[9] MUAK

82 5 0
                                    

Tak

Tak

Bletak

Alexa sangat terganggu dengan suara yg entah dari mana itu asalnya. Sekali lagi Alexa mendengar sesuatu yg di lempar ke jendela kamarnya. Segera ,ia pun langsung menyibakkan selimut tebal yg menutupi tubuh nya itu untuk melihat apa yg terjadi di luar.
Seketika ia tersentak karena sesuatu yg menimpa kaca jendela nya. Kerikil kecil ,ya banyak sekali kerikil kecil berserakan di lantai balkon nya setelah ia membuka pintunya dan melihat kebawah untuk melihat pelakunya. Alexa mencibir setelah tau siapa pelaku yg melempari kaca jendela kamarnya dengan banyak kerikil itu. Alex .

"Apa ? Lo mau lempar lagi tuh kerikil ke jendela kamar gue ? Sekalian aja tuh pake batu bata lemparnya ke jidat gue ,mumpung gue lagi nongol disini" cerca Alexa saat melihat tangan Alex yg siap melemparkan kerikil itu lagi. Dia pun cengengesan gak jelas. Dasar sarap ,pikir Alexa.

Ia pun segera melempar asal kerikil itu ke sisinya "lo ko ke senior gaada sopan sopan nya banget sih ? Harusnya lo bersyukur senior lo yg ganteng nya ini melebihi shawn mendes mau datengin lo malem2 kesini"

"Siapa lo berhak nyuruh nyuruh gue ? Lagian ngapain sih lo kesini lagi. Kangen lo sama gue ? Baru juga lo ketemu gue kan sama orang tua lo"

"Serah lo dah ,yang jelas sekarang lo turun temuin gue sini"

Sikap dingin dan so cool nya itu hilang entah kemana. Padahal ,tadi di meja makan pun dia masih diam meskipun mata nya yg tajam itu sekali kali melirik Alexa. Gemes pengen nyolok tuh mata biar keluar dari tempatnya.

"Gue udah bilang kan lo siapa berhak nyuruh nyuruh gue ?" Alexa pun berbalik ,berniat untuk masuk ke kamar nya lagi dan menghiraukan manusia jadi jadian itu dibawah. Dia ga mikir apa ini udah jam berapa ? Jam 11 malem woy bayangin aja. Jam segini tuh enaknya bobo cantik.

"Lo turun atau gue yg naik ke kamar lo ?"

Alexa berhenti saat ingin melangkahkan kaki kedalam. Untuk mencerna apa yg dikatakan cowok itu barusan.

"Bodo amat" ucap Alexa. Dan Alexa yakin jika si Alex pun pasti mendengarnya. Alexa melanjutkan langkahnya untuk masuk kedalam dan tidak mendengarkan sumpah serapah nya cowok sarap itu.

Hening

Alexa tidak lagi mendengar suaranya. Apa dia sudah pergi ? Pikir Alexa. Jika iya ,Alexa sangat bersyukur jika dia benar benar pulang. Seenaknya saja mengganggu istirahat malamnya.

Cklek

Suara pintu terbuka dan langsung tertutup rapat. Alexa berbalik dan mendapati cowok sarap itu sudah berada disini ,di kamarnya. Alexa terperangah saat dia berjalan kearahnya seraya memperlihatkan beberapa kunci.

"Gue ga main main sama omongan gue tadi. Kalo aja lo nurutin apa yg gue omongin tadi buat turun ke bawah ,pasti gue gak akan berada di kamar lo ini kan ? Ah ya ,lo pasti penasaran kan kenapa gue bisa masuk kesini ? Gampang ,gue punya kunci duplikat rumah lo termasuk kamar lo"

Langkah demi langkah Kak Alex terus berjalan kearah Alexa ,refleks Alexa pun mundur saat dia berjalan maju. Alexa berhenti ,tersentak ,dan tak bisa kemana mana lagi saat punggung nya menyentuh tembok. Dia semakin mendekat lalu berdiri di hadapan nya hingga berjarak beberapa senti saja. Alexa menegang kala melihat sorot mata nya yang berubah menjadi dingin kembali saat menatap Alexa. Kemana sosok Kak Alex yg beberapa saat lalu berucap dengan cengengesan nya ? Alexa tak habis pikir kenapa dia bisa senekat ini masuk ke kamarnya. Dia semakin mendekat ,aku pun merasakan deru nafas nya saat matanya menatap Alexa. Sangat dekat. Mereka sangat dekat. Dia mengunci tubuh Alexa dengan lengan nya saat dia menyadari pergerakan saat akan melarikan diri. Alexa menutup matanya takut takut saat ia benar benar mendekatkan bibirnya kearah bibir Alexa. Sempat Alexa hirup deru nafasnya yg sangat dekat dengan dirinya. Beberapa detik kemudian dia beralih pada leher Alexa tanpa menyentuh bibirnya terlebih dahulu. Alexa bersyukur ,sangat bersyukur. Alexa membuka matanya dan mencoba melepaskan diri dari himpitan tubuh pria itu. Tapi dia malah memeluknya erat ,dan Alexa merasakan dia mencium lehernya. Lagi lagi Alexa terbelalak saat melihat tingkahnya.

AlexandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang