일반 VIII

28.3K 3.1K 32
                                    

Yoongi yang melihat Taehyung begitu menyesal akhirnya ia bisa yakin jika sang jendral sungguh sungguh pada Jungkook. Sebenarnya agak ganjil sih menurutnya.

Mengingat kata Jimin keduanya baru bertemu kemarin. Sebenarnya Yoongi ragu, bagaimana jika sang Jendral melakukan hal buruk pada sahabatnya?

Tapi disisi lain ia melihat ketulusan dari Jendral Kim. Tergambar jelas diwajahnya bahwa sang Jendral serius dengan apa yang ia ucapkan.

Yoongi kan jadi bingung, apalagi Jimin bilang Tae itu serius. Jimin kan sahabat Taehyung dari orok. Mana mungkin dia nggak tau mana yang beneran mana yang enggak.

Lagipula mana mungkin Jimin bohongin Yoongi. Jadi Yoongi memutuskan untuk percaya pada sang Jendral.

"Kalau bukan kau siapa yang menyuruh Briptu brengsek itu?" Tanya Yoongi, ia tak peduli jika Taehyung dalam posisi marah. Taehyung menghela nafas.

"Yoon, mana mungkin aku melakukan itu. Jika aku mau aku tidak perlu repot repot datang menolong Jungkook saat Jimin menelfon. Soal Briptu Lee, dia memang tengah lancang melakukan hal itu. Apalagi menggunakan namaku" Jelas Taehyung

"Percayalah, aku tidak ada niat buruk pada Jungkook!" Yoongi mengetuk ngetuk dagunya sedang berfikir.

"Baiklah, aku percaya padamu. Lalu apa yang akan kau lakukan? Juga, kau dan Jungkook baru pertama bertemu, kenapa bisa secepat ini kau peduli pada Jungkook?" Taehyung menyandarkan tubuhnya kesandaran sofa.

"Tidak ada yang tidak mungkin didunia ini kan. Tidak ada yang bisa memprediksi atau mengontrol perasaan orang lain. Aku juga begitu. Perasaan itu tiba begitu saja" Yoongi ikut bersandar kesandaran sofa.

"Lanjutkan dulu Jendral" Taehyung menerawang keatas.

"Saat aku pertamakali bertemu Jungkook, entah kenapa hatiku berdebar. Aku juga tidak tau kenapa. Yang jelas rasa ingin melindungi itu muncul begitu saja saat aku melihat air matanya. Aku juga merasa seperti sudah pernah mengenal dia sebelumnya Yoon. Aku merasa tidak asing dengan Jungkook. Aku tau kau heran dengan hal ini. Aku berani mengambil tindakan jauh untuk orang yang baru aku temui. Tapi sungguh Yoon, aku tulus melakukanya. Tidak ada niat tersembunyi apapun"

Yoongi menatap Taehyung, memang benar yang dikatakan Taehyung itu tergambar jelas diwajahnya. Yoongi bisa melihat kesungguhan Taehyung, dan pada akhirnya Yoongi memilih percaya pada Taehyung.

"Oke, sekarang apa yang ingin Jendral tanyakan?" Taehyung menghirup nafas dalam.

"Apa kamu tau masa kecil Jungkook? Tinggal dimana atau pernah memiliki pengalaman apa?" Yoongi menggelengkan kepala.

"Dia tidak cerita apapun tentang masa kecilnya, meskipun aku sahabatnya tapi Jungkook tidak mengijinkan aku mengetahui seluruh kehidupanya hyung- ah bolehkan panggil hyung?"

"Tentu, lalu apa yang kau ketahui tentang Jungkook?" Yoongi menghela nafas

"Setauku, Jungkook itu tidak pernah merasa bahagia hyung, dia selalu disiksa oleh appanya. Setiap prestasi yang didapatnya tidak pernah dihargai. Cambulan, pukulan dan kelaparan hal biasa baginya. Jungkook itu anak baik hyung. Tapi karena appanya yang membuat Jungkook itu berubah"

"Eomma Jungkook meninggal saat melahirkan Jungkook, hingga Jungkook diasuh oleh Jeon Luhan, ibu tiri Jungkook. Beruntunglah Luhan eomma menyayangi Jungkook. Sedangkan appa Jungkook sangat membenci Jungkook. Hyung tiri Jungkook pun sama saja hyung"

"Disekolah, Jungkook selalu menjadi bahan omelan guru. Bahkan kata kata menyakitkan selalu dilontarkan untuk Jungkook. Seperti sampah, bajingan dan lainya. Ia memang terlihat menyepelekan dan seolah tidak peduli hyung. Tapi saat ia sendiri ia menangis hyung"

"Jika hyung mengenal dia dengan baik, hyung akan tau jika Jungkook sebenarnya sangat rapuh" Taehyung mengusap wajahnya.

"Ada lagi Yoon?" Yoongi menggeleng

"Hanya sebatas itu yang aku tau hyung. Dia tidak cerita apapun selama ini. Masa kecil atau apapun. Aku hanya tau jika ia sering dihukum appanya. Sebatas itu hyung" Taehyung mendongakan kepala dan memejamkan mata.

"Hah, aku harus tanya Jungkook langsung"

"Jendral Kim, diminum dulu tehnya" Nyonya Min tersenyum lembut pada Taehyung. Taehyung tentu balas tersenyum.

"Terimakasih Nyonya Min, dan maafkan saya yang kelepasan tadi" nyonya min tersenyum

"Iya tidak apa apa" Taehyung kembali menatap Yoongi.

"Aku takut terjadi sesuatu pada Jungkook Yoon" seketika wajah Yoongi berubah kawatir.

"Hyung, sebenarnya sejak tadi aku memikirkan Jungkook. Sehun ahjussi itu kejam sekali pada Jungkook. Tadi kan Jungkook di antar pulang polisi" Taehyung mendengus

"Lihat saja aku akan beri Jinhwan pelajaran jika Jungkook kenapa napa, dan akan kupenjarakan Sehun" Yoongi mengangguk setuju dengan perkataan sang Jendral.

"Oh ya hyung, aku ingat Jungkook pernah bilang. Dia mengatakan padaku yang bisa menaklukanya dalam sekejap dan merupakan kelemahannya, hanya satu orang. Yaitu kau hyung, dia bilang aku hanya akan tunduk pada Jendral Kim yang itu artinya mustahil bisa bertemu dengannya. Maka dari itu ia tidak akan tunduk pada siapapun" ah sekarang semuanya jelas, kenapa Jungkook bisa tunduk padanya.

"Dia tergila gila padamu hyung. Tiada hari tanpa membicarakanmu. Kau itu idolanya" Taehyung tersenyum simpul

"Ah jadi karena itu dia bisa tunduk dalam sekejap padaku" Yoongi mengangguk dan terkekeh.

"Dia selalu bilang tidak punya idola, pada kenyataanya dia memujamu" Taehyung menggelengkan kepala.

"Dasar bocah" Yoongi menatap Taehyung serius

"Jadi apa rencana hyung?"

"Aku meminta agar aku dijodohkan dengan Jungkook. Hari ini juga aku akan bawa Jungkook bersamaku" Yoongi menatap Taehyung cemas

"Minki itu berbahaya hyung, tolong awasi Jungkook" Taehyung menatap Yoongi serius.

"Apa maksutmu?" Yoongi menghela nafas.

"Dia itu brengsek sekali hyung. Dia tidak akan pernah membiarkan Jungkook bahagia hyung! Jika dia tau kau akan menikahi Jungkook dan bukan dirinya, dia akan lakukan segala cara untuk memisahkan kalian" Taehyung mengerutkan kening.

"Si Minki Minki itu menyukaiku?" Yoongi menatap Taehyung datar.

"Siapa yang tidak akan tergiur jika dihadapkan oleh orang sekaliber dirimu hyung" Taehyung mengangguk konfirmatif.

"Baiklah Yoon, akan kupastikan Jungkook aman. Ah aku harus pulang dan bersiap. Terimakasih sudah mau berbicara denganku Yoon" Yoongi menepuk bahu sang jendral.

"Aku titip sahabatku Jendral, buat dia bahagia" Taehyung mengusak surai Yoongi.

"Iya, pasti. Dan kau tolong rawat Jimin" kata Taehyung sambil mengedipkan mata. Yoongi merona hebat mendengar ucapan Taehyung.

"Sialan" Taehyung tertawa dan pamit pulang. Yoongi menatap kepergian Taehyung kemudian menghela nafas.

"Semoga kau menemukan kebahagiaanmu saat bersama Jendral Kim, Jungkook"

___________

TBC

Jenderal Kim [END-Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang