7

1.1K 74 10
                                    

"Apakah aku harus bahagia atau sedih? Entahlah. Kuserahkan semuanya kepada-Mu"

***

"Gimana kalo kamu gausah kuliah. Ya kamu kuliah tapi nanti .... "

Tiba-tiba bel rumah berbunyi dan memotong pembicaraan mereka pagi ini.

"Eh kamu Mahesa. Ini kan hari libur pasti mau ngajak Al jalan-jalan ya? Udah sana abisin waktu yang kalian punya selagi masih bisa." ucap Papa Al langung pergi membuat Mahesa bingung.

"Selagi ada waktu? Maksudnya apaan." batin Mahesa.

Tak lama Alysa keluar memakai hot pans dan baju rumahan.

"Buru ganti baju, Mahesa tunggu disini."

"Iya bentar ya,"

"Jangan lama lama."

"Iya Mahesa,"

"Eh,"

"Apalagi Mahesa?"

"Jangan cantik-cantik takut ada yang mau nyaingin." ucap Mahesa sambil terkikik melihat wajah Alysa yang menahan emosi.

Setelah Alysa berganti pakaian. Mereka langsung pamit kepada orangtua Alysa.

"Mahesa mobilnya mana? Kok adanya sepeda?"

"Aku gabawa mobil Alysa. Hari ini kita kencan pake sepeda aja biar romantis gitu." ucap Mahesa sambil mencubit pipi Al.

"Oh jadi sekarang ini kurang romantis gitu?"

"Yaa aku cuma ngerasa kurang romantis aja gitu. Udah yuk ntar keburu siang."

Alysa di bonceng Mahesa dan sesekali mereka mengayuh sepeda bersama. Alysa dan Mahesa nampak sangat serasi, seperti dua orang yang takut kehilangan salah satunya.

"Mahesa,"

"Alysa,"

Panggil mereka bersamaan.

"Alysa duluan aja,"

"Mahesa aja deh."

"Udah sekarang kamu dulu aja Al,"

"Jangan tinggalin aku ya, apapun yang terjadi kedepannya kita harus tetep bareng kaya gini. Jangan pergi atau berpaling gara-gara bosan, egois bahkan ada yang lainnya. Apapun yang terjadi kita harus berjuang." ucap Alysa.

"Iya, aku bakalan janji buat ga ninggalin kamu, apapun yang terjadi. Kamu juga harus sabar ya sama sifat aku yang kaya gini, intinya aku sayang kamu. Aku takut kehilangan kamu,  kamu juga harus janji ya jangan tinggalin aku."

"Janji." ucap mereka bersamaan dan menautkan jari kelingking. Mereka berpelukan di tengah semilir angin dan deruan suara ombak.

Mereka menghabiskan satu hari itu bersama, membuat kenangan yang belum mereka buat. Sore ini mereka berada di atap hotel duduk bersampingan sambil menatap ponsel yang menunjukkan waktu dimana mereka masih sekolah.

Melihat canda tawa yang sempat terekam oleh kamera. Dimana ada bolpen tergeletak langsung diambil oleh siapa pun yang melihat (Nyepik gitu). 

Sore itu mereka habiskan untuk flash back masa sekolah. Walaupun baru beberapa hari mereka menerima hasil kelulusan. Mungkin rasanya beda sudah tidak ada yang gila gilaan dikelas. Mereka merindukan itu semua.

Sekarang semuanya sudah sibuk dengan kesibukan masinh masing, entahlah rasanya mereka seperti sudah memiliki kehidupan sendiri.

"Mahesa, aku kangen sekolah. Kangen anak kelas, sekarang Delia, Elsa, Rika udah susah dihubungi kayanya mereka udah ga disini deh. Udah kuliah gatau dimana."

"Sama Al, aku juga kangen sama gila gilaannya anak-anak. Kayanya Akbar, Angga, Cavin juga kuliah bareng pasangan masing-masing. Dan kita? Kita juga bareng disini." ucap Mahesa.

"Aku kangen mereka Mahesa," ucap Al terisak dan memeluk Mahesa.

"Udah tenang nanti pasti kita ketemu lagi kok. Kita doain aja biar mereka semua sukses dan cepet pulang ke sinibiar bisa main sama kita."

"Makasi Mahesa. Udah yuk pulang mau maghrib nih."

"Ayok, tapi nanti mampir ke minimarket dulu ya."

Diperjalanan mereka berhenti di minimarket, Mahesa manyuruh Al menunggu didepan.

"Kamu tunggu sini ya, bentar doang."

"Iya buruan yaa,"

Setelah Mahesa masuk minimarket, Mahesa mengambil dua ice cream rasa coklat dan vanilla. Coklat untuk Mahesa dan vanila untuk Alysa. Setelah membayar Mahesa menghampiri Alysa.

"Nih" ucap Mahesa menyerahkan ice cream Vanila dan coklatnya

"Kok dikasi ke aku semua si? Kan punya kamu satu."

"Iya itu punya aku satu. Tapi masa iya aku mau boncengin kamu naik sepeda sambil makan ice cream?"

"Iya juga sih. Terus gimana dong? Mau dimakan dirumah? Nanti meleleh. Mau makan disini?" tanya Alysa.

"Udah ayo kita naik sepeda dulu. Nanti kamu suapin aku ice cream nya. Oke"

"Yahh enggak adil dong," ucap Alysa cemberut.

"Enggam adil gimana Alysa Amanda??"

"Masa cuma aku yang nyuapin kamu. Kamu gamau gitu nyuapin aku?" tanya Al.

"Ohh jadi mau disuapin juga gitu,"

"Udah ah ayok pulang nanti kemaleman."

Diperjalanan Alysa menyuapi Mahesa. Dan sesekali menjahili Mahesa.

"Ihh ini kena idung Al. Gimana sih."

"Hehe maaf enggak sengaja tapi niat."

Sampai dirumah Mahesa langsung pulang. Alysa masuk ternyata orang tuanya sedang makan.

"Sini Al, makan dulu." ucap mama Al.

Al langsung duduk dan makan.

"Tadi kemana aja nih kok sampe malem begini?" ucap papa Al.

"Biasa pa jalan-jalan doang. Oh ya tadi pagi papa mau bilang apa?"

"Tadi pagi kapan? Papa lupa"

"Itu loh pa yang .... "

"Udah udah gampang dibicarain nanti. Sekarang makan dulu, terus istirahat kamu pasti capek kan Al."

Setelah selesai makan Alysa langsung kekamar. Bersih-bersih dan langsung tidur.

My Love Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang