2K+ words!!
Aku menaruh nampan berisi gukpap dan juga telur gulung diatas meja, tak lupa dengan minumannya. Lalu kuhidangkan didepan pelanggan dengan ramah.
"Silahkan dinikmati makanannya" kataku menunduk lalu segera kembali kebelakang.
Aku melihat Taehyung juga lagi mengantar makanan, lalu langsung membersihkan meja disebelahnya. Tak lama dia lalu menghampiriku yang sedang duduk-duduk santai, jam makan siang sudah mau selesai jadinya restoran tidak seramai tadi.
Taehyung terlihat memijat bahunya sendiri, sudah kuduga dia akan kelelahan. Dari tadi memang kebanyakan dia sih yang ngelayanin pembeli ketimbang aku, aku lebih santai di meja kasir hehe.
Eomma dan Aboji tak kusuruh kesini, kusuruh mereka beristirahat saja dirumah. Kutau mereka pasti mulai lelah karena badannya yang sudah tak sekuat dulu, aku khawatir mereka sakit, aku tak mau kehilangan mereka, sungguh.
"Sini" aku menyingkirkan tangan Taehyung lalu memijat bahunya pelan "Mianhae, kamu sakit punggung gara-gara aku"
Taehyung terbahak begitu saja, dia benar-benar sinting.
"Sakit punggung segala, orang Cuma pegel dikit" cibirnya masih terkekeh.
"Yeeuuu!" kutepak punggungnya kencang "Yang ini bukan?" aku memijat lumayan kencang bahunya.
"Iya iya itu...aduh!" katanya "Sakit ih"
"Mau aku tempelin hot pack? Badanmu kerasa dingin" tanyaku melirik kearah wajahnya "Encok kayaknya kamu" aku lalu beranjak menuju laci dibawah meja kasir, biasanya Eomma suka naruh hot pack disini.
Dapat! Ternyata ada sebungkus plastik besar yang isinya penghangat ini. Aku segera menghampiri Taehyung yang sedang mereganggkan badan dan lehernya itu, aku jadi iba melihatnya begitu.
"Buka bajumu" pintaku sembari membuka bungkusan hotpack.
"Ih?" ia meliriku aneh "Pyontae..." ia memeluk dirinya sendiri.
Aku mendengus sebal "Ini terus mau ditempel diluar? Maksudku, buka jaketmu dulu. Kamu pake baju dalem lagi kan?"
Taehyung mengangguk "Iya juga sih.."
"Lagian kalau kutempel dikulitmu langsung, ntar bisa merah kebakar" gerutuku sembari menempelkan hotpack di baju panjang yang dipakai didalam jaketnya dan seragam.
"Aku salut sama Abonim sama Eommonim, udah ringkih masih aja kerja begini. Ternyata capek juga ya kalau lagi rame" dia duduk bersila menghadap kearahku yang sedang membuka bungkus hotpack.
"Eung, makanya aku suka kasian liat mereka kerja terus-terusan" aku lalu menempelkan hotpack di kakiku "Kakiku pegel.." lirihku pada Taehyung.
"Pake, pakelah yang banyak" dia hanya manggut-manggut seenaknya.
Lalu, aku akan jadi manusia hotpack. Begitu?
"Apa kusuruh mereka pensiun aja ya? Biar aku yang ngurus ini, tinggal cari karyawan baru kan?" tanyaku bersandar di dinding.
"Iya, mereka tuh harus sering-sering ke gereja deh. Buat ibadah" timpal Taehyung.
"Ya!" aku menepak kepalanya "Emang mereka udah mau mati apa?!" amukku.
"Ih, bukan gitu maksudku.." dia mengacak rambutku "Emang kalau ibadah kudu nunggu mau mati?"
![](https://img.wattpad.com/cover/115997709-288-k638135.jpg)
YOU ARE READING
Winter Jeon - JJK
FanfictionHey, Jeon Jungkook! Bolehkah aku menyentuhmu? -Kim Nana Jangan menyentuhku, kau bisa saja terluka-atau mati. - Jeon Jungkook