Author+Co-Author Corner

475 49 68
                                    

Prakata:

Author,
Dari akyuh.. si Author gak imyut yang lebih suka dipanggil Kak Llen🐥 dibanding Mba Llen🔫

So, ini cerita original fiction aku setelah setahun lebih nulis fanfic kpop (sampe sekarang juga masih nulis, ceritanya diakun sebelah) aku mutusin buat akun baru setelah banyak pertimbangan.

Mulai dari nol lagi, dong? Yup. Mulai dari nol lagi, gak masalah. Yang penting aku tetap berusaha.

Aku pribadi sih gak Pinter ngemeng yah ini.. aku cuman berharap kalian suka sama cerita ini...
Serta dukungannya dengan voment, yang pasti setia aku tunggu yah kalian wahai para pembaca yang terhormat...💋
Dan buat sang editor, lils,
Makasih buanyakk banget buat bantu ngedit cerita ini sedemikian rupa😢😢 terhura😭😭😙😙

Co-Author,

"Halo, salam kenal. Saya latifathaya. Kalau bukan karena Ellen menghampiri saya dan promosi bukunya, saya mungkin nggak bakalan terlibat sama karya ini. Ellen adalah penulis yang humble dan seru, mau belajar, saya seneng dan enjoy kerja sama dengan Ellen. Karya ini memang ide dasarnya stereotype, tapi, ke sananya tuh seru dan mengejutkan. Beda dari cerita kebanyakan. xD Ayo kita mulai perjalanan cerita bersama Ellen dan "anak-anaknya" di So, This is Love?
Semoga kalian suka. Dan tolong apresiasi karya ini dengan baik; beri vomment, dan kalau mau, kritik dan saran yang membangun, ya."

WARNING:
Cerita bertema dewasa (alur dan jalan ceritanya), bahasa non-baku, memaki, dsb.

Playlist song for this story,
1. Jake Miller-Good Thing
2. Before you exit feat. Great good fine ok-Find Yourself
3. John Legend-You and I (nobody in the word
4. Trey Songz-Neighbors know my name
5. Hailee Stainfeld-Capital Letters
6. Calum Scott-If Our Love Is Wrong
7. Lauv-Chasing Fire
8. Zayn-Let me

Teaser,

"Istriku," kekehnya jenaka dan pandangan teramat hangat, "egois tidak kalau aku ingin kau tersenyum karenaku dan untukku, tiap hari?"

Ibu jari Nafi, mengelus lembut pipinya.

Entah mana yang lebih salah. Kata-kata Nafi, tatapannya, atau ibu jari Nafi yang mengelus lembut pipinya. Mungkin perpaduan ketiganya, berefek pada Nessa hingga napasnya tertahan.

Ada sesuatu yang perlahan meleleh dalam dirinya, ironis malah melahirkan kekuatan dan keberanian untuk menjalani kehidupan baru mereka.
Kebersamaan mengarungi hari demi hari, dimulai hari ini.

"Aku nggak pernah liat dada perempuan."

"Kalo kamu ikut main air buat besok, kamu nggak bakal kuat. Tadi jalan bentar aja ekspresimu kelap kelip kesakitan. Terus besok kamu main air sambil lari-lari, kamu mau turun bero?"

"Halo, Nafi? Gimana malam pertamanya? Berhasil nggak? Nggak pake pengaman, kan?"






25 april 2018

Love IndeedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang