Raka's Wedding

3.3K 198 20
                                    

Typo bertebaran

Persiapan pernikahan sudah selesai, setelah kemarin malam Midodareni hari ini pukul delapan pagi acara akad nikah akan dilaksanakan. Om Ivan sebagai ayah dari Kirana sudah duduk didepan kak Raka yang super gugup gara-gara dari kemarin gak ngafalin akad keseruan main mobile legend. Sebenarnya yang main  Mobile Legends Gege, tapi gara-gara kak Raka kepo dan Gege bilang gamenya seru kak Raka main deh. Akhirnya SKS ngafalin akadnya. Tapi bukan SKS sistem kebut semalam loh, Sistem kebut sejam hahahaha.

"Saudara Raka apa sudah siap? Kalau sudah mari kita mulai acaranya," ucap pak penghulu.

"Saya siap!" Kak Raka menjawab dengan mantap. Lalu om Ivan menjabat tangan kak Raka.
Beliau memberitahu kak Raka untuk tidak gugup, dan menarik nafas dalam-dalam.

"Saudara Raka Perwira Mahardika bin Wijaya Mahardika saya nikahan dan saya kawinkan engkau dengan putri kandung saya Kirana Sahara binti Ivan Sahara dengan maskawin uang dua juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah dan seperangkat alat sholat di bayar tunai!"

"Saya terima nikah dan kawinnya Kirana Sahara binti Ivan Sahara dengan maskawin tersebut TUNAI!" Ucap kak Raka dengan sekali tarikan nafas. Duh lega nih ya. Walaupun aku dan Kirana hanya bisa melihat dari tab WO (wedding organizer).

"Bagaimana Saksi? Sah!..."

"SAH!!!"

"Alhamdulillah,"

Aku mengucapkan selamat pada Kirana yang sekarang sudah menjadi kakak ipar ku. Aku dan tante Namira menuntunnya untuk turun.
Setelah prosesi akad nikah berlangsung kami sekeluarga langsung menuju ke hotel tempat dimana akan diadakan acara pesta pernikahan.

Aku beristirahat, sejenak karena acar akan di mulai pukul tiga sore.  Pasangan pengantin yang baru resmi beberapa jam lalu asyik makan berdua di cafe depan hotel.

***
Sore telah datang aku sedang di rias untuk menjadi Bridesmaids. Dan si pengantin pria alias kakak ku sedang gladi bersih pedang pora. Tak terasa kakak ku yang kemarin jahil, suka berantem, bikin masalah sekarang telah menikah. Aku hanya berdoa yang terbaik untuk Kak Raka dan Kirana.

Aku sudah selesai di rias, aku segera keruangan Kirana bersama Kak Audy, kak Audy adalah kakak dari Kirana, ia baru datang pukul sepuluh pagi karena penerbangan ke Indonesia telat setengah jam. Dia adalah Dokter cantik yang baru lulus dari Oxford university. Dia mengadang gelar Doctor spesialis Kecantikan. Sayangnya masih jomblo hehehe.

Kami mengapit Kirana, aku di sebelah kiri sedangkan kak Audy di sebelah kanan. Disana kak Raka sudah menunggu di depan pintu masuk ballroom hotel. Acara pun di mulai, aku sangat khidmat mendengarkan semua penuturan dari MC. Aku baru sadar jika Mas mantan juga menjadi anggota pasukkan pedang pora tidak yang kucari bukan dia. Tapi seseorang yang dengan absurdnya ada di sekitarku. Ternyata dia menjadi komandan pasukkan pedang pora. Gagah sih, dan ganteng, m,,, berkharisma banget, sampai gak sadar kalau pedang poranya udah selesai. Aku kebingungan mencari dia.

"Ciee nyariin saya ya?tenang saya gak ngilang kok, tadi saya ganteng gak?keren gak?terpesona gak?", Duh mampus ketangkap basah deh. Kenapa pipi ku jadi panas sih.

"Cieee,,, blushing ya,"

"Idiw apaan sih g-gak tuh. Lagian saya gak nyariin kamu,"

"Kedepan yuk,"

"Ngapain?"

"Ikut jadi peserta nangkap bunga siapa tau dapat," kan absurdnya kumat. Lagian unfaedah juga sih.
Tiba-tiba ia menarik tangan ku untuk kedepan.

Aku hanya diam, gak mungkinlah dapat bunga. Tapi saat kak Raka dan Kirana melempar bunga, aku terdorong kesamping oleh teman kak Raka, dan hap! Aku yang dapat bunga tapi keseimbangan ku kurang terjaga. Aku sudah siap untuk merasakan lantai ballroom tapi kenapa gak kerasa sih.

"Buka mata dong, saya pegel nopang kamu, bunganya buat kamu aja,"

Stop! Aku jatuh dipelukan cowok absurdnya bernama Arya. Duh mana dilihatin yang lain. Apalagi tuh pasangan pengantin paling kenceng nyorakin kita berdua.

"Dih, gitu aja pada jeritan!" Eh ada suara mas mantan yang berkoar. Cemburu kali ah, biarin bukan urusan Key lagi.

"Syirik aja lu!" Jawab ku.

"Makan yuk kamu gak laper?" Ajak cowok absurd itu.

"Lah bunganya gimana?"

"Bawa aja, atau kalau gak titipin sama si pengantin lagi deh,"

Daripada ku titipkan ke pasang pengantin baru mending ku bawa, daripada di ledekkin. Duh masih malu sih.

"Kamu mau apa saya ambilin gak mungkin kan kamu ambil sendiri nanti bunganya jatuh,"

Aku menunjuk nasi goreng, rolade, sate taichan, dan semangkuk bakso. Arya hanya geleng-geleng kepala.

"Kamu beneran habis segini?"

"Beneran, oh iya duduk disana aja. Kalau mau ambil minum titip ambilin Orange Jus, es krim vanila sama es kepal milo,"

"Kamu makannya banyak juga ya," setelah mengatakan hal itu ia pergi mengambil minuman.

Kalau soal makan sebenarnya aku gak takut makan banyak, seperti mama aku gak bisa gemuk, walau berat badan ku naik. Jadi sah-sah aja kalau makan banyak, toh itu juga buat aku sendiri.

"Nih, saya heran sama kamu, kebanyakan cewek jaga image tapi kamu dengan gamblangnya menunjukkan sisi diri kamu yang asli, saya suka cewek kaya kamu,"

"Uhuk,,,,uhuk,,," aku tersipu mendengar penuturannya.

"Minum, oh iya saya gak lagi baperin kamu jadi kamu jangan baper, gini-gini saya masih sayang nyawa jadi gak mungkin saya ngebaperin anak komandan,"

"Lo bisa diem gak! Kalau gak makan makanan Lo, gue bisa kenyang ngedenger omongan Lo!" Aku kesal  dia yang baperin tapi bilang gak baperin situ masnya jangan absurd elah aku jadi bingung.

Selesai makan dengan menu perbincangan absurd dia mengajakku untuk memberi ucapan selamat pada calon pengantin. Kami sedang mengantri untuk menyalami sang mempelai. Akhirnya giliran kami yang menyalami.

"Selamat Komandan, semoga samawa,"

"Makasih loh ya, eh ngomong-ngomong kok udah berani nggandeng adek gue, tapi kalian cocok sih,"

Kak Raka mulai jahil lagi ini. Aku tahu dia sedang memanas-manasi mantan ku. Emang kau gak jahil bukan kak Raka namanya.

"Udahlah kak, lo mau ngehancurin pesta nikahan lo sendiri?"

Aku segera mengajak Arya turun biar masalahnya gak makin runyam. Aku sempat melirik si mas mantan ternyata mukanya asem. saking asemnya gak bisa ngedeskripsikan aku tuh.

"O,,,yang di belakang saya sama kamu tadi mantan kamu ya? Bukannya dia mau nikah sama anaknya Brigjen Andi ya?"

"Gak usah bahas mantan, pergi sonoh gue sumpek sama sikap absurd lo!"

"Ok saya pergi tapi minta no Wa dong, rugi saya ngedeketin kamu tapi gak punya wa kamu,"

Aku pun memberikan no WA ku itung-itung buat ngehibur lah ya.

####
Part terpanjang readers please vote and coment karena saya sudah usaha keras menyempatkan update agar para pembaca senang, walau harus curi-curi waktu biar gak di omelin doi.

Be Sweet [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang