Malam pun telah tiba, Adara dan Vincent sudah terlihat rapi dengan menggunakan baju yang casual. Karena pasti disana akan banyak bermain dan bermain.
"Kok lo mau aja sih di ajakin tu curut satu?" tanya Vincent menginterogasi
"Emang kenapa?" jawab Adara sambil melirik Vincent
"Lo ga ngerasa apa apa gitu dideket dia? Jangan-jangan lo suka lagi sama dia"
"Gausah mikir aneh aneh deh lo, gue mau karena dia waktu itu pernah nolongin gue"
"Jadi intinya bales budi?"
"Ya engga juga bang, gue pengen nambah temen. Apalagi temen abang sendiri kan, masa iya adeknya ga deket sama temen abangnya? Gue udah cukup untuk menutup diri dan ga berbaur sama temen-temen lo, ntar temen-temen lo gamau kesini lagi gara-gara gue jutek gimana?"
"Terserah lo deh ra, yuk berangkat" ajak Vincent "Oh iya, Selena sama Alina ikut?"
"Masa iya mereka ga ikut, gue kicep depan temen-temen lo ntar"
"Okedeh"
"Kenapa? Mau pdkt sama Alina lo?" tanya Adara sambil menaikkan kedua alisnya
"Siapa yang bilang?"
"Gue barusan"
"Engga lah"
"Yakin?"
"Iya, udh ah, pasti mereka udah nunggu ini"
"Yah, mengalihkan pembicaraan" ucap Adara sok kesal kemudian tertawa
"Apaan si, punya adek kok selalu gajelas begini" ucap vincent memutar bola matanya.
"Bilang aja kali bang, gue tau lo suka sama Alina!"
"Engga, perasaan lo aja kali!"
"Udah deh, gue dari kecil udah bareng sama lo, lo juga udah sering bawa-bawa cewe tapi ngga..." ucap Adara menggantungkan kata katanya.
"Engga apa? "
"Ga jelas semua"
"Jadi lo selama ini gapernah ngeliat dengan jelas? Lo butuh kacamata? Eh, lo udah pake softlens kan? Dan lo tetep gabisa ngeliat dengan jelas? Kasian banget sih adek gue" ucap Vincent sambil mengacak puncak kepala adiknya itu
"Udah deh berangkat aja, kasian adek gue ntar gabisa liat Tristan dengan jelas" lanjutnya menggoda Adara"Apaan si lo bang! Gue masih bisa melihat dengan jelas ya!"
"Oh, kalo Tristan bisa melihat dengan jelas, okee"
"Bodo amat bang!"
Perdebatan itu terus berlangsung hingga mereka sampai di tempat tujuan. Alina, Selena, Tristan dan Akhdan pun sudah berada di tempat. Dan mereka sedang menunggu dua bersaudara itu, siapa lagi kalau bukan Adara dan Vincent
"Udah deh ya bang, kita berhenti disini aja, udah cukup perdebatan ini, gue capekk"
"Udah deh ya, lo itu emang selalu kalah kalo debat sama gue"
"Apaan sih, gue juga pernah menang ya debat sama lo!"
"Kapan?"
"Ya intinya pernah!"
"Ini kok malah berantem si?" tanya Tristan memecah perdebatan mereka
"Ini lo tan..."
"Diem lo bang!" perkataan Vincent langsung di potong oleh Adara dengan tatapan tajamnya
"Ga berantem kok kak, cuma menyelesaikan perdebatan yang tak berujung aja" lanjutnya tersenyum ke Tristan kemudian menatap tajam Vincent
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother and Sister💕
Teen Fiction[On Going] Sebuah kisah perjalanan hidup kakak dan adik, yang hidup hanya dengan asisten rumah tangga, ibu dan ayahnya hanya sibuk bekerja dan bekerja tanpa memikirkan keadaan rumah ataupun keadaan mereka. Bahkan kakak beradik ini jarang sekali mera...