6

1.3K 80 5
                                    

"Akhir tidak selalu baik dan tidak selalu buruk. Itu semua tergantung dari kita sendiri memilih untuk akhir yang baik atau sebaliknya."

***


Waktu terus berjalan, detik tetap berputar. Hari berganti hari, minggu berganti bulan. Tak terasa Alysa dan Mahesa sudah melewati ujian.

Setelah hari jadi dan hari ulang tahun Alysa, semua berjalan dengan lancar seperti sediakala.

Mahesanya telah kembali menjadi mahesa yang dulu. Selalu bersama dalam suka dan duka. Sampai saat ini di malam ini, malam dimana seluruh siswa kelas XII di kumpulkan bersama kedua orang tua mereka, untuk mengumumkan hasil belajar mereka selama tiga tahun ini.

Acara malam ini sangat spesial. Walaupun hanya sederhana namun sangat berkesan, nuansa klasik memenuhi isi aula ini.

----------
Dirumah Alysa.

"Mah bantuin Al dandan dong,"

"Kamu tampil apa adanya aja udah cantik sayang."

"Ihh mama ini kan aca pentingnya Al, masa tampil biasa biasa aja sih." ucap Al cemberut.

"Nih ya anak mama ini udah cantik dari lahir. Siapa dulu dong mama nyaa."

"Salah, bukan siapa mamanya tapi siapa papanya." ucap papa Al membanggakan dirinya.

"Ihh Al gini itu karena kalian berdua. Udah ah Al mau dandan sendiri aja."

Akhirnya Alysa hanya memakai bedak tipis dan sedikit lopglosh. Pakaiannya juga sederhana karena tema kali ini adat jawa, Al memakai kabaya yang sangat simpel namun tetap menawan.

"Al udah siap nih, tinggal nunggu Mahesa aja." ucap Al duduk di sebelah mama nya.

"Yaudah kamu nunggu Mahesa ya, papa sama mama mau keluar bentar."

"Ihhh ngeselinn,"

Tak lama Mahesa datang. Dia sedikit terlambat karena ada sedikit cekcok dengan bundanya.

"Maaf ya Al, aku telat tadi cekcok dulu sama bunda."

"Emang cekcok gimana sih?"

"Nanti kalo aku jelasin kita bakal telat. Emang kamu mau?"

"Nyebelin dasar. Udah ayo cepet."

Sampai di sekolah semua mata memandang Alysa dan Mahesa. Seperti raja dan ratu.

Mahesa mendapat nilai tertinggi di ujian ini, dan dibawah Mahesa tentu saja Alysa. Semua teman teman sudah bisa menebak.

"Mahesa, nanti Alysa pulang bareng om sama tante aja ya." ucap papa Al.

"Emangnya kenapa om? Saya masih pengen ngajak Alysa jalan-jalan om."

"Lain kali saja yaa, kita masih ada urusan keluarga." ucap mama Al.

"Yaudah om, tante. Saya permisi dulu mau ke ayah sama bunda. Duluan Al," pamit Mahesa.

Diperjalanan pulang papa Al mengajak untuk makan malam di restoran. Dan Alysa hanya bisa menurut, anak pintarr:v

"Udah kalian pesen dulu aja, nanti baru kita ngobrol. Biar enak gitu." ucap papa Al dengan melambaikan tangan dan pelayan langsung datang.

Setelah memesan makanan suasana menjadi aneh. Papa dan mama Alysa diam hanya berbicara melewati mata. Alysa? Dia sibuk memainkan hp tanpa memperdulikan orang tuanya.

"Jadi gini Al .... "

Ucapan papa Al terhenti karena pelayan datang dan Al langsung memakan makanan tersebut.

Setelah selesai makan papa Al ingin melanjutkan niatnya

"Al gini ... Em ... Gini deh maksut papa sama mama."

"Udah lah pah bahas besok aja, Al capek banget pengen istirahat."

"Yasudah kita bicarakan besok saja." ucap mama Al lalu pergi ke kasir.

Sampai di rumah Alysa membersihkan diri dan mencari hp untuk mengabari Mahesa.

Mahesa
P

P

P

Al udah pulang? Udah makan? Sholat jangan lupa.

Kamu udah tidur yaa?  Yaudah selamat tidur cantik semoga mimpi indah. Ily.

Alysa
Maaf Sa, baru sempet buka hp

Aku belum tidur, udah makan, udah sholat juga.

Kamu sendiri gimana? Udah mandi? Sholat? Makan? Kalo belum buruan gihh udah malem tau.

Selamat tidur kembali jelek. Semoga mimpi indah. Ily too

Sudah lama menunggu jawaban dari Mahesa akhirnya Alysa ketiduran. Entahlah mahesa tidur atau menonton film.

Sebelum Alysa ketiduran dia menulis di buku hariannya.

Dear dairy.

Mahesa si cowok bandel itu ternyata mendapat nilai tertinggi?? Percaya? Entahlah percaya atau tidak itu kenyataannya.

Mahesa si cowok cuek, judes, enggak peduli sama cewe (selain gue ya) tapi gue sayang.

Mahesa, itu spesies cowok romantis yang pernah gue temuin. Iya lah gue baru pertama kali pacaran sama dia. Dan hebatnya ortu gue sama ortu dia itu udah saling kenal.

Saling kenal ke gue sama Mahesa. Ayah bundanya Mahesa baik banget sopan enggak kaya anaknya noh.

Rasanya gue pengen bareng bareng terus sama Mahesa apa pun yang terjadi. Kecuali kehendak Allah.

Gue sendiri gatau yaa kenapa bisa suka sama Mahesa. Entahlah itu masi jadi misteri. Intinya gue sama dia sama-sama saling menyayangi, melindungi.

Dia udah gue anggap kaya kakak, sahabat, temen, pacar. Pokok semuanya lah. Dan yang gue suka dari Mahesa dia itu enggak terlalu ngekang gue.

Paham enggak ngekang yang gue maksut?
Maksutnya tuh dia ngebolehin gue main sama siapa aja tapi masi dalam batas aturan yaa.

Dia itu pencemburu tingkat dewa. Penyayang bangett. Gue suka.

Kalo gue ngejelasin Mahesa kaya gini mungkin berpuluh puluh buku gabakal nyukup. Dia terlalu istimewa buat gue. Intinya sih gue sayang dia sekarang besok dan selamanya.

----------
Keesokan harinya

"Al bangun dong udah siang. Mentang mentang libur jadi gini yaa bangun siang."

"Iya mah bentar lagi,"

"Udah buruan mandi kalo enggak uang jajan mama potong."

"Biasa jadiin andalan potong uang jajan," gerutu Alysa menuju kamar mandi.

"Udah cepet mandi terus sarapan di bawah. Enggam pake lama yaa Alysa Amanda."

"Iya mamaku cintaku,"

Setelah mandi dan ganti baju Alysa menuju meja makan, disana sudah ada papa dan mamanya.

"Morning ma pa."

"Morning sayang,"

"Udah makan dulu aja." ucap mama Al.

Alysa makan dengan hati yang tidak tenang, seperti ada firasat tidak enak. Entahlah mungkin cuma firasat.

"Al kamu kan udah lulus nih, mau ngelanjutin dimana gitu?"

"Loh bukannya mama udah nanya gitu ya pa? Kenapa papa tanya lagi?" jawab Al bingung.

"Jadi kamu tetep mau kuliah? Mau ngambil apa? Mama lupa."

"aku ngambil bahasa mama, yaampun anak baru lulus sma udah pelupa."

"Gimana kalo kamu gausah kuliah. Ya kamu kuliah tapi nanti .... "



My Love Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang