Merauke, 21 Januari 2021
Sebuah mobil jip terlihat berhenti di depan rumah sakit TNI wilayah Tanah Miring, Merauke. Mobil itu dikendarai oleh Indra yang ingin menjemput Derza. Sudah sekitar 6 hari Derza di rawat di rumah sakit itu. Hari ini ia diperbolehkan untuk beristirahat di rumah. Dengan perlahan, Derza berjalan seorang diri menuju pintu keluar. Di pintu mobil, Indra sedang bersandar seraya menghisap sebatang rokok.
"Yo! Derza!" sapanya seraya melambai.
Melihat Indra memanggilnya, Derza pun mempercepat langkahnya. "Syukurlah kau datang menjemputku. Loh! Tapi kenapa kau tidak pakaian dinas?"
"Regu kita mendapatkan waktu untuk istirahat selama 3 hari mulai dari hari ini. Kemarin kami melakukan penyusuran terhadap jejak-jejak yang ditinggalkan oleh kelompok bersenjata itu. Meskipun hasilnya nihil, Letnan Agus menghargai kerja keras kami dan memberikan waktu untuk berlibur selama 3 hari."
"Oh begitu. Pantas kau merokok dan tidak memakai pakaian dinas. Ayo antar aku ke kompi. Aku mau mengambil barang-barangku lalu pergi ke kota."
"Kota?"
"Aku harus manfaatkan waktu libur ini untuk bertemu dengan orang tuaku. Lagi pula kita sudah lama sekali tidak menginjakkan kaki di kota. Siapa tahu di sana kau bisa ketemu dengan seorang gadis," kata Derza dengan nada sedikit menggoda.
"Wah. Benar." Indra mematikan rokoknya lalu membuang rokok itu. "Kau benar sekali. Kita harus ke kota." Dengan sangat bersemangat, ia memasuki mobil dan langsung menyalakannya. "Cepatlah Derza. Mumpung masih pagi."
"Semangat sekali. Dasar Jones," batin Derza seraya tersenyum kecut melihat tingkah sahabatnya itu.
[]=[]=[]
Setelah mendapatkan semua barang-barang yang ingin ia bawa, Derza dan Indra memulai perjalanan menuju kota. Memang membutuhkan waktu yang lama. Namun dengan adanya Radio di mobil jip tua milik pamannya Indra ini, perjalanan panjang pun menjadi tidak terasa. Dengan suara radio yang amat keras, mobil melaju membelah angin dan menyalip kendaraan lain dengan gesit. Memang jika berbicara dengan mengemudi kendaraan maka Indra adalah jagonya. Namun sayangnya dalam urusan percintaan, pria yang masuk kategori tampan ini seperti tidak begitu beruntung.
Setelah melalui perjalanan panjang, pada akhirnya mereka tiba di kota setelah matahari berada tepat di atas kepala. Keadaan di kota begitu ramai, hal itu memaksa mereka harus memperlambat laju mobil mereka. Keadaan kota hari itu terlihat sangat damai. Lalu lintas terlihat sangat lancar meskipun jumlah kendaraan di jalanan siang itu cukup banyak dan didominasi oleh mobil.
Akhirnya setelah menghabiskan sekitar 20 menit berkeliling kota, mereka tiba di rumah orang tua Derza. Kala itu, Ibu Derza terlihat sedang duduk di teras rumah sambil mengupas bawang. Ia cukup dikejutkan dengan berhentinya sebuah jip berwarna hitam di depan rumahnya. Awalnya ekspresi wanita itu terlihat bingung. Namun ketika jendela mobil di buka, senyuman pun tampak di bibir sang ibu.
"Ayah! Ayah!" Wanita itu memanggil sang suami girang. "Derza! Anak kita sudah pulang."
Dengan langkah kaki yang terlihat gagah, pria dengan rambut yang sudah didominasi warna putih terlihat keluar dari pintu. Sebuah senyuman terlihat di bibir pria itu ketika melihat putranya. Kedua orang tua Derza terlihat berdiri berdampingan menunggu Derza tiba di hadapan mereka.
Setelah menyalami kedua orang tuanya bersama Indra, mereka memasuki rumah. Ibu Derza terlihat sangat bahagia akan kedatangan putranya. Ia bahkan berlari ke dapur untuk segera membuatkan minum untuk putranya dan juga temannya.
"Derza, maaf ya. Ayah tidak sempat menjengukmu. Mendengar kau ibumu syok dan akhirnya jatuh sakit. Ayah tidak bisa menjengukmu karena harus menjaga ibumu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Gejolak Di Bumi Animha
ActionKeamanan dan ketenteraman kota terancam. Bermula ketika tim patroli militer menemukan sebuah bangunan yang berada di hutan dekat perbatasan. Bangunan itu dihuni oleh sekelompok orang bersenjata tak dikenal. Derza, salah seorang prajurit TNI berpangk...