Setelah Ivan berhasil menenangkan Agatha, mereka berdua pun turun ke ruang tamu dengan tujuan untuk menemui kedua orang tua Agatha. Tetapi saat sampai diruang tamu mereka tidak ada disana. Mungkin masih diluar? Dicarinya dihalaman rumah dan Nihil. Kedua orangtuanya pun tak ada disana. Tetapi anehnya mobil yang dihadiahkan untuk Agatha masih stay didepan rumah.
Lalu kemana mereka? Dan ini kenapa mobilnya masih disini kan sudah Agatha kembalikan. Apa mungkin mereka kembali ke Amrik? Ah mungkin saja mereka kan sibuk. Toh ini sudah biasa untuk Agatha.
Dengan rasa sedikit kecewa, Agatha dan Ivan pun kini masuk lagi menuju ruang keluarga untuk menonton televisi.
"Kira kira om sama tante kemana ya tha?"
"Tau ah, bener kan apa kata gue? Mereka itu sibuk. Mungkin sekarang udah balik ke amrik?"
"Balik ke amrik? Dan nggak pamit ke lo? Gue rasa gak mungkin"
"Menurut lo nggak mungkin? Lo nggak tau Van"
Saat mereka mengobrol terdengar suara mobil di halaman rumah. Siapa? Apa mungkin Alfin? Ah dia kan biasanya pake motor. Em atau mungkin bang Dilan yang baru beli mobil buat ngelamar Agatha. Heheh ya nggak mungkin banget.
Lalu terdengar seperti ada orang yang membuka pintu. Suaranya sih kaya bawa koper gitu. Astaga. Jangan jangan ada yang mau ngungsi lagi. Ah nggak mungkin deng.
"Agatha, maafin mama sayang. Mama janji mulai sekarang mama akan disini sama kamu. Dan buat hari ini papa juga disini. Tapi mulai besok papa kerja kaya biasa dan di Indonesia bukan di luar negeri lagi kalau mama akan terus nemenin anak mama dirumah" seru mamanya sambil memeluk Agatha erat.
"Iya sayang, papa juga minta maaf ya. Papa janji juga bakal sering dirumah. Dan papa sama mama janji kalau nanti ada pengambilan raport atau pentas seni disekolah kamu, kita bakal dateng" balas papanya juga memeluk Agatha.
"Oke deh oke, cuma anaknya yang dipeluk dan gue dianggurin gini" Ivan angkat bicara.
Mereka pun tertawa dengan candaan yang baru saja Ivan lontarkan tersebut. Ralat. Bukan candaan tapi ya apa ya. Itulah pokoknya.
"Bener? Mama sama papa akan dirumah? Nemenin Agatha?" tanya Agatha antusias.
"Iya Agatha sayang" balas mereka berdua kompak.
Hari ini. Tepat hari ini adalah hari ulang tahun yang mengesankan bagi Agatha.
Pertama, Stevan alias Ivan sepupunya pulang setelah sekitar 4 tahun ada di Paris.
Kedua, Ia mengenal seseorang yang amat peduli dengannya. Dan entah mengapa Agatha merasa ada yang beda darinya sejak mengenal Dia. Dia Glen.
Ketiga, kini hubungan dengan para sahabatnya telah baik baik saja.
Dan sekarang orangtuanya mengatakan bahwa mulai sekarang mereka akan berada di Indonesia dan menemani Agatha dirumah. Sungguh Agatha sangat menyukai hari ini.
"Yaudah yang penting kita udah bisa kumpul sekarang, tapi maaf papa harus pergi sebentar mengurus perusahaan papa yang ada disini dan mengurus berkas berkas di kantor"
"Iya papa Agatha gpp, kan ada mama sama Ivan"
Setelah itu Edric (papa Agatha) diantar Renata (mama Agatha) keluar rumah.
"Agatha ini ada yang nyari kamu"
"Siapa ma?" balas Agatha sambil keluar menuju asal suara mamanya itu.
"Ini nak Andra katanya. Temen kamu Agatha?"
"I..iya ma"
"Yaudah suruh masuk, mari nak Andra masuk dulu. Pas banget nak Andra kesini, tante baru aja pulang ke Indo. Nah pas juga tante mau masak nanti nak Andra cobain masakan tante ya nak" kata Renata ramah
KAMU SEDANG MEMBACA
BROKEN INSIDE
Ngẫu nhiênKenangan yang kau berikan indah. Cinta dan kasih sayang yang kau berikan juga indah. Dan janji. Janji yang kau ucapkan lebih indah walaupun tak sepenuhnya janji itu kau tepati~Agatha Vinesia Soraya