....dan kertas itu berisi;
"Hyy Meg! Ketemu lagi!! Dan gue juga nggak akan bosan untuk ngingetin kamu LAGI kalo waktu lo menyempit. Waktu terus berjalan, meg! Dan gue nggak akan bosan buat neror lo, sampai lo jauhin Bryan!
WAKTU LO TINGGAL 12 HARI CANTIK!
AND THE GAME IS LEVEL UP!!"
"Itu apaan sih, meg??" Tanya ______ yang tiba-tiba saja berdiri di ambang pintu kamar tamu.
"Eh. nggak pa pa.." Ujar Megan seraya memasukan kertas itu ke amplop dan memasukan barang-barang tadi ke paper bag tadi. _____ yang kepo berjalan masuk kamar mendekati Megan. Sedangkan Megan yang melihat _____ berjalan ke arahnya, ia segera bangkit dari posisinya dan berjalan mendekat ke arah _____ berusaha menghalangi jalan _____.
"Kalo nggak kenapa-kenapa, kenapa lo halangin gue?" Tanya _____ heran.
****
"Nanti naik mobil gue aja ya, meg.. tapi ntar gue cuman mampir bentar nggak pa pa kan?" Ujar Sandra membuka pembicaraan seraya fokus memainkan ponselnya.
"Yaelah, santai aja kalii.. lagipula mau nginep atau nggak kan itu hak lo.." Jawab Megan seraya mengeluarkan beberapa baju dari lemarinya, dan sesekali melirik ke arah Sandra.
"BTW, meg!" Ucap Sandra seraya mengalihkan pandangannya ke Megan dan memasukan ponselnya ke saku celananya. "Ersya tuh anaknya gimana sih?" Lanjut Sandra yang tiba-tiba menanyakan soal Ersya ke Megan.
"Gimana apanya?" Tanya Megan heran tanpa membalas pandangan Sandra.
"Yaa, maksudnya anaknya tuh moody.. tomboy.. atau songong atau gimana gitu?? Kok tadi dia kayak moody banget gitu?? Dikit-dikit sensi, tapi kadang juga baik.. bingung aja gue.." Jelas Sandra seraya mengerutkan keningnya.
"Ya gitu deh.. dia anaknya emang juteknya setengah mati kalo belom deket banget.... terus dia anaknya emang apa adanya banget gituu.. nggak pernah bisa nyembunyiin suasana hatinya, jadi kelihatan moody. Karna yaa dia emang bukan tipe orang yang fake. Kalo aslinya sih, anaknya baik banget, terus dia itu nggak tersinggungan anaknya.. dan asik juga kalo ngobrol sama dia.." Jelas Megan seraya melanjutkan kesibukkannya menyiapkan barangnya yang akan dibawa dengan sesekali membalas pandangan Sandra.
"Oooh...." Ucap Sandra ber-oh ria. "Oh ya! Bokap lo apa kabar? Kok gue nggak lihat dari tadi?" Tanya Sandra yang menyadari satu hal.
"Ituu, bokap lagi ke Bogor, ngurus bisnis barunya gitu.."
"Emang restorant bokap lo yang lama kenapa? Dan lagi bisnis apa sih sekarang?" Tanya Sandra makin kepo.
"Sekarang sih masih sama.. masih berhubungan about food, karna basic bokap gue kan emang chef. Dan kalo tentang restorant bokap gue yang lama, gue kurang paham sih.. udah sebulan terakhir gue nggak pernah diajak bokap ataupun Bryan ke resto lagi. Lagipula kalo tentang restorant itu yang paham si Bryan." Jelas Megan panjang lebar yang hanya dijawab anggukan mengerti dari Sandra.
"Yaudah.. ini gue dah siap.. kuy turun!" Ajak Megan seraya menggendong tas ranselnya yang tak begitu berat dan menyampirkan tas slempangnya di bahunya dan menarik tangan Sandra untuk segera pergi.
****
Sementara itu di dapur, "Lo suka masak sejak kapan klo boleh tau?" tanya Ersya yang tiba-tiba kepo.
"Dari SMP sih.. seinget gue.. bahkan dari kecil maybe.." Jawab Bryan enteng seraya meletakkan sebuah panci kecil berisi air di atas kompor listriknya.
"Owh.. aneh juga ya lo.." Celetuk Ersya pelan namun masih terdengar oleh Bryan.
"Aneh apanya coba?! Enak aja.." Protes Bryan tak trima.
"Aneh aja gitu.. ada cowok yang suka masak dari kecil, padahal di sisi lain dia mantan kapten basket famous di sekolahnya.." Jelas Ersya
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Sister
Lãng mạnKisah tentang kehidupan Megan yang slalu terlibat dalam urusan kakaknya Bryan, semenjak Bryan meminta Megan untuk menjadi kekasih palsunya. Awalnya Megan menolak keras permintaan kakaknya itu, tapi ia tak tega akan hal sesuatu yang membuat ia mener...
