11

1K 61 10
                                    

"Jangan pernah lupakan kenangan manis yang selama ini kita ciptakan, walapun sekarang ini kita berpisah dan tidak akan pernah lagi terjadi hal hal luar biasa yang akan kita ciptakan."

***

Sampai di Bali mereka langsung menuju hotel, dengan kamar yang terpisah pastinya.

Sampai disana Alysa menelepon mamanya,

"Assalamualaikum ma, ini Alysa barusan sampe hotel."

"Waalaikumsalam Al, yaudah bagus deh kalo gitu kamu baik baik yaa disana, jaga diri.."

"Ma tolongin papa maa," teriak papa Al

"Bentar ya Al, mama mau liat papa kamu dulu. Jangan dimatiin telfon nya."

"Kenapa pa?"

"Ini ma ada ulet bulu di tanaman mama, mau papa singkirin tapi papa kan takut sama ulet bulu." Alysa tertawa mendengar penjelasan papa nya.

"Udah dulu deh Al, mama mau ngurusin papa kamu nih.  Assalamualaikum," sambungan dimatikan.

Ada ada saja memang.

Tok tok tok..

"Al ayok kita jalan jalan."

"Iya bentar,"

"Ayo Al kita cari makan, time is a memory."

"Situ oke? Sok oke luh," jawab Alysa terkekeh.

Alysa dan Mahesa menghabiskan waktu dengan menguras tenaga bermain ini, beli itu, jalan ke sana, foto dimana mana.

"Al sini foto sunset nya bagus nih."

"Mahesa foto mulu ih,"

"Gapapa lah buat kenang kenangan nanti aku buat polaroid terus ditaro di album deh."

"Buat apaan coba," cibir Alysa

"Buat aku kasi liat ke anak aku kalo dulu aku itu pernah sayang banget sama cewe ini, dan aku ceritain sama anak kamu kalo dulu kamu itu sayang banget sama aku." ucap Mahesa mencubit hidung Alysa.

"Aku terhura sampe mata aku kebelet pipis."

"Sejak kapan mata kebelet pipis?"

"Ihh pipis kan ngeluarin air nah jadi mata kalo pipis itu samadengan nangis,"

"Timbang ngomong nangis aja ribet."

"Bodolah,"

Mereka meneruskan acaranya, sore ini mereka pulang untuk mandi, bersih bersih dan pergi lagi. Entahlah sepertinya mereka ingin menghabiskan waktu bersama setiap detiknya.

Terkadang waktu tidak adil, memang.

    Hitam Menjadi Putih 
    Yang Ada Hanya Sedih 
    Menghujam Relung Hati 
    Jiwa Hidup Laksana Mati 

    Ya Allah ihklaskan hati 
    Buka hatiku agar bisa memahami 
    Ihklasnya hatiku dalam mencintai 
    Tegarkan hati melepaskanmu pergi 
    Kita bagai bulan dan matahari 
    Tak bisa bersatu walau satu hati 

    Masa lalu bersamamu
    Kan slalu terukir di hatiku 
    Meski tak bisa memilikimu 
    Namun kamulah yg terbaik di hatiku 

    Hadirmu mengisi ruang jiwa 
    Ronamu penuh senyum dalam canda 
    Namun semua tinggal kenangan saja 

-Dari Alysa untuk Mahesa.

Sebelum keluar untuk makan malam, Alysa menyempatkan menulis puisi untuk Mahesa. Entahlah dia hanya menulis apa yang dia pikirkan, dia juga berniat memberi hadia untuk Mahesa.

"Alysa.. Iyaa.. Ada yang baru nih.." ycap Mahesa.

"Dasar geblek, tanya sendiri jawab sendiri."

"Udah yuk cepetan, keburu malem. Inget kan? Time is a memory."

"Iya iya Mahesa."

"Ehh.. Itu tangan kamu ada yang memar."

"Mana? Mana? Enggak kok."

"Siniin tangannya," ucap Mahesa menggandeng tangan Alysa dan berjalan keluar hotel.

"Moduss!!!" teriak Alysa.

"Malu kali Al," jawab Mahesa sambil terkekeh.

Mahesa memilih tempat makan di pinggir pantai. Suara ombak dan hembusan angin mendukung suasana. Alysa memberikan surat yang sempat dia tulis tadi. Magesa membacanya dengan seksama.

"Al,, aku bingung mau jawab apa. Kok rasanya sulit banget sih? Jadi makin berat, aku jauh dari kamu sebentar aja gabisa. Apa lagi nanti? Aku pengen sama kamu Al, jangan tinggalin aku. Aku bingung bener bener bingung harus ngapain, aku gabisa mikir yang dipikiran aku itu bisa ngabisin waktu dulu sama kamu." ucap Mahesa.

"Udah lah Mahesa, kita disini mau happy happy kan? Bukan mau sedih sedihan. Aku juga nulis itu apa adanya, itu tulus dari aku buat kamu."

"Sini, peluk dulu.." rengek Mahesa.

Setelah cukup lama berpelukan, makanan mereka datang. Alysa sibuk memakan makanannya dan Mahesa sibuk mengambil foto tanpa sepengetahuan Alysa.

Alysa sangat kelaparan mungkin?

"Al, ngadep sini dong,"

"Apa sih ganggu aja!" kesal Alysa namun masih tetap menengok, seketika tawa Mahesa meledak karena mulut Alysa belepotan saus kepiting.

Untungnya Mahesa cepat mengambil gambar Alysa, wajahnya terlihat sangat imut. Ditambah dengan saus di sekitar mulut nya.

Alysa bodoamat, dia tetap melanjutkan makan. Mahesa puas melihat Alysa yang sangat bahagia, dia menggambil gambar Alysa berulang kali. Dan hasilnya jangan ditanya kan, sudah pasti bagus.

Malam ini mereka habiskan dengan canda tawa. Entahlah ini malah terindah untuk mereka, malam terakhir juga mungkin?

***
Hai hai
Update nih, semoga makin suka yaa sama cerita ini. Jangan lupa vote sama comen yaa.
Good night, salam penulis amatir:')
❤🌸❤

My Love Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang