I'm Not Okay

380 77 24
                                    

A drink for the horror that I’m in
For the good guys, and the bad guys
For the monsters in our beds
Three cheers for tyranny
Unapologetic apathy
Cause there ain’t no way I’m coming back again

(Sleep by My Chemical Romance)
***

Mino berjalan seperti orang linglung. Dia layak diberi gelar manusia terbodoh di seluruh dunia. Dia benar-benar bodoh. Niat dia untuk membalas dendam ke ayahnya malah berbalik dia sendiri yang menyerahkan dirinya pada sang ayah. Berkali-kali dia merutuki diri karena tidak pernah mencari informasi lebih jauh tentang pekerjaannya, seharusnya dia tahu ayahnya seorang penjahat, peluang dia sebagai penjahat dipekerjakan oleh ayahnya sangatlah besar.

Ia juga merutuki dirinya yang begitu mudah percaya orang lain. Ia tak tahu pasti apa Seunghoon tahu kalau dia adalah anak tunggal atasan pria itu, yang jelas Mino merasa ditipu. Selama bertahun-tahun dia membangun kepercayaan pada orang yang salah, kenyataan menampar dirinya keras. 

Udara malam di luar sangat dingin, tapi tak lebih dingin dari hatinya yang bahkan sudah mati rasa. Mino bingung apa yang harus dia lakukan selanjutnya. Ia tak mempunyai rencana.

Dering ponsel menghentikan pemikirannya, dia menatap lekat nama di layar ponsel itu. Rasanya Mino ingin melempar ponselnya saat ini. Mino menjawab panggilan tersebut dengan rahang mengeras.

“Mino,” suara pria itu membuat Mino muak tapi Mino merasa berpura-pura semuanya baik-baik saja adalah jalan yang tepat. Ada istilah keep your enemy closer, jadi itulah yang Mino lakukan saat ini.

“Ne, hyung.”

“Ada yang ingin hyung bicarakan padamu. Kita bertemu di tempat biasa sekarang.” Perintahnya tegas lalu langsung memutuskan sambungan telepon. Dulu sekali Mino sangat menghormati bosnya ini, sekarang Mino tertawa kencang. Miris sekali nasibnya.

Bertemu dengan orang sialan itu? Kebetulan sekali, Mino memang mau menemui orang itu. Mino merencanakan ingin menghajar pria itu sampai mati tapi ia tahu rencana itu pasti tidak akan terwujud karena lawannya pun bukan orang sembarangan. Di situasi ini otot tidak akan menyelesaikan masalah, Mino harus menggunakan otaknya.

Mino berjalan menuju tempat pertemuan mereka yang letaknya tak jauh dari kediamannya. Jaraknya hanya sepuluh menit berjalan kaki. Tempat yang dimaksud Seunghoon adalah sebuah tenda tempat minum-minum. Great, alcohol bisa menjadi kawan atau lawan di situasi ini. Lebih baik Mino tidak minum agar pikirannya jernih dan tidak melalukan tindakan bodoh.

Kedai itu tampak sepi karena sekarang sudah jam tiga pagi. Hanya ada pria tua yang sedang mabuk tapi nekat terus minum minumannya, dan juga bos, ah ralat calon mantan bosnya yang duduk dengan tangan terlipat. Mino tahu mood orang ini sedang tidak bagus, matanya menjelaskan itu semua. Tapi siapa peduli pada moodnya?!

Mino langsung duduk, “Ada apa hyung?” tanyanya langsung.

Seunghoon langsung melemparkan beberapa lembar foto di hadapannya. Mino melihat foto-foto yang berisikan tentang dirinya dan Irene yang sedang berbelanja, pergi ke pernikahan Seungyoon, dan lainnya. Mino tertawa dalam hati, menyenangkan membuat orang ini naik darah.

“Tahu dimana letak kesalahanmu?”
Mino mengangguk malam, “Aku membiarkannya keluar.”

“Kalau begitu kenapa kau biarkan dia keluar, tolol?!”

“Karena dia butuh kebebasan?”

Mata Seunghoon melebar, dia segera meminum soju langsung dari botolnya. “Kau masih ingat kan apa perintahku padamu?”

Love Is A LieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang