일반 XXVI

20.3K 2.2K 80
                                    

Seharian Jimin menemani Jungkook. Hingga akhirnya setelah dirasa Jungkook membaik Jimin berpamitan pulang. Jungkook tidak keluar dari kamarnya. Ia masih terus saja merenungi semuanya. Bayangan Taehyung terus menghantui otaknya.

Jungkook menangis, dia merasakan sakit yang amat sangat dihatinya. Taehyung yang pergi meninggalkanya sungguh tidak bisa terbayangkan di benaknya.

Jungkook sangat mencintai Taehyung. Ia tidak ingin Taehyung pergi meninggalkanya. Ia ingin Taehyung tetap menjadi miliknya. Tapi sepertinya tidak bisa. Sungguh ia sudah benar benar kotor.

Ia tidak bisa berharap banyak pada Taehyung. Sementara itu, Taehyung, Jimin, Hoseok, Namjoon dan Jin sedang berada di ruang rahasia Taehyung.

Ngomong ngomong Taehyung baru saja pulang. Ia sempat bermain dengan keponakanya tadi. Karena saat ia memasuki rumah yang pertama kali menyambutnya adalah gadis kecil yang cantik.

Taehyung mengusap wajahnya gusar. Jin berhasil membobol identitas teroris disekitar Jungkook. Orang yang menyuruh Guanlin untuk memperkosa Jungkook.

Orang yang sangat dekat dengan Jungkook. Siapalagi kalau bukan Ong Seungwoo? Taehyung sukses marah besar. Setaunya Seungwoo sahabat Jungkook. Bagaimana ia bisa bersikap seperti ini pada Jungkook?

Taehyung meninju tembok didepanya dengan keras. Ia menggertakkan giginya tanda ia amat sangat marah. Dugaan Taehyung benar, teroris itu menyamar menjadi orang terdekat dari siapapun yang dikasihinya.

"Sungguh aku tidak menyangka jika dia pelakunya" Taehyung menghela nafas.

"Jim, besok siang kita kesana" Taehyung meninggalkan semua yang ada disana tanpa kata. Ia menuju kamarnya untuk istirahat sejenak. Air mata mengalir perlahan dari mata setajam elang miliknya.

Taehyung menangkup wajahnya dan masih terus menitikan air mata. Ia tak sanggup membayangkan seberapa menderitanya Jungkook. Ia juga merasa sangat menyesal karena tak bisa menjaga Jungkooknya.

"Maafkan aku Jungkook, aku sungguh mencintaimu"

Keesokan harinya, Jungkook berangkat sekolah seperti biasa. Kejadian kemarin tidak lantas membuatnya bolos. Jungkook berangkat sendiri kesekolahnya.

Sampai disekolah, dia berpspasan dengan Yoongi yang menatapnya dengan tatapan terluka. Jungkook mengerutkan keningnya. Menatap Yoongi bingung, namun saat dirinya mendekati Yoongi, Yoongi malah menampar pipinya.

Jungkook memegang pipinya dan menatap Yoongi tak percaya. Yoongi berjalan mendekati Jungkook.

"Aku sahabatmu Kook, tapi kenapa kau lakukan ini padaku?" semua siswa siswi mengerubungi keduanya

"Kau tau aku menyukai Jimin hyung, tapi kenapa kau bermesraan dengannya?" Jungkook menggelengkan kepala

"Hyung aku tidak-" Yoongi mendorong Jungkook..

"Aku kecewa padamu"  Yoongi pergi meninggalkan Jungkook begitu saja tanpa ada niatan mendengarkan penjelasan Jungkook.

"Hyung!!" Sungjeong menahan Jungkook dan menyeringai.

"Dasar jalang!" Minki mendorong Jungkook hingga terjatuh untung Jungkook cukup sigap agar pantatnya tidak menghantam tanah. Minki mengguyur Jungkook dengan air bekas pel.

Kemudian mengguyurnya lagi dengan tepung dan telur.  Bahkan ada beberapa yang tega memukul wajah Jungkook hingga lebam dan luka.

"Kau benar benar tidak pantas dikasihani dan dibiarkan hidup jalang!" maki Minki. Minki memukuli wajah Jungkook dengan kejam. Jungkook tidak bisa lagi melawan, ia sudah benar benar lemah. Setidaknya perutnya tidak menjadi sasaran.

Jenderal Kim [END-Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang