Merekapun beranjak dari sana dan kemudian berjalan menuju parkiran.
"Na lo kenapa sih?" tanya Adara
"Engga kok Ra, gue gapapa"
"Beneran nih lo gapapa, gue liat lo dri tadi diem aja, lo sakit?" tambah Vincent
"Engga kok bang, it's okay"
"Beneran ya, kalo lo sakit kita bisa nganterin lo ke rumah sakit dulu kok Na"
"Gausah bang, kita pulang aja"
"Yaudah, cepetan pada masuk gih"
"Okee" jawab mereka bersamaan
Setelah mereka lama saat berada di perjalanan, karena macet. Merekapun akhirnya sampai di rumah Selena.
"Makasi Bang, Ra, gue masuk ya"
"Iya, mending lo istirahat ya, supaya badan lo segeran besok pagi"
"Okedeh Ra, makasi yaa"
"Iya sama sama, gue balik ya Na, bye" kata Adara sambil malambaikan tangan nya
"Bye Ra, Bang, hati hati di jalan ya"
"Iya" jawab mereka bersamaan
Merekapun melaju menuju ke rumah mereka. Saat sampai di rumah, mereka terkejut karena ada mobil mama dan papanya di rumah. Kemudian merekapun masuk.
"Assalamualaikum" kata mereka serempak
"Waalaikumsalam" jawab bi Ani
"Masuk den, non, ada nyonya sama tuan di rumah" lanjutnya"Mereka pulang bi?" tanya Adara
"Inget rumah juga mereka" kata Vincent sambil tersenyum miring
"Ssttt gaboleh gitu den, biar bagaimana pun juga mereka orang tua aden" jawab bi Ani
"Iya bi" jawab Vincent kemudian berlalu masuk kedalam rumah
"Yaudah masuk dulu non"
"Iya bi" jawab Adara
Kemudian mereka pun masuk dan menemukan orang yang sedang menunggu mereka di ruang tengah.
Papanya menatap mereka lekat kemudian membuka suara dengan suara khas lelaki dewasa
"Dari mana kalian?"
"Dari angkringan pa" jawab Vincent enteng
"Angkringan terus, ga ada waktu buat di rumah?"
"Emang papa ada waktu untuk di rumah terus?" jawab Vincent
"Kamu itu kalau di bilangin ngelawan ya sekarang"
"Papa yang buat aku jadi kaya gini!"
Papanya pun maju dan sudah memegang kerah baju Vincent dan bekata "Kamu" dan hendak ingin membogem anak nya sendiri.
kemudian mamanya mencegahnya."Kenapa ga jadi pa?! Pukul aja ni pukul!" sambil menunjukan pipinya ke papanya
"Udah pa, biarin mereka istirahat. Ini udah malem" Ucap Ramona mencegah
"Yaudah kita kekamar dulu ma, pa." ucap Adara dan menarik kakak nya untuk pergi juga
"Nice dream sayang" kata Ramona mamanya
"Thanks ma" jawab Adara
Merekapun beranjak dari ruang tengah dan menuju kamar masing masing
Saat di tangga Adara membuka suara.
"Lo kenapa si bang?! Ga seharusnya lo ngomong gitu ke papa" ucap Adara
"Emang gue salah" jawab vincent tak bersalah dan tetap berjalan
"Iyalah lo salah. Lo gaboleh ngomong gitu ke papa"
"Ya terus gue harus ngomong apa, papa selalu ngelarang ngelarang gue pergi malem, tapi gue masi inget rumah ra! Sedangkan dia? Lo tau sendiri jawabannya"
Mendengar itu Adara mengerti bahwa kakak nya ini membutuhkan orang tua mereka untuk menemani di setiap harinya, bukan hanya memikirkan bisnis bisnis dan bisnis.
"Iya bang gue juga setuju sama yang lo bilang, tapi ga seharusnya lo ngomong gitu ke papa. Biar bagaimanapun juga mereka tetep orang tua kita. Kita harus selalu hormat sama mereka, tanpa mereka kita GA AKAN ADA di dunia ini bang" jawab Adara meyakinkan dan menekankan kata 'ga akan ada'
Kata kata adara membuat Vincent bungkam.
"Gue ke kamar"
"Iya bang, Nice dream bang"
"Lo juga"
"Jangan lupa besok bangun nya pagi, gue masi MOS besok"
"Okee"
******
To be Continued...
Alhamdulillah bisa up cerita lagi. gimana? Pendek? Atau gimana? Masi garing ya?😀 Maaf kalo masi belum ngefeel. Insyaallah part part selanjutnya bakalan lebih baik lagi.
Oiya. Selamat menjalankan ibadah puasa guyss. Maafin saya ya kalo saya ada salah dalam menulis cerita ini. Hehee😀.Jangan lupa voment nya ya, saya minta tolong banget ni ya jangan jadi siders, please banget. Tolong hargai ya yang udah ngetik panjang panjang, and happy reading guys😊
Sabtu, 26 mei 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother and Sister💕
Teen Fiction[On Going] Sebuah kisah perjalanan hidup kakak dan adik, yang hidup hanya dengan asisten rumah tangga, ibu dan ayahnya hanya sibuk bekerja dan bekerja tanpa memikirkan keadaan rumah ataupun keadaan mereka. Bahkan kakak beradik ini jarang sekali mera...