[8] Meet Up

75 6 0
                                    

Malam ini bunda mengadakan meet up lagi bersama sahabat lama nya di rumah. Membuat masakan spesial ini itu dan membawakan beberapa baju dari butik miliknya untuk aku dan ka Aleandra kenakan untuk acara makan malam nanti. Semoga saja keluarga Alura tidak ada halangan lagi untuk acara kali ini ,batinku yg sedang berdiri di depan cermin rias. Mematut diri di pantulan cermin besar itu. Aku harus tampil cantik di depan kak Arion nanti.

Decitan suara pintu kamar ku berderit ,aku menoleh dan mendapati kakakku yang sedang berdiri disana sambil menatapku lekat. Diapun menghampiriku dan memberitahukan bahwa sahabat lama nya bunda dan ayah sudah datang. Aku pun mengangguk paham lalu berjalan beriringin bersama kakakku menuju ruang tamu yang disana sudah banyak sekali penghuni nya. Aku tersenyum saat ku lihat kak Arion dan Alura berada disana juga. Ternyata memang benar ,orangtua kak Alex dan kak Arion adalah sahabat bunda sedari dulu.

Aku duduk di samping bunda ,dan bunda pun menyuruhku untuk memperkenalkan diriku pada keluarga Alura.

"Sore om ,tante ,nama saya Agatha Alexandra Arfian. Senang bisa bertemu sama om dan tante" aku memperkenalkan diriku pada keluarga Alura ,dan tak lupa memberikan salamku juga pada keluarga kak Alex.

"Manis sekali namamu. Nama tante Chantiq Josephine Schagerl. Dan ini kedua anak tante. Kamu pasti mengenalnya kan ?" Tante yg memakai dress biru panjang itu terkekeh saat berbicara tentang kedua anaknya. Aku pun tersenyum mengangguk mengiyakan.

"Kalo nama om ,Aldy James Rialdy. Alura sering bercerita tentangmu padaku. Dan memang benar kamu gadis yg unik. Ayah dan bunda mu pasti bangga memiliki putri secantik dirimu" puji pria yg sebaya dengan ayah saat memperhatikanku dengan seulas senyumnya. Aku pun ber terima kasih pada pujian nya itu. Dan sedari tadi sepasang mata tajam itu sedang menatapku diam2. Aku menghiraukannya dan sesekali ikut masuk kedalam obrolan mereka.

Aku berdehem untuk menormalkan suara ku yg sedikit parau karena ikut tertawa bersama mereka dan pamit untuk pergi ke kamarku sebentar. Mereka pun mengangguk. Sebenarnya aku tidak ingin pergi ke kamarku ,aku hanya ingin melepaskan soflents berwarna hitam ini dari mataku. Jujur saja aku baru pertama kali menggunakan ini ,dan rasanya itu sangat tidak nyaman di mataku.

Setelah membawa sebuah cermin ,aku pergi dan duduk di taman belakang rumahku. Mencoba melepaskan kontak mata ini. Satu kontak mata ini berhasil tercabut dari salah satu mataku. Ku rasakan mata kanan ku yg sudah berair dan sepertinya memerah karena perih yg melanda ,aku pun mengerjapkan nya beberapa kali dan sudah mulai normal kembali. Tapi tiba2 seseorang datang dan duduk di sampingku.

"Ada apa ?" Tanya nya sedikit heran karena aku sedang mengucek mata kananku. Aku terperanjat lalu menoleh pada sumber suara. Dia pria yg sangat manis sudah duduk bersamaku disini.

"Ah tidak apa2. Aku hanya ingin melepaskan kontak mata ini" aku menjelaskan padanya tentang apa yg sedang aku lakukan.

"Pantas saja aku melihat ada sesuatu yg berbeda dari dirimu. Kenapa kamu memakai soflents itu Alexa ?" Tanya kak Arion menyelidik ,menatapku yg sedang berupaya mengambil kontak mata yg ada di mata kiriku. Setelah mendapatkan nya akupun langsung membuangnya lalu menyimpan cermin yg aku pakai baru saja di sampingku.

"Alexa pengen aja nyobain benda itu. Tapi kurasa Alexa tidak cocok menggunakannya. Apalagi saat memakai dan melepaskan nya. Perih banget" aku mengucek mata kiriku yg berair.

Kak Arion menangkup kedua pipiku ,memperhatikan kedua mataku dengan lembut membuat jantungku tiba2 berdebar dengan perlakuan nya itu.

"Mata berwarna hijau ini sangat cantik untukmu. Jangan pernah menambahkan sesuatu yg tidak perlu kamu lakukan pada dirimu sendiri jika kamu merasa kurang nyaman dengan itu" dia pun melepaskan tangan nya dari wajahku. Aku terdiam mencerna perkataannya yg baru saja dia utarakan padaku. Pipiku memanas ,dan kurasa pipi ku sudah merona karena pujian nya. Aku berpaling ,mencoba menjauhkan wajahku agar pria itu tidak menyadari perubahan pipi ku ini.

"Kenapa wajahmu memerah ?"

Deg

Dia tau rupanya

Bagaimana ini

Aku harus menjawab apa

"Eh ? Enggak kok" sanggahku lalu menutupnya dengan kedua tanganku. Lagi2 jantungku berdebar hebat saat bisikan lembut menyentuh telingaku.

"Kamu cantik jika sedang malu. Dan aku suka"

Setelah mengucapkan kalimat itu ,dia langsung bangkit dari duduknya dan meninggalkan ku yg masih mematung karena perbuatan nya.
Aku tersenyum dan segera menyusul nya kedalam karena bunda yg sudah memanggilku masuk untuk bersantap makan malam bersama.

Pukul 9 malam ,kedua keluarga itu pamit pada keluarga ku. Aku pun tersenyum saat ku lihat kak Arion melambaikan tangan nya padaku. Aku pun membalas lambaian nya tanpa memperhatikan pria bermata tajam itu. Aku tidak peduli.

AlexandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang