"Bales dendam?"
"Yeah."
"Maksud lo?" Tanya Belva.
"Sst...tuh liat." Ucap Citra dan menunjuk ke arah yang di tunjuk.
Belva menoleh ke arah yang di tunjuk oleh Citra. Terlihat lah seorang laki-laki yang sedang mendengarkan obrolan mereka. Dan itu adalah---Fahmi.Fahmi mengalihkan pandangan saat Belva menoleh ke arahnya.
Fahmi's POV
Karena gue bosan di kelas terus, gue pun ke kantin. Gue heran saat Belva tiba-tiba berbicara seperti itu ke gue. Kira-kira, dia kenapa ya? Ah tau ah.
Dengan malas, gue pergi ke kantin. Karna yang tadinya badmood jadi ada bawaan pengen makan gitu lah.
"Bang, mie ayam ye satu porsi." Ujar gue ke tukang mie ayam.
"Tumben lu, Mi. Biasanya satu setengah porsi." Ini si tukang mie ayam boleh gue bawa pulang, terus gue ulek gak?
"Lagi gak pengen banyak-banyak." Jawab gue santai.
"Yakin ni?" IYA. Ribet lo jadi tukang mie ayam aja.
"Iye. Satu porsi ae." Harus sabar, yakan?
Karena gue bosan, gue dengan tidak sadar memandang keliling kantin. Dan gue mendapati Belva dan cs-nya.
"Gue ngomong seenak jidat ke dia. Gua juga gak tau kenapa gua bilang itu ke dia." Oh, lagi curhat. Males ah, urusan cewek emang ribet. Bentar, kok gue merasa dia lagi ngomongin gue ya?
Astaga, gue kepo. Gue pun menajamkan pendengaran gue ke pembicaraan mereka.
"Waw! Hebat lo, Bel." Kan tambah aneh.
"Hebat pala lo kemiri? Gue rasa, gue udah ngomong yang bikin hati dia sakit deh." Hmm?? Kok gue semakin yakin ya kalo mereka ngomongin gue.
"Yaudah, bagus dong Bel. Berarti lo udah bales dendam ke dia!" Bales dendam? Gue makin kepo nie woy!
"Bales dendam?"
"Yeah." Gue nunggu jawaban dari Citra. Dan Citra melihat ke arah gue! Natapnya tuh kaya serem, penasaran-?
Gue pun mengalihkan pandangan agar tidak ketahuan. Tapi kayaknya, gue terciduk deh.
Setelah itu, mereka mengobrol lagi. Dan gak lama, Belva melirik gue! Mampus, gue panik banget nih. Dengan cepat gue mengalihkan padangan lagi.
Dan, kalian tau? Belva menghampiri gue! Makin gugup gue nih.
Pas dia udah nyampe di hadapan gue dan natap gue dengan tatapan yang--?
Terus dia langsung pergi gitu aja. Gaje emang tu anak.Cs-nya gak lama ikutin si Belva pergi. Dan mereka natap gue sinis.
Tau ah. Pada gaje ni.Belva's POV
Gue natap Fahmi dengan tatapan yang lagi mikir gitu lah.
Haduh. Gue bingung ni. Gue labrak ga ya? Tapi gue gak tau maksud Citra bales dendam itu apa. Jadi yodah deh bomat. Gue dengerin penjelasan Citra dulu. Batin gue.
Terus gue ninggalin dia aja. Tomat *eh maksudnya Bomat.
Gak kerasa, gue ternyata lagi ada di belakang sekolah. Tiba-tiba si curut-curut ngikutin gue.
"Lanjut aja." Kata gue langsung to the point. Daripada di tunda-tunda, yakan?
"Oke. Jadi maksud gue bales dendam adalah, elu bikin si Fahmi tertarik buat suka sama lo. Terus lu hina dia dan lo juga harus buat hatinya sakit. Gimana?" WHA! BAGUS JUGA TUH IDENYA. TAPI GUE KEANYA GAK TEGA EUY.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate Him
Teen FictionDulu, benci? Banget. Sekarang? Gue cinta mati ~Adera Belva Nayla Terima kasih telah meluluhkan hati gue. Disini gue baru percaya cinta sejati itu ada karena lo ~Fahmi Morlando