13.)*CEMBURU?*

512 31 8
                                        

      "Sama dia, ___?" Tanya _____ heran.
      "Iya.. emang kenapa??" _____ balik bertanya heran.
      "Eh, ada masalah ya kalo ada gue?" Sambung ______ tetiba.
      "Nggak pa pa.. nggak masalah." Jawab _____ singkat.

       ...."Lo kenapa sih hari ini? Kok kayaknya males banget? Lo nggak suka ada ______?" Ceplos _____ yang membuat _____ salting.
      "Enggak. Kenapa nggak suka?" Elak _____.
      "_____ Cembokor kale?? Iyakan?? Lo cemburu, __?" Sambung _____ tetiba.
"Lo cemburu sama gue?" Tanya ______ heran.

****

      "Sampai kapan gue harus diteror kayak gini?" Gumam Megan memandang selembar kertas berisi teror yang masih ada di tangannya. "Gue mulai muak sama semua teror ini.. apa gue bilang aja ya ke Bryan tentang teror tiga hari terakhir ini?" Lanjut Megan.

#Flashback On

-hari jum'at

       Kini sudah pukul 19.40 WIB, Megan dan Bryan tengah berada di warung nasgor langganannya di pinggir jalan dekat taman komplek rumah Bryan dan Megan. "Gue ke supermarket dulu, beli air mineral, ok? Lo sini aja.. mau titip nggak?" Ujar Bryan yang sudah bangkit dari duduknya.
      "Gausah.. gue kan dah pesen es teh.." jawab Megan tanpa mengalihkan pandangannya dari layar ponselnya.
      "Ok. Gue pergi dulu.." Ujar Bryan yang kemudian menuju motornya yang terparkir di depan warung, dan pergi ke supermarket terdekat.

      PLETAK! Ada sebuah batu kerikil yang di balut selembar kertas masuk lewat jendela tanpa kaca di samping kanan Megan, batu itu mendarat pada lengan tangan kanan Megan. "Sapa sih yang malem-malem main batu?" Ujar Megan seraya mengalihkan pandangannya dari layar ponsel ke batu kerikil yang mengenai tangannya tadi.
      "Hah? Kertas?" Ujar Megan yang menyadari batu itu dibalut dengan sobekan kertas kecil. Meganpun membuka sobekan itu yang ternyata ada tulisan tertera dalam sobekan itu.

      Tertulis; "JAUHI BRYAN ATAU CELAKA?! WAKTU LO NGGAK BANYAK!"

      Megan yang membaca itu hanya dapat mengerutkan keningnya heran, ia tak tau harus apa sekarang. Megan termenung meratapi sobekan kertas yang ia bawa, pikirannya kacau, hingga tak lama kemudian makanan dan minuman yang ia pesan datang dan Bryan datang membawa sebotol air mineral.

-hari sabtu

      Kini Megan tengah berjalan menyusuri tepi jalan menuju halte bus. Pagi-pagi begini Megan ingin pergi dengan Jeha main. Entah Jeha ingin mengajak Megan main kemana? tak biasanya Jeha janjian untuk bertemu di halte. megan terus berjalan dan tiba-tiba ada sebuah batu kecil yang mengenai mata kakinya membuatnya menghentikan perjalanannya. "awh!" Megan merintih kesakitan. Megan menengok ke kakinya dan rupanya mata kakinya itu memar karna ada yang melemparnya dengan batu yang dibalut kertas lagi. Megan berlutut mengambil batu itu, ia buka balutan kertasnya dan membuang batu kecil itu ke sembarang tempat.

      Pada kertas itu tertera tulisan; "KENAPA LO BELUM JAUHI BRYAN JUGA?! INGET! DIRI LO DALAM BAHAYA KALAU LO BELUM JAUHI BRYAN JUGA!"

      Di bagian bawah kertas juga tertera; "gue kasih lo waktu 15 hari! Waktu itu lebih dari cukup bukan?!"

      Tanpa Megan sadari, Jeha ternyata sudah ada di belakangnya sedari tadi. "Megan jujur! Sejak kapan lo dapet teror kayak gini?! Jangan bilang lo belum kasih tau hal ini ke Bryan!" Serang Jeha tiba-tiba mengagetkan Megan yang tadinya fokus pada kertas yang ia bawa.

      "Sejak kapan lo ada di sini?!" Ceplos Megan yang terkejut.

#Flashback Off

      Ali yang tiba-tiba datang membawa dua buah ice cream cone kemasan di kedua tangannya, membuat lamunan Megan buyar begitu saja. Melihat Ali datang membuat Megan buru-buru menyembunyikan selembar kertas tadi ke dalam tas slempang kecilnya. "lo mau coklat atau vanila?" Tawar Ali seraya duduk di sebelah Megan. "Jidat lo kenapa tu?" Tanya Ali saat menyadari jidat Megan memar. "Bukannya tadi masih mulus?" Lanjut Ali dengan pandangan mata yang mengamati jidat Megan. "Bawa ini es krim! Gue pergi dulu! Tunggu!" Ujar Ali lagi belum sempat Megan menjawabnya, seraya memberikan ice cream yang tadi ia bawa pada Megan kemudian ia pergi lagi.

My Lovely SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang