3. Salah faham

59 9 1
                                    

Wajah Agatha langsung memerah seperti stroberi matang yang kemudian dibalas senyuman oleh pria itu.

"Lo duluan aja" kata pria itu yang namanya ternyata Andra terlihat dari bed nama di seragamnya yang terlihat jelas oleh Agatha

"i..iya" jawab Agatha dengan gugup.

Setelah itu Agatha dan yang lainnya langsung kembali ke kelas tapi saat di lorong menuju kelas, Viviana meminta Agatha untuk menemaninya ke toilet, tetapi Agatha menolak.

Alhasil Viviana meminta Rayna untuk menemaninya ke toilet dan pada akhirnya Agatha berjalan sendirian menuju kelas. Tiba tiba datanglah Alfin yang langsung berada di pinggirnya

"kenapa lo? Kok mukanya merah gitu. Gemes tauu gue" ucap Alfin sembari mencubit kedua pipi Agatha

"apaan sih fin, sakit tau" balas Agatha sambil kemudian mengelus elus pipinya yang kesakitan karena Alfin mencubitnya terlalu keras

"eh sakit ya? Maaf maaf gue ga sengaja. Abisnya gue gemes liat muka lo. Jadi pengen gue cubit. Maaf yaa" jawab Alfin sambil mengelus pipi Agatha. Bahkan kini jarak antara wajah Agatha dengan wajah Alfin sangat dekat yang tanpa sengaja kemesraan mereka berdua yang layaknya seperti sepasang kekasih tersebut di pergoki oleh Viviana dan Rayna.

"Brengsek. Jadi ini maksud Agatha tadi gamau nganter gue ke toilet? Dia tega mesra kaya gitu sama Alfin sedangkan dia tau kalo gue suka sama Alfin. Bener bener ya. Keterlaluan. Agatha penghianat!" ucap Vina dengan raut wajah yang sangat emosi sedangkan Rayna? Dia bingung harus ngapain

"Vin sabar ya, gue turut prihatin" kata Rayna singkat.

"sekarang lo tinggal pilih Ray, lo mau jadi temen gue atau lo masih mau temenan sama Agatha" tanya Vina, Rayna pun bingung dan dia terdiam.

"lo diem berarti lo masih mau temenan sama Agatha, yaudah terserahhh lo" Viviana langsung berlari menuju kelasnya sambil menangis sedangkan Rayna? Dia berusaha mengejar Vina karena dia kasihan sama Vina.

Sampai di kelas semua mata memandang Vina yang tiba tiba datang sambil menangis. Lalu vina duduk di bangkunya dan tak lama didekati oleh Rayna yang merasa bersalah.

"maaf vin, gue ngga bermaksud kaya tadi yang lo bilang. Gue mau jadi temen kalian berdua, tapi kondisi lo sekarang kaya gini jadi gue temenin lo sampai kondisi lo baik dan sampai lo udah ngga benci lagi sama Agatha" ucapnya sambil mengelus pundak Vina.

"Jadi lo sekarang ada disisi gue terpaksa? Karena lo kasian? Gue gak butuh dikasihani" jawab Vina galak.

"eng.. Enggak vin bukan gitu maksud aku, yaudah iya iya gue bakal temenan sama lo aja" jawab Rayna supaya Vina tenang.

"Kenapa ini? Lo kenapa vin? Rain? Vina kenapa? Tanya Angel heran.

"makanya jangan pacaran terus jadi gatau kan lo" jawab Rayna ketus.

"Ya sory sih, gue kan..." pembicaraan Angel terpotong karena kedatangan Agatha dan Alfin yang kemudian terheran heran mengapa tiada hujan tiada angin tapi Viviana yang mereka kenal periang tapi saat ini dia menangis layaknya seperti orang patah hati.

Agatha pun juga tidak sempat bertanya ada apa karena sudah ada pak Wijaya guru Ipa yang terkenal galak dan mematikan layaknya ular berbisa.

Viviana kenapa? Dia tadi baik baik aja. Kok sekarang nangis gini-batin Agatha

Karena Agatha penasaran dengan apa yang terjadi pada Vina, Agatha nekat membuat surat dari kertas yang akan ia lemparkan ke arah bangku vina dan Rayna karena kini bangkunya berjauhan. Agatha pun mulai menulis surat.

BROKEN INSIDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang