Struggle of Marriage 💗

3.4K 201 7
                                    

Setelah aku selesai berkutat dengan ujian skripsi ku, hari ini rencannya aku akan segera pulang dan istirahat.

"Key di tungguin cowok pakai baju doreng di parkiran," Masa kak Arya sih, ah palingan ajudan papa, tapi kok tumben amat ajudan papa yang jemput. Sudahlah lebih baik aku segera ke parkiran.

Aku melihat sekelompok cewek berkumpul di parkiran paling pojok dekat pintu keluar kampus. Memang siapa sih yang di kelilingi mereka.

"Aras, kenapa tuh cewek-cewek?"

Aras yang sedang berjalan menuju mobil menghentikan langkahnya. "Biasa ada cogan, kalo gak cowok tajir,"

"Ah lo bisa aja, orangnya pakai baju doreng gak?" Aras hanya mengangguk lalu menstater mobilnya pergi. Apa jangan-jangan itu benar kak Arya?. Kalau ajudan papa kan gak ada yang ganteng atau tajir. Wah gawat bisa di tikung anak kampus nih.

Aku segera mendekat pada gerombolan itu, dan benar saja itu kak Arya. Dia memakai baju doreng dengan kacamata hitam yang bertengger di hidung mancungnya.

"Hai sayang," sapanya padaku sambil melepas kacamata hitamnya. Gawat semua anak yang ada di gerombolan itu menatap ku seperti ingin memangsa ku. Ini kacau apa kata mereka, duh malu deh aku. Tatapan mata mereka seolah meminta penjelasan pada ku.

"Hehehehe, nanti gue jelasin di grup WA," aku segera mengkode kak Arya untuk masuk ke mobil. Kami segera meninggalkan kampus.

"Kak ngapain sih pakai jemput aku?"

"Kamu lupa, hari ini kita pengajuan nikah ya, jangan pura-pura lupa,"

Pengajuan nikah, kapan dia bilang perasaan dia belum nentuin tanggal pengajuan.

"Kapan kakak bilang?"

"Ya barusan bilang, aku dah selesai ngurus Surat permohonan nikah sekarang Kita harus ngurus berkas yang lain, oh iya nanti ada beberapa tes buat kamu," secepat itukah dia mengurus Surat permohonan. Masa udah selesai di setujui bang Raka sih. Aduh mana belum belajar apa-apa lagi.

"Tapikan---"

"Oh iya, ini berkas berkas tentang aku, kamu pelajari ya. Nanti kalau ada yang sulit tanya aku," kak Arya menyerakah segepok kertas yang pasti isinya bikin pusing.

Jackpot! Isinya banyak banget. Mulai riwayat hidup sampai prestasi yang ia raih selama 26 tahun hidupnya. Ya Tuhan, apa aku harus menghapal semua ini.

"Kak ini di hapalin semua?"

"Enggak, kamu pahami. Kalau kamu hafalin gak akan nyantol di otak,"

Hari ini melelahkan aku harus memahami berkas itu, berjalan kesana-kemari mengurus berkas ini itu, adapun berkasnya.
1.surat permohonan izin nikah yang di urus kak Arya
2.surat kesanggupan calon istri
3.surat persetujuan orang tua atau wali
4. Surat keterangan belum menikah dari KUA. Dll

Dan serangkaian tes. Hari mulai petang Dan aku lelah. Ingin menangis saja rasanya.

"Dek ayo dong cepetan," ucap kak Arya yang sudah berjalan jauh di depan.

"Aku tuh capek tahu kak! Dari tadi mondar-mandir, bilang dong kalau mau pengajuan hari ini!jangan mendadak kaya penculik, aku juga butuh istirahat dulu biar kuat buat pengajuan bukan habis ngampus langsung otw kaya udah gak ada Hari aja!" Aku kesal dia dengan santai kesana-kemari, sedang aku bingung ngurus Surat ini-itu.

"Kamu kok jadi marah-marah, jadi gak suka kalau pengajuannya sekarang, aku besok ada pelatihan di Bogor---"

"Kok kakak jadi sewot sih, ya udah gak usah pengajuan, batalin aja deh! Kalau masih mau pengajuan ajak tuh polwan mantan kakak!" Aku segera melenggang pergi. Tapi kak Arya mengikutiku dari belakang sambil memanggilku.

"Dek, dek jangan pergi dong, dek! Kok jadi begini? Dek,"

Akhirnya aku berhenti melangkah. Aku berbalik dan mengatakan pada kak Arya lebih baik di lanjutkan setelah pelatihan di Bogor.

***
Hola author update dua kali. Hayo siapa yang menunggu Bab ini.😁

Be Sweet [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang