Prolog

1.1K 109 11
                                    

Wanita cantik itu menatap nanar sekeliling. Air mata ketakutan tak bisa ia hentikan. Saat ini, detik ini, nyawanya ada di ujung tanduk.

Situasi tempatnya berada sangatlah ramai, tapi ramai yang hanya ada dalam kejauhan. Tak ada yang sudi untuk mendekat dan menolong dirinya bebas dari kukungan kematian. Dia hanya sendiri, meratapi nasib yang tak pernah berpihak padanya.

Dia tak tahu dimana letak dosa terbesarnya hingga membuat dirinya dihadapi kesulitan terbesar seperti ini. Dia tak mengerti kenapa ada orang yang begitu membencinya hingga berbuat seperti ini padanya. Ia tak mengerti kenapa dia ada dalam posisi mengerikan ini.

Ia terlalu lelah untuk berteriak. Sudah tak berguna. Teriakan dia tak membawa pengaruh apapun, orang-orang itu tetap diam dan makin menjauh dari posisinya.

Dia sudah pasrah. Berdoa pun sudah tidak ada artinya saat ini. Dia sudah tak tertolong. Mungkin  memang waktu dia di dunia ini harus terhenti sekarang. Dia sudah siap menghadapi kemungkinan terburuk karena dipandang dari sisi manapun tak ada peluang untuk dirinya bebas. Dia sudah terjebak… dalam kematian.

Love Is A LieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang