14

1.2K 42 14
                                    


Alysa terbangun dari tidur dengan mata sembab dan tampilan yang begitu mengenaskan. Dia tertidur setelah pulang dari pemakaman, dia menangis dalam diam mencoba mengikhlaskan kepergian orang yang sangat ia cintai.

Benar, Mahesanya telah pergi. Pergi jauh dari Alysa. Semua hanya angan angan Alysa, pernikahan itu tidak pernah terjadi. Mungkin pilihannya untuk berlibur bersama Mahesa itu sudah paling tepat.

Mahesa pergi karena penyakit yang tidak diketahuinya, sepulang dari Bali, Mahesa batuk batuk dan mengeluarkan darah. Tubuhnya sangat lemas, pucat, tidak bertenaga. Keluarga Mahesa membawanya ke rumah sakit, namun semuanya sudah terlambat. Mahesa sudah pergi terlebih dahulu, Alysa mendengar kabar itu pingsan. Bagai mana tidak? Baru saja ia bersenang senang bersama.

Setelah dirumah sakit Alysa memeluk Mahesa yang sudah tidak bernyawa, Alysa tau Mahesanya masih berada di sekitar sini. Dia memeluk dan menangis dengan suara tertahan, ia masih tidak percaya.

"Dokter Mahesa itu belum mati! Dia cuma pingsan!!!" teriakan histeris nya.

Setelah keluar dari ruangan Mahesa, Alysa pingsan dan langsung di tangani oleh dekter. Saat jenazah Mahesa dibawa pulang, Alysa tetap setia disamping nya membelai seluruh bagian wajah Mahesa, mencium kening dan tangannya. Mahesanya masih sama, namun terlihat sedikit pucat.

Sampai dirumah Mahesa, Alysa tidak mau pulang. Dia menginap dan menemani Mahesa untuk terakhir kalinya, dia berada disamping Mahesa semalaman. Menangis dalam diam saat semua orang tidur dia malah terus menemani Mahesa.

Dia masih bertanya kepada Tuahnnya, apasalahnya sampai Tuhan mengambil orang yang paling dia sayangi, orang yang selama ini menemaninya. Tapi Tuhan berkata lain, pernikahan itu hanya angan Alysa. Setelah orangtuanya dan orangtua Mahesa menceritakan bahwa sebenarnya dia akan dijodohkan dengan Mahesa, dia membayangkan itu yang terjadi. Itu hanya bayangan.

Alysa menangis ketika jenazah Mahesa dimandikan, dikafani, sampai dimakam kan. Sebelum Mahesa dimakam kan, Alysa menyempatkan untuk mencium kening Mahesa, semua orang yang melihat itu menangis. Bagaimana bisa Tuhan tidak menakdirkan mereka bersama? Sedangkan mereka sama sama memiliki cinta yang dalam.

Mau menyalahkan Tuhan? Itu tidak mungkin. Ini adalah takdir, takdir untuk hubungan mereka.

***
Haii haii
Masih ada satu part terakhir kok. Part ini sama yang terakhir bakalan pendek, jangan marah yaa:)
Jangan lupa vote sama comen.
Selamat siang
❤🌸❤

My Love Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang