9 - Again

63 6 0
                                    

Aku membuka laptopku sejenak, takut akan sentuhan? Ck! Kenapa aku baru tau ada ketakutan seperti itu, aneh sekali mendengarnya. Yah, ternyata ketakutan orang itu macam-macam, bagaimana bisa dia berinteraksi kalau disentuh kecil aja takut?

Aku mengingat kembali, Jeon Jung Kook itu selalu tampil dengan pakaian yang tertutup dan pandangan mata yang dingin. Topi yang dia pakai membuat wajah dia tak terlihat oleh banyak orang, aku ragu dia takut sentuhan, apa dia penjahat?

Tidak mungkin!

Kalau dia penjahat, harusnya dia sudah bunuh aku sejak pertama bertemu. Dia gak akan traktirku balik saat tengah malam saat itu. Wah.. Jeon Jungkook, kau berhasil membuatku penasaran.

Ternyata ada! Banyak sekali artikel yang membahas ketakutan akan sentuhan seperti yang Taehyung bilang, rasanya aku seperti keluar dari gua batu yang baru tau akan segalanya. Hee.. hee apa sih, namanya begitu rumit.

Haphephobia!

"Tanpa sadar penderita bisa syok, keringat dingin, gemetar, bahkan sampai ping..." aku terkejut "Wah! Sampai pingsan juga?"

Aku mengingat sebentar, kejadian dimana aku mengulurkan tanganku meminta berkenalan padanya. Dia bahkan tak merih tanganku, hanya bengong dengan tatapan gusar. Aku rasa dia takut saat itu, hanya saja dia bingung bagaimana mengungkapkan padaku kalau dia takut disentuh.

Itu wajar, tidak mudah untuk cerita masalah pribadi seperti ini pada orang yang baru dia kenal sepertiku.

Aku merasa bersalah, sekarang aku mengerti kenapa dia memakiku saat itu. Dia memakiku mungkin tak sadar, untung aku tidak membuatnya sampai pingsan ya? Kan itu bisa repot.

Lagipula, bagaimana kalau dia pingsan? Menyentuhnya saja tidak bisa, apakah dia merasakan sentuhan juga kalau lagi pingsan? Hmm.. memang susah untuk dibayangan, ketakutan yang seorang Jeon Jungkook alami itu sangat asing dan aneh di telingaku.

Aku memutar badanku, menghadap kearah langit-langit. Jeon Jungkook.. apakah kita bisa bertemu lagi? Aku ingin meminta maaf, sudah pernah menyentuhmu tanpa izin, bahkan sampai membuatmu sedikit gemetar saat itu.

"Ah molla molla!" aku lalu beranjak dari kamarku menuju dapur. (Tidak tau)

Aku membuka lemari pendingin, melihat ada toples bewarna coklat berukuran besar.

"Yoksi! Kimchi kimchi.."

Sudah pasti, Eomma menaruh setoples Kimchi saat aku dan Taehyung pergi kemaren malam. Dia juga bilang padaku kalau dia ada acara penting ke Tongyeong sekarang, sampai-sampai dia harus menutup restoran gukpap enaknya itu.

Padahal ada aku dan Taehyung, kau bisa menyerahkan itu pada kami. Tapi kau menolak, dasar!

Ah, Eomma.. aku merindukanmu. Aboji, aku juga merindukanmu! Padahal rumah kami hanya terpisah beberapa blok, hehe.

Syut! Rasanya ada dua tangan yang mendadak melingkar di pinggangku sekarang.

"Ah! Kkamjag" jantungku berdebar kencang sekali, tangan siapa ini!

Lalu tiba-tiba ada kepala seorang pria yang menempel dibahuku, menanmkan dagunya kebahuku pelan. Aku melirik cepat, ah.. kekasihku Jung Wonwoo?

"Ya! Bikin kaget!" aku memukul kepalanya dengan sendok sayur.

"Appo!" rengeknya manja, lalu mengendus "Wah.. wanginya.."

Aku tersenyum seraya melihat sayur yang aku buat, Wonwoo memang selalu begitu. Memujiku terus-terusan saat aku masak, bilang makananku enak lah, ini lah itu lah. Membuatku terbang keangkasa, apakah dia sadar? Setiap pujian yang keluar dari mulutnya pasti membuat perutku geli sendiri.

Winter Jeon - JJKWhere stories live. Discover now