sumringah Megan berjalan mengendap-endap menuju samping sekolahan.
      Megan mengedarkan pandangannya ke sekitar memastikan jika tidak ada yang melihatnya. Dengan gesit Megan memanjat pohon mangga yang berada di samping sekolahannya.
      Sampai di atas Megan melangkah dari cambang pohon ke atas tembok samping sekolah. Dan.... BUK! Megan loncat dari atas tembok. Kini Megan berada di celah antara tembok samping sekolah dan samping kelas XI-A MIPA.
      Secepat mungkin Megan mengeluarkan topi upacaranya dari dalam tas, lalu ia menyembunyikan tasnya tersebut di belakang semak-semak yang ada di belakangnya.

      Megan mengenakan topinya dan merapikan bajunya, kemudian bergegas pergi menuju lapangan.
Megan berjalan menyusuri lorong celah ini, lalu ia berbelok kanan ingin menuju lapangan. Namun.... Bruk! Seseorang menabraknya, atau lebih tepatnya ia menabrak seseorang.
      "Sorry-sorry! Gue nggak sengaja!" Ujar Megan reflek seraya menunduk.
      "Kenapa kamu masih disini?" Tanya orang yang di tabrak Megan tadi.
      Saat Megan menggangkat wajahnya, Megan agak terkejut karna ternyata yang ia tabrak adalah Ali si ketua osis di sekolahnya. "Itu... itu... tadi gue... tadi gue ngasih makan kucing di lorong samping." Ujar Megan terbata-bata.
      "Jadi kamu dari lorong samping?" Tanya Ali yang tidak dijawab oleh Megan. "Yaudah, sekarang kamu buruan ke lapangan, upacaranya udah mau dimulai." Ujar Ali ketus, dengan gaya tengilnya.
      Megan segera bergegas ke lapangan dan mengikuti upacara.

****

      "Megan!" Saat upacara berakhir ada seorang guru yang tiba-tiba memanggil Megan.
      "Iya, ada apa bu?" Jawab Megan sopan pada guru yang ternyata adalah guru BK-nya.
      "Kamu dihukum berdiri hormat di depan tiang bendera sampai istirahat pertama." Ujar guru tersebut to the point.
      "Hah? Salah saya apa, bu?" Tanya Megan bingung karna ia merasa tak bersalah.
      "Ali!" Panggil guru BK Megan pada Ali yang ternyata berdiri tidak jauh dari tempat mereka berdiri. Saat Ali berjalan menghampiri tempat Megan, Megan merasa terkejut melihat Ali datang dengan membawa tasnya.

      "Iya, bu...." jawab Ali sopan pada guru yang memanggilnya tadi.
      Kemudian guru BK tadi menggambil tas yang ada di tangan Ali dan berkata, "Megan kesalahan kamu itu karna satu kamu suadah berbohong, kedua karna kamu sudah terlambat, dan ketiga karna kamu sudah menyusup masuk sekolahan dengan loncat dari tembok samping sekolah." Ujar guru BK Megan lugas,  "Ini tas kamu kan?" Tanya guru BK itu pada Megan.
      "Iya, bu.... itu tas saya, saya minta maaf." Jawab Megan pasrah tak bisa mengelak.

****

      Sudah 10 menit Megan berdiri tegap seraya hormat di tengah lapangan depan tiang bendera. Sementara itu tas Megan sudah ada di kelas Megan karna tadi dibawa Ali ke kelasnya Megan.
      "Shit! Sial gue hari ini! Udah tadi belum sarapan, kejebak macet, jalan kaki dari depan gang, dan sekarang gue harus panas-panasan di tengah lapangan gini! What's wrong with me today oh God?!" Keluh Megan panjang lebar.

      "Ini semua gara-gara Bryan! Kalo tadi dia bangunin gue lebih pagi, buatin sarapan buat gue, dan anter gue naik montor gue nggak bakal telat kayak gini! Dasar abang sok ganteng, nyebelin, nggak bertanggung jawab! Ih!!!! I hate today!" Omel Megan lagi tak henti.
      "Kenapa badan gue jadi lemes gini, sih? Kenapa jadi burem semua gini?" Ujar Megan dalam hati yang merasa tubuhnya mulai lemas dan pandangannya buram.

My Lovely SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang