Prolog

6.5K 212 7
                                    

Jika datang kepada kalian seorang lelaki yang kalian ridhai agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah ia. Jika tidak, maka akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang besar. (HR. Tirmizi)

Aku memang pernah berdoa pada Allah agar kelak Allah mendatangkan jodoh terbaik dari sisi-Nya.  Sebisa mungkin seorang dokter. Entahlah, sejak kecil aku terobsesi dengan profesi itu. Aku hanya ingin saja bersuamikan dokter. Dan semakin kemari, semakin aku menganal Ilahi, doaku pun bertambah panjang, ingin yang baik akhlak dan agamanya juga.

Menyertai doa itu, aku mulai memperbaiki diri. Sebab dalam surah An-Nur ayat 26, Allah telah berjanji bahwa wanita baik akan mendapatkan lelaki baik. Aku percaya itu.

Namun, mengapa hatiku justru tidak bahagia saat sosok yang ada dalam doa-ku kini telah dihadirkan Allah?

"Apa masih ada pertanyaan lagi, Nak?" tanya Abi lembut. Aku yang semula menunduk langsung sedikit mengangkat kepala, menoleh ke arah Abi melewati wajah Ilalang yang berada di hadapanku.

"Afwan, sudah semua, Bi," jawabku pelan dan kembali menunduk. Pikiranku melayang pada sosok seseorang yang sangat aku rindukan. Yang diam-diam aku inginkan untuk ada di hadapanku dengan posisi seperti saat ini.

"Nak Ilalang bagaimana? Apakah ada yang ingin ditanyakan lagi?"

"Cukup, Pak."

  Suara Ilalang bergetar. Aku bisa merasakan Ilalang begitu gugup. Dan berusaha sangat keras untuk bisa tampak tenang. 

"Jadi apa bisa kamu memberikan jawabannya sekarang, Kejora? Karena Abi rasa tak ada juga yang perlu dipikirkan lagi. Sesuatu yang baik harus disegerakan." Ucapan Abi membuat napasku tercekat. Abi memang mengakhiri ucapannya dengan tawa ringan untuk mencairkan suasana, tetapi rasanya, suasana hati dan pikiranku masih tetap dalam keadaan beku.

Dengan mengucapkan basmallah, kemudian aku memberi jawaban," Aku menerimanya, Bi." Pelan. Kemudian memejamkan mata sekejap. Semoga ini adalah keputusan yang tepat. Menikah. Agar aku bisa mengubur jauh perasaanku pada Orion dan mulai belajar mencintai orang lain, yaitu Ilalang.

Ilalang (COMPLETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang