"Fahmi, lo udah putus sama cewek lu?". Tanya Atan ke Fahmi. Fahmi mengangguk dengan malas.
"Ya, emang semestinya putusin cewek lo yang kaya jamet itu. Gue liatnya aja udah jijik". Lanjut Atan.
"Iyain aja". Jawab Fahmi agak kesal.
"Eh, Belva". Panggil Atan ke Belva yang sedang mengobrol dengan Raina karena sedang tak ada guru. Belva menoleh ke belakang.
"Udah lu sama Fahmi aja. Dia udah jomblo loh". Ledek Atan ke Belva dan Fahmi.
"Gak". Jawab Belva dan Fahmi serempak.
"Cie...barengan. Tuh kan, kalian itu emang udah jodoh. Jadi pacaran aja gih". Lanjut Atan yang sedang meledek. Belva ingin memukul Atan karena amarahnya sudah tidak bisa di tahan. Tetapi, Fahmi menahan tangan Belva. Bukan lengannya, tapi malah di daerah jari-jari.
"Woi! Udah kek. Gue juga jomblo kali". Ucap Atan yang membuat Belva dan Fahmi melepas kedua tangan mereka.
"Kalau udah tau jomblo, kenapa lu ngeledek kita?". Balas Belva.
"Kita? Lo aja kali". Ketus Fahmi yang membuat Belva emosi.
"Emangnya lo seneng kalau gue sama lo di jodoh-jodohin? Ogah kan? Apalagi gue". Cibir Belva membalas.
Terjadilah cek cok antara Fahmi dan Belva. Dan membuat kepala Atan menjadi pusing melihat suami istri sedang bertengkar."Oi! Udah! Gue pusing tau gak ngeliat suami istri pagi-pagi berantem". Atan melerai Fahmi dan Belva dengan cara meledek.
"Najis". Jawab Fahmi dan Belva serempak.
"Nih, bedanya jomblo species gue dan species lo berdua, kalau gue jomblo ga ada kata otw buat taken. Sedangkan kalian, jomblo yang kemungkinan akan otw taken". Ucap Atan.
Belva dan Fahmi mengenyit bingung. Karena ucapan Atan kurang jelas.
"Maksudnya, gue bakal jomblo. Sedangkan, kalian berdua bakal pacaran". Jelas Atan dan membuat Fahmi dan Belva memukulnya. Pukulannya tidak keras, tetapi pukulan mereka itu berarti Fahmi dan Belva kesal.
🌹🌹🌹
Pulang sekolah, Belva langsung berbaring di tempat tidurnya. Karena lelah saat memukul Atan beberapa kali dan adu cek cok dengan Fahmi.
Suara ponsel Belva berdering. Belva mengambil ponselnya yang tadi ada di sebelahnya. Belva lihat dari siapa yang meneleponnya. Tapi sayangnya, nomor itu buka dari kontaknya. Belva pun mencoba untuk mengangkat. Yang tadinya Belva berbaring, sekarang Belva berposisi duduk.
"Halo?".
"Hai".
"Ini siapa ya?".
"Hm...boleh kenalan gak?".
"Sebentar, lo dapet nomor gue dari mana?".
"Gini loh, jadi gue abis putus sama cewek gue".
"Iya, terus?".
"Gue di kasih nomor lu".
"Di kasih sama siapa?".
"Sama orang".
"Iya, gue tau yang ngasih nomor gue itu orang. Tapi dia siapa lo dan namanya siapa?".
"Haha...maap ye gue tadi cuman bercanda. Yang kasih nomor lu itu temen gue".
"Nama dia siapa?".
"Belom kenalan. Masa lu malah tanya yang kasih nomor lu sih".
"Iye, iye. Nama lu siapa?".
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate Him
Teen FictionDulu, benci? Banget. Sekarang? Gue cinta mati ~Adera Belva Nayla Terima kasih telah meluluhkan hati gue. Disini gue baru percaya cinta sejati itu ada karena lo ~Fahmi Morlando