9

1K 64 6
                                    

"Cobalah terdiam sejenak untuk memikirkan bagaimana caranya agar kita dapat menyelesaikan masalah ini bersama-sama"

***


Sampai dirumah Mahesa tidak bisa tidur dia terus mengirimkan pesan dan menelfon Alysa, namun hasilnya nihil.

Pesan tidak dibalas, dibaca pun tidak. Nomernya tidak aktif. Entah apa yang sedang Alysa lakukan sekarang.

Alysa mengurung diri semalam, pagi ini dia nampak biasa saja seperti tidak ada yang terjadi.

"Mama hari ini Al ada kuliah pagi, Al berangkat dulu ya"

"Beneran mau berangkat kamu?" tanya papa Al yang diangguki Alysa

"Yaudah sarapannya abisin dulu"

Setelah menghabiskan sarapan dan berpamitan Alysa langsung menuju kampus. Sampai di kampus Alysa bertemu dengan Mahesa.

Tapi apa yang dilakukan Alysa? Dia hanya berjalan seperti biasa, seperti tidak mengenal Mahesa.

"Al dengerin penjelasan aku dulu"

"Apa yang mau dijelasin? Semuanya udah jelas aku udah liat semuanya!!!"

"Dengerin dulu mungkin yang lo liat ga sama kaya kenyataan nya"

"Kan sekarang aja udah Lo-Gue kan?! Kurang jelas apa lagi coba?? Lo mau ngejelasin kebohongan?! BASI!!!"

"Al maaf Al aku emosi, aku khawatir kamu kenapa kenapa. Di telvon gaaktif di sms ga dibales, aku bingung Al"

"Jadi baru mikirin gue sekarang? Kemaren waktu mesra mesraan ga khawatir?" sindir Alysa

"Al plis maafin aku, aku gaada maksut kaya gitu"

"Udah lah mending break aja! Saling introspeksi diri masing masing! Jangan ganggu gue!"

"Berapa lama? Berapa lama kita break?"

"Sampe hati aku sembuh, tapi maaf kalo hati aku gabisa sembuh"

"Al maafin aku pliss jangan gitu, aku gabisa hidup tanpa kamu"

"Basi Mahesa basi!!! Aku udah terlanjur sakit, kamu enak tinggal ngomong maaf. Aku! Aku yang ngerasain sakit, dan ini udah yang ke dua kalinya kamu kaya gini. Kalo pun kamu ngejelasin alasannya pasti sama kan? Bosen kan bosen kamu jadiin alasan terus! Aku juga bosen kalo kamu giniin. Semua cowok sama aja!" Alysa lari keluar kampus, tanpa tujuan.

"Maafin aku Al, maaf. Bodoh aku bodoh banget udah buat kamu sakit. Maafin aku Al"

Niat belajar Mahesa sudah hilang,dia berjalan dengan lesu ke kantin memilih duduk dipojok untuk mencari ketenangan,tapi bukan ketenangan yang di dapat malah pertanyaan tak berguna dari wanita yang kemarin bersama Mahesa.

"Mahesa yaampun kamu kenapa? Kok lesu banget si, kamu kenapa? Sakit?" bukannya menjawab Mahesa malah buang muka.

"Mahesa jawab dong, jangan bikin aku khawatir"

"Mahesa!!"

"Lo bisa diem ga sih! Berisik!" ucap Mahesa dan langsung berjalan keluar kantin

Ingin sekali Mahesa mengahampiri Alysa, namun dia sadar diri. Alysa masih membutuhkan waktu untuk sendiri.

Alysa mengendarai mobil, dia ingin mencari ketenangan. Alysa menuju danau yang sunyi.

"Aku emang sayang sama kamu Mahesa, tapi kenapa kamu malah nyakitin aku? Apa sih salah aku sama kamu. Sampe kamu tega sama aku." Alysa mulai terisak dan semakin menjadi jadi.

Danau sunyi ini menjadi tempat pelampiasan ketika Alysa. Dia selalu datang kesini ketika merasa hancur, tidak ada orang yang tau tentang danau ini.

Alysa pulang kerumah sore, dia memasang wajah ceria dengan terpaksa.

"Udah pulang Al"

"Iya mah, aku laper nih"

"Yaudah kamu bersih bersih dulu, abis itu kita makan bareng. Ada yang mau papa kamu omongin juga"

"Mau ngomongin apa sih ma"

"Udah nanti aja"

Setelah bersih bersih Alysa menuju meja makan, makan malam kali ini tidak ada yang membuka pembicaraan sampai selesai. Keluarga Alysa berkumpul di ruang keluarga sambil bersantai.

"Alysa kamu mau papa jodohin sama anak temen papa, gaada penolakan. Kamu harus menerima ini, papa liat Mahesa tidak pantas bersama kamu"

Seketika Alysa mematung, bagaimana ini? Dia memang sedang ada masalah dengan Mahesa namun dia masih sangat amat mencintai Mahesa.

"Kok papa gitu sih? Aku sayang banget sama Mahesa, aku tau papa tau kan kalo aku sama Mahesa masih ada masalah. Tapi bukan berarti papa bisa jodohin aku gitu aja. Aku juga harus tau dia itu kaya gimana" ucap Alysa terisak

"Ini yang terbaik buat kamu. Lagi pula papa gasuka liat anak papa ini terus terusan sedih cuma gara gara cowok. Dia gapantes sama kamu"

"Bener apa yang dikatakan papa kamu Al, Mahesa itu gapantes buat kamu.  Tolong lah kamu turutin permintaan papa kamu"

"Boleh aja tapi aku ada satu syarat"

"Syarat apa sih Al, ngapain ribet ribet gitu"

"Aku mau dijodohin tapi aku minta waktu berdua sama Mahesa, dua hari cuma dua hari aku minta waktu bareng Mahesa. Aku mau buat kenangan sama dia. Aku mau ke Bali. CUMA berdua" tekan Alysa

"Oke cuma dua hari kamu ada waktu sama Mahesa, setelah itu kamu harus menuruti kata papa"

Setelah kesepakatan itu Alysa naik ke kamar, dia bingung bagaimana mengatakan ini kepada Mahesa. Apakah Mahesa mau menghabiskan waktu dua hari bersamanya? Entahlah.

Masalah yang dihadapi Alysa semakin rumit, apakah dia bisa menjalani hari harinya tanpa Mahesa? Tanpa orang yang selama ini menemani nya dalam suka duka.

Alysa menangis dan terlelap tidur.


My Love Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang