"Saingan? Maksud Citra apa ya ngomong kaya gitu ke Fahmi? Apa emang ada cowok yang...argh! Gak mungkin ada cowok yang suka sama gue." Oceh Belva di dalam kamarnya.
Belva beranjak dari kasur dan melangkah ke cermin.
"Tapi gue liat-liat, gue emang cantik sih." Ujarnya ke dirinya sendiri sambil melihat wajahnya di cermin.
"Eh? Tapi kan gue lagi deket sama Fahmi doang. Terus siapa dong yang di maksud Citra?"
"Bodo ah. Pusing gue mikir begituan doang."
🌹🌹🌹
"Engghh..." erang Belva menyadarkan diri dari tidurnya.
Belva mengambil jam weker. Ia melihat jam wekernya dengan mata terbelalak.
"Gila sih ini mah. Rekor. Kok gue bisa ya sampe bangun jam satu siang?"
"Ohh iya...kan tadi malem gue begadang."
"Begadang...omaigat! Gue begadang mikirin ucapannya Citra! Gabut bat gue."
Belva pun beranjak dari ranjangnya dan menuju ke toilet untuk membersihkan diri.
Kini Belva usai mandi.
Ting! Ting! Ting! Ting! Ting!
Sebuah pesan WhatsApp Grup masuk. Grup itu adalah...{Keterangan:
Rain (a) hujan : Raina
Piyo (pipi loyo) : Fio
Cit cit cuit : Citra
Aidong : Aida}Pukul 15.14
"Belva, tuh temen-temenmu udah di bawah." Ucap Mama Belva yang masuk ke kamarnya.
"Iya, Mah." Jawab Belva.
Belva hari ini menggunakan kaos hitam polos dan jeans. Rambut lurusnya yang terurai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate Him
Teen FictionDulu, benci? Banget. Sekarang? Gue cinta mati ~Adera Belva Nayla Terima kasih telah meluluhkan hati gue. Disini gue baru percaya cinta sejati itu ada karena lo ~Fahmi Morlando