Kritis (22)

5.1K 456 41
                                    

Kyungsoo menatap kosong ke arah dinding rumah sakit , yang berwarna putih pucat. Ucapan perawat rumah sakit beberapa jam lalu . Membuat kyungsoo enggan bicara sejak tadi. Rasanya , kyungsoo memikirkan banyak hal tentang ini. Cowok itu tidak tau bagaimana cara menyampaikan kabar kepada kedua orang tua Wendy .

Wendy bahkan hanya bertemu kedua orangtuanya kala sedang libur akhir tahun. Bisa di bilang satu tahun sekali. Orangtuanya selalu meminta kyungsoo memberikan kabar setiap Minggu tentang keadaan Wendy. Lalu , yang kyungsoo pikirkan sekarang. Bagaimana reaksi kedua orangtua Wendy , jika kali ini cowok itu memberikan kabar bahwa anak dari mereka kritis (?)

Kyungsoo menggeleng , lagi-lagi berperang dengan hati dan logika . Kyungsoo tidak ingin kedua orangtua Wendy tau , karena cowok itu tau bahwa kedua orangtua Wendy sedang membangun suatu pusat perbelanjaan di beberapa negara. Tentu saja mereka sangat sibuk , dan Kyungsoo tidak ingin memecah fokus orangtua Wendy. Tapi di sisi lain , sebagai orangtua mereka berhak tau keadaan putri mereka satu-satunya saat ini.

"Kyung ?" Panggil Sehun . Kyungsoo menoleh ke arah cowok itu. Lalu menautkan kedua alisnya seakan bertanya 'ada apa?'

"Lo belum kabarin orangtuanya Wendy?" Tanya Sehun pelan. Kyungsoo menggeleng. Benar-benar tak ada mood untuk bicara saat ini.

Sehun hanya mengangguk karena sudah tau betul tentang sifat kyungsoo saat ini. Rasanya yang terbebani sekarang bukan hanya kyungsoo , Sehun juga. Ia merasa gagal dalam menjaga Wendy. Benar-benar gagal. Lamunan Sehun tersadar ketika ponsel nya berdering. Cowok itu berjalan sedikit jauh dari kyungsoo kala melihat yang menelfon nya saat ini adalah mamah nya.

Via telp.

"Halo,"sapa mamah Sehun.

"Iya mah , ada apa?"

"Mamah mau ajak kamu ketemu , bisa ga? Tapi bareng Wendy ya . Mamah mau arisan , mau kenalin kamu sama Wendy ke mereka. "Ucap mamah Sehun antusias. Cowok itu mendesah frustasi. Terkadang Sehun bingung dengan mamah nya , ia dengan Wendy bahkan tak memiliki hubungan apapun. Tetapi mamah nya itu selalu dengan bangga nya memperkenalkan Wendy sebagai calon menantunya. Sehun kadang meragukan kewarasan mamah nya itu.

"Mah , Sehun gaada hubungan apapun sama Wendy. "

"Itu kan sekarang hun , besok pasti ada . Kamu lagi di rumah Wendy kan? Mana sini mamah mau ngomong." Balas mamah nya . Sehun terdiam , bimbang. Takut jika mamah nya shock jika mendengar cewek kesayangannya sedang terkapar tak berdaya di rumah sakit saat ini.

"Hun? "Panggil mamah nya lagi dari telfon.

"Wendy , kritis mah." Ucap Sehun final. Ia tidak ingin berbohong kepada mamah nya , jadi ia memutuskan untuk mengatakan yang sejujurnya tentang kondisi Wendy saat ini. Setidaknya jika kedua orangtua Wendy tidak bisa hadir atau tidak di beri tau soal ini. Ada mamah Sehun yang bisa menggantikan figur seorang ibu untuk Wendy kala cewek itu sadar.

"Hun? Kamu serius? Ga bohong kan sama mamah? Di rumah sakit apa? Kenapa kamu ga bilang hun sama mamah? Mamah udah titip kamu jaga Wendy . Kenapa Wendy bisa kritis kaya gitu ? "Ucap mamah Sehun dengan suara bergetar seperti menahan tangis.

"Di cempaka putih mah"

Tutt tutt

Sambungan telefon terputus. Sehun kembali duduk di samping kyungsoo. Lalu berniat ke kantin rumah sakit untuk membelikan kyungsoo makanan , karena sejak tadi. Cowok itu belum makan.

Sehun melangkah kecil dengan wajah datar ke arah kantin rumah sakit, sambil menunggu pesanan ia duduk di salah satu kursi kantin . Sesekali melirik ke arah sekitar . Mata nya tertuju pada seorang cowok yang tak lain adalah Chanyeol. Cowok itu sedang membeli bubur , lalu tak sengaja mata mereka bertemu. Chanyeol yang terkejut berjalan mendekat ke arah Sehun yang sudah malas melihat wajah Chanyeol. Rasanya jika ini bukan tempat umum , Sehun sudah melayangkan pukulan demi pukulan atas balas dendam nya karena dia adalah penyebab wendy melakukan percobaan bunuh diri. Ralat , memang sudah bunuh diri. Tapi Untung nya nyawa Wendy masih bisa di selamat kan.

"Lo? Ngapain di sini?" Tanya Chanyeol. Sehun melirik sinis ke arah Chanyeol. Sehun hanya diam , tak berniat menjawab.

"Oke kalau Lo ga mau kasih tau . "Balas Chanyeol . Lalu berbalik ke arah tempat bubur tadi , tapi sebelum itu. Suara Sehun berhasil membuat nya diam dan kaku.

"Wendy kritis "Chanyeol langsung menoleh dan berbalik ke arah Sehun. Melontarkan seribu pertanyaan. Sungguh banyak sekali tanda tanya di otak nya saat ini. Terakhir kali Chanyeol melihat Wendy tadi beberapa jam lalu , dan saat itu cewek itu baik-baik saja. Lalu sekarang , sehun mengatakan jika Wendy kritis. Rasanya seperti lelucon yang mengejutkan untuk cowok itu.

"Lo bohong kan?"

"Buat apa? "Jawab Sehun dengan nada datar.

"Dimana Wendy?"

"Sebelum gue jawab , gue mau nanya ke Lo. Lo ngapain di sini?"

"Gue .. nganter seulgi karena tadi dia pingsan. "Sehun tertawa sekilas mendengar pernyataan Chanyeol beberapa detik lalu.

"Jadi Wendy dimana?"

"Ga punya malu ya Lo , gue rasa Wendy dimana dan keadaan nya kaya gimana pun ga berpengaruh di hidup Lo. "Ucap Sehun sengit. Chanyeol mengerut kan dahi nya , bingung dengan apa yang baru saja Sehun ucapkan.

"Ga usah pikirin omongan gue , urus selingkuhan Lo . "Ucap Sehun .

"Gue udah gaada hubungan apa-apa sama seulgi ,"

"Lo bego? Bahkan Lo lebih milih seulgi daripada Wendy kan? Sekarang lo tau Wendy kritis pun gue rasa . Gaada segaris kekhawatiran dari wajah Lo. Ga usah pura-pura perduli.




















Satu hal yang perlu Lo tau ,



















Dia ga butuh , cowok pecundang kaya Lo. "




















-tbc

HAII  makasih banyak atas semua respon sama cerita ini.

Cerita ini udah 29 di short story. Makasih banyak.💓💓

Untuk coment maaf ya aku jarang bales , karena lagi sibuk banget. Setelah aku ukk aku bakal lebih aktif lagi nulisnya .

Makasihh

Di Selingkuhin -PCY {WENYEOL}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang