Love Is A Lie

You Found Me

You Found Me by The Fray
Lost and insecure
You found me, you found me
Lying on the floor
Surrounded, surrounded

(You found me by The Fray)

***

Mino menghabiskan waktunya untuk menelurusi internet, lebih tepatnya melihat semua berita yang berkaitan dengan ayahnya. Dia telaah satu-persatu, dia bahkan  menulis hal-hal pentingnya di buku catatan miliknya.

Ayahnya dituduh melakukan penggelapan dan pembunuhan. Dua tuntutan dari orang yang sama. Ayahnya dituduh membunuh seorang pengusaha yang pernah menjadi rekan bisnisnya. Bukti-bukti sudah jelas ada tapi jaksa penuntut umum yang menangani kasus ini dianggap terlalu lemah.

Mino menyelidiki jaksa yang menangani kasus ayahnya tersebutlah satu nama, Kim Suho, Mino mengingat-ingat wajah familiar ini, perlu sekitar satu menit untuk Mino sadar bahwa pria yang sedang dia tatap leewat layar ponselnya adalah tunangan Irene. Dari semua orang kenapa harus tunangan Irene? Terlebih lagi, kenapa ia punya firasat yang sangat buruk untuk ini?

Irene saat ini sedang terlelap, Mino tak tega untuk membangunkan wanita itu tapi dia tak bisa menahan dirinya. Dia ingin tahu mengenai segalanya, secepatnya. Ia menepuk pelan pipi Irene berharap wanita itu langsung terbangun tapi hasilnya nihil, lalu  dia sedikit beri tenaga pada tepukan itu ditambah suaranya menganggil nama Irene.

Wanita itu bangun dengan usaha sekitar lima menit. Mata Irene terbuka sedikit, “Ada apa?” tanyanya dengan suara serak.

“Bangunlah. Ada yang ingin aku bicarakan.”

Irene menutup kembali matanya lalu menaikkan lagi selimutnya, “Besok saja. Aku mengantuk,” katanya diiringi kuap lebar.

Mino memaksa, “Tolonglah, ini masalah penting.”

Untungnya Irene menurut, dengan mata sayu dia merubah posisinya menjadi duduk. “Ada masalah apa?”

“Kim Suho tunanganmu itu apa seorang jaksa?”

Mata Irene yang semula tertutup mendadak terbuka. Kantuk yang melahapnya seketika hilang saat pertanyaan random itu ditanyakan oleh Mino. Dari semua pertanyaan, kenapa harus menyebut pria brengsek itu? Belum lagi raut serius dan mendesak Mino saat bertanya.

“Ada hal apa memangnya?” tanyanya walau ia tahu pertanyaan itu tidak akan mungkin dijawab oleh Mino.

Mino mendesah kasar, “Bisakah kau tidak bertanya apapun dan jawab saja semua pertanyaanku?”

Sesuai dugaannya.

Mau tak mau Irene memberitahu Mino sedikit yang ia ketahui tentang Kim Suho. Semua informasi yang diberikan oleh orangtuanya saat membicarakan Suho. Anak dengan keluarga terpandang dan kesuksesan yang sedang menanjak naik.

Suho adalah anak tunggal dari seorang hakim ternama Korea Selatan, dan ia mempunyai ibu yang merupakan seorang Profesor hukum di SNU. Dua gen yang sempurna untuk menjadikan Suho seorang yang ikut menekuni bidang hukum dan memilih menjadi seorang jaksa. Irene ingat ibunya memberitahu kalau tingkat sesuksesan Suho di Pengadilan mencapai lebih dari sembilan puluh persen. Kebanyakan kasus berat dan menantang akan dilimpahkan ke Suho dan hasilnya selalu memuaskan.

“Apa kau serius, dia sehebat itu?” Mino memotong ceritanya. Dapat Irene lihat raut penuh harap dari wajahnya.

Dahi Irene mengerut, bingung dengan situasi yang terjadi. Irene ingat saat Mino dan Suho bertemu, Mino sangat tidak menyukai Suho, dan Irene menyukai Mino yang seperti itu. Kini di depannya bukanlah Mino yang dulu, di depannya ada Mino yang berharap dan sedikit terkagum oleh Suho? Irene tidak bisa mencerna apa yang sebenarnya terjadi.