19

51 18 3
                                    

Belva's POV

Tok! Tok! Tok

Pasti Fahmi.

"Masuk." Ujar Pak Hartono dari meja guru. Menandakan bahwa seseorang yang di balik pintu diperbolehkan masuk.

Kedua laki-laki yang gue kenal masuk ke kelas. Satunya yang berambut lurus gak penting. Dan yang satu lagi, cowok berambut agak ikal, sangat penting.

Ya, tentu saja kalau yang berambut lurus adalah Zidan. Dan yang berambut agak ikal adalah Fahmi.

"Permisi, Pak." Ucap Fahmi dengan sopan.

"Duduk." Suruh Pak Hartono, guru Fisika ke kedua cowok itu.

Mereka berdua pun duduk di tempatnya masing-masing.

"Catat ya." Suruhnya lagi ke mereka berdua. Mereka berdua hanya mengangguk.

Gue bingung, kok rasanya pengen marah-marah ya. Tapi gak tau mau marah apaan. Mungkin ini efek PMS.

Tak lama dari situ, ada seseorang yang mengetuk pintu kelas.

Orang itu langsung membuka pintu kelas 11 IPA 2. Pasti guru...

Dan benar saja, itu adalah Bu Tika. Wali Kelas 11 IPA 2.

"Permisi, Pak. Maaf mengganggu." Ucap Bu Tika ke Pak Hartono. Pak Hartono hanya mengangguk.

Pandangan Bu Tika beralih ke murid-murid.

"Baik. Ibu akan memberitahu informasi mengenai lomba menyanyi se-Jakarta Utara." Ujar Bu Tika.

"Lomba menyanyi ini akan diwakili oleh dua orang perkelas. Tapi, harus di test juga sama Mrs. Varenca."

"Dua orang tersebut adalah laki-laki dan perempuan. Siapa disini yang mau mengikuti lombanya? Yang mau, juga boleh ikut kegiatan ektrakurikulernya. Tapi kalau tidak mau ikut ekstrakurikulernya, gak papa ikut lombanya."

"Ada yang minat?" Ikut gak ya? Tapi, gue bingung nih.

Gue lihat ekspresi teman-teman gue. Mereka semua kayak gak tertarik.

"Kalau tidak ada, Ibu yang akan pilih. Pilihan Ibu ini sangat yakin, karna mereka pernah bernyanyi di depan kelas." APA? APAKAH ITU GUE? SAMA FAHMI?

"Oke. Orang itu pastinya Fahmi dan Belva." BENERAN GUE? EMANG IYA YA SUARA GUE BAGUS?

"Cie...cie...pasangan serasi ikutan lomba nyanyi nih."

"Mungkin aja pas lombanya mereka berdua duet."

Sorakan teman sekelas gue membuat gue risih. Tapi, gue udah biasa. Tenang ae, mang.

"Oke semuanya, tenang. Fahmi dan Belva, nanti sepulang sekolah kalian ke ruang musik ya. Temui Mrs. Varenca." Gue dan Fahmi hanya mengangguk.

"Oh iya, kalian naik apa pulang sekolah?" Pertanyaan itu membuat gue bingung.

"E---e...e--e." Gue gelagapan karna gak tau mau jawab apa.

"Belva pulangnya sama saya, Bu." Terdengarlah suara nyaring dari belakang. Ya, suara itu pastinya milik Fahmi.

"Cie...pulangnya barengan..."

"Tumben akur."

"Yang baru jadian mah pasti langsung pulang bareng." Baru jadian? Apa-apaan nih!

"Oke. Semuanya tenang." Teriak Bu Tika menenangkan suasana kelas.

Bu Tika kembali manatap gue dan Fahmi. "Kalian berdua jangan lupa. Nanti bel pulang sekolah, jangan pulang dulu. Langsung ke ruang musik ya."

"Iya, Bu." Jawab Fahmi antusias. Gue hanya mengangguk.

Hate HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang