Ada yang Beda

3K 186 21
                                    

Ok teman-teman sekarang sudah gak ada kak Raka nih, udah gak ada yang ngejahilin lagi, udah gak ada yang rempong sendiri waktu pagi. Nah pagi ini seperti biasa aku dan papa akan joging di sekitar lapangan asrama.

Padahal biasanya ada kak Raka, senangnya sih kalau joging bareng kak Raka itu kalau pulang bisa minta gendong hehehe. Eh tapi hari ini mama meminta ku untuk pulang lebih cepat katanya minta diantarkan ke pasar. Pasarnya dekatlah tinggal naik motor sampai deh.

"Pa! Key pulang dulu ya?loh papa kemana sih?" Aku celingukan mencari papa, ternyata beliau sedang berbicara dengan seorang tentara.

"Pa, dicari kemana aja ternyata disini. Aku pulang dulu ya, mama minta diantar ke pasar,"

"Oh iya, kenalin dulu, ini om Raga. Dia teman papa dari SMA. Dia punya anak seumuran kamu tapi anaknya lagi keliling disana tuh sama tentara bujang yang lain," duh papa kenapa pakai kenal-kanalin sih.

"Ok ok, ini keburu siang nanti nyonya rumah marah jadi aku pulang dulu, kenalannya kapan-kapan aja, kalau nggak main kerumah juga boleh,"
Setelah itu aku segera pulang, mama sudah membawa keranjang belanja dan dompet, tinggal berangkat deh.

"Tumben agak lama Key? Mama udh nunggu sepuluh menit,"

Cuma sepuluh menit ma, gimana Key yang Tujuh tahun kemarin.

"Maaf ma, ya sudah berangkat yuk!"

Aku dan mama pergi ke pasar, kami membeli stok sayuran, dan beberapa daging. Setelah selesai berbelanja kami segera pulang, di perjalanan aku dan mama mengobrol ria.  Tak terasa kami sudah sampai di rumah. Mama segera ke dapur, mencuci sayur mayur, daging, dan buah buahan. Setelah memarkir motor di garasi aku membantu mama memasak. Hari ini kami memasak sayur asem, perkedel kentang dan salad buah. Makanan empat sehat lima sempurna memang selalu jadi andalan di rumah kami.

"Hahaha, ayo nak Arya mampir dulu, nanti om kenalkan sama anak om,"

Aku mendengar suara papa berbicara dengan seseorang, mungkin ada tamu. Ah sudahlah bukan urusan mu. Urus saja bagaimana cara kamu datang ke nikahan mantan tapi gak jomblo.

"Key! Jangan ngelamun sayang, nanti kesambet loh," aku terkejut mendengar penuturan mama. Amit-amit deh kalau kesambet.

"Ah iya ma,"

"Tolong panggilkan papa Key, ajak makan ya,"

Aku mengacungkan jari jempol ku lalu pergi menemui papa di teras rumah. Di sana papa sedang berbincang dengan lelaki muda yang menggunakan seragam PDL (pakaian dinas lapangan).

"Pa, sarapan yuk. Makannya udah siap," papa menoleh ke arah ku sambil mengangguk.

"Nak Arya ayo sarapan bersama kami," loh loh loh diakan cowok absurd kemarin. Kok ada di sini?.

"Siapa itu pa?"

"Oh ini Arya, Key dia anaknya om Raga. Kenalan dong biar akrab," ucap papa sambil memberi kode untuk berjabat tangan.

"Maaf om sebelumnya saya sudah mengenal Keyla, kami bertemu saat pernikahan Bang Raka,"

Setelah perbincangan singkat tadi, aku, papa, dan Arya menuju ruang makan untuk sarapan.

"Tumben ma masakannya beda, siapa yang masak?" Tanya papa.

"Oh Keyla pa, sekalian belajar masak siapa tahu kalau bisa masak jodohnya cepat datang, bagaikan nak Arya masakannya enakkan?"

"Enak kok Tan, jadi pengen punya istri yang pintar masak seperti ini," ucap cowok absurd itu.

"Uhuk!uhuk!" Aku tersedak, mama kebiasaan dulu bahasnya kapan pengajuan, sekarang udah putus nyindirnya jodoh kapan datang. Nah sekarang malah ni cowok ngelantur kayanya aku kebanyakan masukin micin deh.

"Ini minumnya," dia menyodorkan segelas air putih padaku.

"M-makasih," aku segera meminum air itu. Mama dan papa hanya terkekeh pelan.

"Key di kode tuh, mama saranin pengajuan aja gak usah pacaran gak jelas," ucap mama menggoda ku. Duh ini wajah tolong mau di taruh mana udah kaya kepiting rebus.

"Ma, jangan di godain udah merah tuh si Key, tapi benar juga pengajuan aja deh om setuju kalau Key sama kamu, soalnya om sudah kenal lama dengan keluarga kamu,"

"Ah papa aku ke kamar dulu mau siap-siap kuliah,"

Aku lebih memilih untuk pergi dari pada jadi bahan bercandaan mama dan papa, lagian sebentar lagi jadwalnya dosen killer. Siapa lagi kalau bukan Bu Meysha.
Sesampainya di kampus aku menemui Naya dia sahabatku.

"Key, lo kenapa? Wajah lo merah banget, lo blushing apa kebanyakan blush-on?" Dia tertawa sambil meledekku.

"Nggak usah ngeledek deh, udah tau gue blushing masih aja di ledek, hari ini terakhir teori sebelum pengajuan  judul skripsi, mending makan dulu biar kuat di semprot Bu Meysha,"
Ucapku pada Naya.

Kami segera ke kantin kampus untuk sarapan, sebenarnya hanya Naya yang sarapan karena aku sudah sarapan di rumah.
Iya sarapan dengan cowok absurd yang sekarang jadi kesayangan papa dan mama.

Glowing❤

Be Sweet [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang