Taehyung sudah mendengar cerita singkat dari Yoongi tentang Jungkook. Taehyung mengusap wajahnya kasar. Ia benar benar tengah marah saat ini.
Bagaimana bisa Jeon Sehun melakukan semua itu pada putranya sendiri?
Ia dengan teganya memukul, mencambuk, memaki dan tidak memberikan Jungkook makan. Ia bahkan selalu membandingkan Jungkook dengan kakaknya.
Taehyung benar benar tidak habis pikir. Bagaimana jalan pikiran Sehun sebenarnya.
"Aku yang akan membebaskannya Yoongi. Aku yang akan membuat dia merasakan bahagia. Aku bersumpah akan membuatnya bahagia bersamaku" Yoongi tersenyum lebar dan mengusap air matanya. Ia sangat senang karena akhirnya akan ada yang membebaskan sahabatnya.
Yoongi memeluk Taehyung dengan erat. Sungguh ia sangat bahagia, dan ternyata apa yang keduanya bicarakan didengar Jimin. Jimin hanya tersenyum menatap sahabatnya.
"Terimakasih banyak Jendral. Terimakasih banyak" Taehyung menepuk kepala Yoongi.
"Tidak semua aparat kepolisian itu bajingan Yoongi. Tidak semuanya, bisa kau rubah pemikiranmu tentang profesiku?" Yoongi mengangguk
"Bagus, ah dan kau bisa panggil aku hyung"
"Baik hyung, terimakasih banyak. Kebaikan hyung membuktikan bahwa tidak semua aparat kepolisian itu brengsek. Terimakasih hyung" Jimin kembali ke tempat Taehyung
"Jendral, semua sudah saya lakukan" Taehyung tersenyum
"Terimakasih Jim" Jimin menepuk bahu Taehyung.
"Hei aku senang kau membuka kembali hatimu Tae" Taehyung hanya tersenyum, tak beberapa lama dokter keluar dari ruangan.
"Bagaimana kondisinya noona?" Dokter Ha menjitak kepala Taehyung. Taehyung melotot dan ingin mengumpat tapi keburu disemprot dokter Ha
"Apa yang kau lakukan padanya bodoh? Kenapa banyak memar diseluruh tubuhnya" Taehyung mengerutkan keningnya. Ia segera masuk untuk memeriksa.
Taehyung menyibak baju Jungkook, benar saja memang banyak luka memar disekujur tubuh Jungkook.
"Ini bekas gesper sabuk" kata Taehyung dengan nada datar.
"Sialan, dia benar benar keterlaluan!" Geram Taehyung.
"Bukan hanya itu, dia juga memiliki maag kronis Tae" Yoongi mencengkeram lengan Taehyung
"Tidak salah lagi hyung, ini ulah Sehun samchon, dari dulu Jungkook sering menerima hukuman cambuk dari samchon. Bahkan Jungkook juga selalu kehilangan jam makannya karena dilarang makan oleh samchon. Dia kejam hyung, dia kejam pada Jungkook!" Taehyung mengepalkan tanganya. Ia tidak bisa membiarkan Jungkook terus terusan seperti ini.
Ia harus cari cara agar Jungkook bisa bebas. Taehyung mendekati Jungkook. Membelai wajah penuh memar itu. Taehyung meringis, karena itu pasti sangat sakit. Ia tadi bisa melihat sorot putus asa dan ketakutan dengan jelas diwajah Jungkook.
Taehyung mengecup kening Jungkook dengan sayang. Kecupanya terus turun ke hidung dan berakhir dibibir Jungkook. Melumatnya sebentar sebelum kemudian melepasnya.
Menatap mata Jungkook yang terpejam. Mengecup kedua mata itu bergantian.
"Hyung akan segera membebaskanmu dari iblis itu sayang. Tunggu hyung, oke?" Taehyung kembali melumat bibir Jungkook dan hal itu membuat Jungkook bereaksi. Taehyung melepas pagutanya. Senyum merekah diwajah tampanya begitu Jungkook perlahan membuka matanya.
Saat Jungkook membuka mata, yang pertama kali ia lihat adalah senyum tampan Taehyung. Tangan Jungkook terulur membelai wajah tampan Taehyung.
"Hyungie.." bisik Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jenderal Kim [END-Terbit]
RandomSeorang berandal sekolah yang berhasil memikat hati seorang kepala kepolisian Korea, Jenderal Kim. Didukung oleh perjodohan yang membuat keduanya semakin terikat "Sial, aku jatuh cinta padanya" "Ugh, Jenderal Kim" NB: FF ini hanya sekedar karangan d...