"Aku telah berjanji untuk selalu bersamamu dan kini kenyataannya aku harus pergi dan jauh darimu, percayalah sayangku kepergianku hanya untuk sementara dan aku pasti akan kembali lagi untukmu."
***
Pagi ini Alysa berencana menghubungi Mahesa untuk membicarakan semuanya. Setelah menentukan tempat Alysa bersiap untuk menemui Mahesa.
Setelah sampai di cafe Pelita, Mahesa belum terlihat disana. Alysa menunggu lima menit.
"Sebelumnya aku mau minta maaf Al."
"Simpen dulu maaf kamu, ada hal yang lebih penting yang bakal aku omongin."
"Gaada yang lebih penting sebelum kamu maafin aku."
"Udah aku maafin, aku mau ngomong srius. Dengerin dulu jangan sela aku,paham?"
"Iya udah kamu ngomong dulu, aku dengerin."
"Aku dijodohin," ucap Alysa menunduk
"Papa aku mau jodohin aku, aku gatau kita harus gimana. Aku tau kamu ngelakuin kesalahan yang sama udah dua kali, tapi bukan berarti aku bisa gampang nerima perjodohan itu. Aku masih sayang sama kamu tapi aku juga sayang sama orang tua aku, aku takut kalo mau nolak perjodohan itu," ucap Alysa sambil terisak, Mahesa masih serius mendengarkan cerita Al
"Jadi kamu nerima perjodohan itu?"
"Aku nerima perjodohan itu" Mahesa melongo mendengar jawaban Alysa
"Tapi aku ngasih satu syarat." Mahesa masih serius mendengarkan sambil memeluk Alysa
"Aku ngasih syarat supaya aku bisa buat kenangan sama kamu. Aku minta waktu dua hari cuma buat kamu. Sebelum aku sama orang lain, sebelum semua yang tidak seharusnya terjadi. Aku minta waktu dua hari buat ke Bali, jalan jalan sama kamu, ngelakuin apapun yang belum pernah kita lakuin selama ini. Kamu mau kan buat kenangan sama aku?"
"Kenapa cuma dua hari? Kenapa engga seminggu? Dua hari gaakan cukup buat aku, aku gabakal puas."
"Dua hari atau enggak sama sekali?"
"Oke dua hari, dua hari kita harus buat kenangan yang bakal kita kenang. Dan aku mohon setelah kamu menikah nanti kamu jangan lupain aku, kalo ada masalah kamu bisa cerita ke aku. Aku selalu siap nerima curhatan kamu cerita kamu."
"Makasi dan maaf. Aku bingung harus gimana, aku udah terlalu nyaman sama kamu. Gimana kalo orang yang dijodohin sama aku itu jahat, sukanya kasar suka ngebentak. Aku takut," ucao Alysa dengan terisak
"Kalo kamu dijodohin berarti itu orang terbaik buat kamu, kamu gaboleh berprasangka buruk gitu. Aku juga mau usaha buat bilang sama orang tua kamu, biar kamu sama aku aja gausah dijodoh jodohin kaya gitu." bujuk Mahesa
"Sekeras apa pun kamu berusaha, kalo takdir enggak nyatuin kita kamu bisa apa?"
"Kenapa? Kenapa takdir ga nyatuin kita?"
"Kita udah saling nyaman, sayang, bahkan kita udah saling cinta. Kita juga udah ngelewatin semuanya bareng, susah seneng bareng. Setiap masalah kita selalu bisa ngelewati, tapi kenapa kaya gini? Apa mau kawin lari aja?"
"Engga, jangan aku gamau. Aku takut." jawab Alysa
"Udah sekarang kamu tenang dulu. Kita jangan sia siain waktu, yuk." ajak Mahesa
Mahesa mengajak Alysa berkeliling ke taman, mall. Seharian ini mereka habis kan bersama.
Diperjalanan pulang
"Alysa kamu prepare yaa besok kita ke Bali, semuanya udah aku urus."
"Kok mendadak? Kan minggu depan bisa?"
"Aku mau besok, nanti aku yang bicara sama orangtua kamu."
"Yaudah deh," pasrah Alysa
Sesampainy dirumah Alysa, Mahesa ikut makan malam bersama
"Om, tante besok saya mau ngajak Alysa ke Bali. Mungkin lebih cepat lebih baik, dan apa gabisa perjodohan itu dibatalkan?" tanya Mahesa
"Keputusannya sudah bulat, lagi pula Alysa udah setuju kok. Syarat nya juga udah tau kan kamu," jawab papa Al
"Jadi gabisa di ganggu gugat ya om?" tanya Mahesa bodoh dan seketika suasana makan malam itu menjadi horor.
"Sudah dilanjut dulu makannya nanti lagi ngobrolnya," ucap mama Al memecah keheningan
Setelah selesai makan malam Mahesa langsung pulang.
"Jadi besok kamu mau ke Bali sama Mahesa?"
"Iya mama."
"Keperluannya udah disiapin semua bon? Jangan sampe ada yang ketinggalan,"
"Iya mah udah semua kok. Udah ah Al mau tidur dulu biar besok bisa bangun pagi,"
Selesai prepare Alysa merebahkan tubuhnya ke kasur dan memaksakan matanya untuk terpejam. Entahlah mendengar besok dia akan ke Bali bersama Mahesa, dia sudah membayangkan apa yang akan dilakukan disana.
Sudah satu jam namun belum terlelap, entahlah dia membayangkan apa. Hati nya berdetak lebih cepat, setelah satu setengah jam memaksakan untuk tidur akhirnya Alysa bisa tidur. Selamat malam Alysa *cie diucapin author
Pagi harinya Alysa malah bangun kesiangan dia take off jam 08.00 tapi bangun jam 07.25
Alysa sibuk menyiapkan koper nya dan orang tuanya malah sedang bersantai di teras sambil bergurau.
"Pa itu tuh ada burung kesleo," ucap mama Al, bukannya menjawab papa Al malah tersenyum jahil
"Yang bohong bokongnya tambah lebar." gurau papa Al
"Ihh jangan gitu dong kan tubuh mama ga sekseh lagi nanti." ucap mama Al kesal
"Ihh kalian bukannya bangunin Al malah asik becanda sendiri" ucap Alysa keluar kamar
"Siapa suruh semalem ga langsung tidur, tuh udah ditunggu Mahesa barusan."
"Yaudah kita berangkat dulu yaa," pamit Al dan Mahesa
"Iya hati hati tidurnya pisah jangan lupa, jangan macem macem. Awas kalo pulang mlenting(hamil)."
Setelah berpamitan Alysa dan Mahesa menuju bandara.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Story
Short StoryTAMAT. Cover by @gachelasiadari Good kan❤❤❤ "Apa? Dijodohin?! Papa sama mama gimana si. Bukannya aku udah punya pacar. Mama sama papa juga udah kenal dia kan masa iya sih mau putus gara gara dijodohin" ucap Alysa lalu masuk kedalam kamar. Bisa diba...