Menunggu Kamu

960 57 0
                                    

Sudah minggu ke 3 tapi kak Arya tidak ada kabar sama sekali, sedang kan 5 hari lagi aku wisuda. Aku benar-benar berharap ia datang ke acara wisuda ku.

"Key, mama mau ada acara. Kamu gak apa-apakan mama tinggal sendiri?"

Akhir-akhir ini mama sibuk dengan kegiatan persit, entah ada acara apa mama sampai sesibuk itu.

"Iya ma, gak apa-apa kok,"

"Mama berangkat dulu sama papa ya sayang" ucap mama lalu mengecup kening ku. Beliu berangkat bersama papa yang kebetulan juga sedang ada kunjungan di dekat tempat mama berkumpul.

Sekarang di rumah sepi, aku benar-benar bosan. Menonton tv tapi tak ada channel yang bagus, bermain ponsel mata ku sudah lelah.
Aku benar-benar rindu dengan kak Arya. Sedang apa ya dia sekarang? Sudah makan kah?

Kruk! Krukkk! Kruk!

Perutku lapar sekarang. Aku akan memasak makanan yang mudah, cepat dan sehat. Aku segera menuju dapur. Di sana ada kulit pangsit, selada, telur, sosis, dan mayonaise. Ok aku akan membuat kebab saja.

Ya walau seharusnya bahan utamanya adalah daging, tak apalah. Setelah sekitar 30 menit berkutat di dapur akhirnya kebab pun jadi. Aku segera melahap kebab itu. Setelahnya aku memilih untuk menonton tv lagi.

Tiba-tiba ponsel ku berdering. Sebuah panggilan masuk teretera di layar ponselku.

"Assalamualaikum, halo??"

"Wala'alaikumsalam, hai dek"

Suara kak Arya bukan sih? Aku menjauhkan ponsel ku lalu melihat nama yang tertera pada layar ponsel tersebut.

"Kak Arya! Huwaaaa kenapa baru ngabarin sih?kengen tau!kakak udah makan kan? Kakak baik-baik aja kan?"

Ya begitulah aku. Jika sudah rindu dan khawatir. Aku menjadi seseorang yang benar-benar cerewet.

"Cieee yang kangen sama aku tenang sayang aku pasti pulang kok. Sabar ya, disini aku baik-baik aja, aku juga dah makan kok,"

Ucapan kak Arya benar-benar membuatku tenang. Tapi aku masih tetap merindukannya. Aku ingin menangis saja rasanya.
"Kakak kapan pulang?"

"Aku pulang minggu depan, maaf ya aku gak bisa datang di acara wisuda mu,"

"Iya nggak apa-apa. Cepet pulang aku benar-benar rindu,"

"Iya sayang, udah dulu ya aku mau ada apel"

"Iya, Assalamualaikum"

"Wa'alaikumsalam,"

Sekarang aku kembali bosan. Ah lebih baik aku pergi jalan-jalan saja ke Mall. Aku segera berganti pakaian, lalu mengambil tas dan kunci mobil ku, dan segera bergegas ke Mall.

"Hmm, kok garing ya kalau ke mall sendirian, ke starbuck ajalah,"

Aku menuju starbuck dan memesan 1 Frappuccino. Lalu mencari sebuah tempat duduk.
Di starbuck aku hanya bermain ponsel sambil menikmati kopi pesanan ku.

"Hai Key, senang bertemu dengan mu di sini," ucap seseorang.  Saat ku lihat ternyata itu Revan.

Ada apa lagi? Kenapa harus bertemu lagi. Tapi tak apalah daripada aku sendirian. Setidaknya ada teman ngobrol.

"Hai juga Rev, kebetulan ya bertemu. Sedang tidak bertugas?" Ujar ku untuk basa basi saja.

"Hehehe, iya. Aku dapat cuti. Kesini sendiri? Atau sama teman?" Tanya Revan pada ku.

"Iya aku sendiri. Biasa sedang bosan di rumah,"

Tak terasa kami sudah cukup lama berbincang. Hari sudah mulai sore. Aku segera berpamitan untuk pulang.
Revan menawarkan tumpangan tapi ku tolak.
Sesampainya di rumah aku segera membersihkan diri dan bersantai di kasur. Kegiatan ku sekarang hanya membuka Instagram, Tweeter, WhatsApp. Hah membosankan.

"Key, makan malam dulu nak. Mama sudah siapkan makanan," panggil mama.

"Iya ma, Key otw ruang makan nih,"

Di ruang makan tampak ramai, ada Abang dan juga Kirana. Tumben mereka ke rumah.

"Eh pengantin baru, tumben pulang?" Ujar ku

"Hust! Key gak boleh gitu," tegur mama

"Apa? Gak boleh kalau gue pulang?" Ujar bang Raka. Dih sewot amat nih orang.

"Enggak sih. Ya boleh-boleh aja cuma tumben aja gitu," jawab ku.

Papa mengajak kami untuk segera makan. Semua makan dengan khidmat. Selesai acara makan, aku di panggil papa untuk ke ruang keluarga.

"Jadi bagaiman pengajuan mu dengan Arya? Sudah sampai mana?" Tanya papa.

"Hemm sudah setengah perjalanan. Sebenarnya itu terhenti karena kami sedang ada sedikit masalah dan kak Arya harus pelatihan ke Bogor," jawab ku dengan jujur.

Ya, mau bagaimana lagi. Tak mungkin aku berbohong kepada papa. Sebenarnya aku takut juga untuk pengajuan nikah. Tak hanya itu semua prosesnya ribet. Tak pernah terbayang jika aku benar-benar menikah dengan tentara. Jadi apa aku di asrama nanti?.

"Lalu untuk konsep pernikahan apa kalian sudah membicarakan itu? Papa dan Om Rega mau kalian tetap ada adat Jawa," ujar papa

"Iya nanti untuk itu bisa di atur lah pa, Key tinggal bicarakan sama kak Arya nanti,"

Perbincangan malam itu selesai ketika kak Raka dan Kirana berpamitan pulang. Aku segera tidur karena besok akan mencari kebaya. Ya, kebaya untuk wisuda ku.

Harapan ku, sejauh apapun jarak yang memisahkan antara aku dan kak Arya, kami tetap di beri kekuatan dan ketabahan untuk saling bersabar dan menunggu. Aku tidak ingin mengenal laki-laki baru lagi, berkenalan dengan keluarga baru lagi. Aku hanya ingin kak Arya menjadi yang terakhir di hidup ku. Aku ingin bahagia bersama dia. Apapun rintangannya kami akan hadapi bersama.

***
Hallo, selamat tahun baru 2020. Semoga di tahun ini memberikan banyak rezeki dan berkah. Maaf ya author berbulan-bulan gak update. Author lagi fokus sama pendidikan nih. Hehehe, author juga lagi gak mood sih karena habis putus cinta. Wkwkwk. Apalagi putus cintanya sama yang pake loreng. Terimakasih udah setia menunggu

Salam cinta

Glowing❣️

Be Sweet [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang