tangis (20)

5.4K 446 46
                                    

Halooo , kangen ga? Hehe.
Aku lagi ga dapet ide dari kemarin untuk baca wattpad.
Jadi hari ini aku mau next.
Karena aku terharu akhirnya cerita ini rank lagi setelah beberapa Minggu ga rank .

Makasih banyak untuk yang udah nunggu dan minta aku update.

Enjoy the story.

***

Wendy menatap cowok bertubuh tinggi yang masih setia terdiam di halaman rumahnya sejak tadi. Meskipun wajahnya sudah pucat , dengan darah yang menyatu dengan air hujan. Tetapi cowok itu masih diam dan tak berniat beranjak pergi. Menatap kosong ke arah pintu putih . Berharap wendy akan kembali lalu memeluknya dan mengatakan bahwa kalimat yang sebelumnya cewek itu ucapkan adalah kesalahan.

Wendy menatap miris ke arah Chanyeol yang sekarang sudah tak beraturan , sambil menggigit bibir mungil nya. Ia ingin sekali berlari turun lalu menyuruh Chanyeol masuk ke dalam rumahnya. Tetapi itu semua Wendy urungkan mengingat apa yang sudah terjadi sebelum nya. Entahlah , luka yang Chanyeol berikan saat ini , adalah luka pertama nya dan tentu saja. Sangat membekas.

"Wen , ini pilihan yang bener kok. "Ucap kyungsoo sambil memeluk tubuh Wendy dari belakang. "Kalau Lo terus maafin dia . Apalagi saat dia udah selingkuh dari Lo , dia pasti akan terus mengulang kesalahan. "Lanjut kyungsoo sambil merubah posisinya . Ia menatap dalam kedua bola mata Wendy , mata cewek itu merah dengan air bening yang berusaha cewek itu tahan .

"Nangis aja kalau emang Lo mau nangis ,"pinta kyungsoo. Wendy langsung menangis di dada bidang kyungsoo. Menumpahkan seluruh kesedihan nya melalui air mata , karena sudah tak bisa lagi bicara . Untuk mengungkapkan apa yang cewek itu rasakan saat ini. Terlalu sakit , sehingga sulit tuk di jelaskan.

"Chanyeol jahat Kyung , dia janji kan waktu itu mau bikin gue bahagia? Dia janji kan kalau dia gaakan ngeduain gue ? Dia janji kan kalau dia bakal setia terus sama gue ? Terus... K..enapa ,"Wendy sudah tak mampu melanjutkan kata-katanya. Kyungsoo langsung meraih Wendy kembali ke dalam pelukan nya. Rasanya melihat cewek yang sudah ia anggap sebagai adik nya Sendiri terluka seperti sekarang , hati kyungsoo juga ikut teriris.

"Kenapa harus janji jika tak bisa menepati?" Lirih Wendy . Kyungsoo mengelus rambut halus Wendy , berusaha memberikan ketenangan untuk cewek itu. Tubuh Wendy bergetar karena tangisnya yang semakin kencang. Bahkan Wendy benar-benar memeluk erat tubuh Kyungsoo. Ia tidak tau ingin bercerita kepada siapa lagi jika tidak dengan kyungsoo. Dulu , dia pasti bisa berbagi cerita dengan Chanyeol dan seulgi. Tapi sekarang?

"Udah Lo makan , gue udah masakin. "Kyungsoo tersenyum sangat tipis. Sampai mungkin senyuman itu tak dapat disebut senyum. Saking tipisnya. Wendy hanya mengangguk lalu menutup pintu nya rapat ketika kyungsoo sudah berlalu pergi. Lagi-lagi matanya melihat ke arah halaman rumah. Chanyeol masih berada di posisi yang sama. Bedanya , tubuhnya semakin pucat. Wendy menatap Chanyeol khawatir. Meskipun sudah berusaha sangat keras , tetapi tetap saja. Rasa khawatir dari Wendy kepada Chanyeol tak bisa terbohongi.

"Chan , kenapa kamu kaya gini?" Ucapnya sambil memeras ujung kaus hitam yang Wendy pakai. Bibirnya bergetar. Menatap dengan pandangan yang susah di jelaskan. Khawatir , benci , cinta , sedih dan masih banyak lagi. Semuanya menjadi satu. Dalam luka yang ia rasakan sekarang.

Kedua bola mata Wendy membulat kala melihat seorang cewek yang sudah tak asing lagi menghampiri Chanyeol. Dia seulgi . Wendy mendekat ke arah jendela. Membuka sedikit jendela agar dapat mendengar apa yang seulgi ucapkan kepada Chanyeol.

"Chan , kamu tuh apa-apa an sih kaya gini? Udah gila ya? Ngapain kamu berjuang sampai segini nya cuma buat dia ?" Bentak seulgi. Chanyeol yang tadinya hanya menatap lurus , melirik ke arah seulgi yang sedang berdiri sambil memegang payung hijau bercampur hitam .

"Lo yang Gila , bisa-bisanya sekarang Lo Dateng ke gue . Setelah apa yang Lo saranin ke gue buat hidup gue hancur Sekarang. Gue kehilangan cewek yang berarti banget di hidup gue cuma gara-gara Lo." Ucap Chanyeol lirih , ia menatap benci ke arah seulgi yang dengan tidak tau malunya. Datang lalu mengeluarkan kata-kata yang seharusnya tak cewek itu ucap kan.

"Chan , kok kamu?" Tanya seulgi bingung. Chanyeol tak pernah mengucapkan kata-kata seperti ini kepadanya. Chanyeol tersenyum sinis , meskipun luka di sudut bibirnya terasa sedikit sakit kala ia menyunggingkan senyum tipis penuh kebencian.

"Seul, harusnya lo sadar. Ini semua gara-gara Lo. "Balas Chanyeol . Membuat seulgi semakin bingung dan mengerutkan dahinya. "Kalau saat itu , Lo ga nyatain perasaan Lo ke gue. Ini semua gaakan terjadi. "Lanjut Chanyeol.

"Haha , lucu ya Lo. Gue ga akan bisa masuk ke hidup Lo , kalau Lo ga ngizinin hal itu. Kenapa di sini seakan-akan gue yang salah?" Tanya seulgi dengan pandangan sinis ke arah Wendy yang masih setia menatap keduanya tanpa memperdulikan pandangan seulgi.

Wendy terus menggeleng tak percaya. Bukan tak percaya dengan apa yang baru saja mereka debatkan. Tetapi tak percaya jika harus menerima sebuah fakta. Bahwa , semua hal yang telah mereka lakukan bersama sebelum nya. Tertawa bersama . Menangis bersama . Itu semua sudah tidak akan terjadi lagi. Tidak akan pernah.

Dada Wendy terasa sesak , tubuhnya melemah . Cewek itu memilih duduk terdiam di sudut ruangan . Terus memukuli dan berusaha melukai dirinya sendiri. Merutuki betapa bodoh dirinya . Sehingga bisa tertipu dengan semua sandiwara ini.

"Gue ga tau kalau harus hidup sendirian kaya dulu lagi , gue rasa.


























Kalau gue ga pergi , ini semua gaakan berkahir."






















Tbc

Di Selingkuhin -PCY {WENYEOL}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang