2K+ words!!
.
.
.
.
.
Aku membuka mataku perlahan, ah.. jam berapa sekarang. Aku merenggangkan badanku beberapa kali, lalu menggulingkan badanku kekiri dan kekanan. Rasanya malas sekali untuk beranjak dari kasur kesayanganku ini. Aku lalu menarik selimutku lagi, dan bersembunyi didalamnya.
"Ireona!" teriak seseorang sembari menarik selimutku. (Bangun)
"Kkamjag!" aku benar-benar nyaris melompat.
Aku mengedipkan mataku berkali-kali, kulihat wanita paruh baya dihadapanku. Aku lalu duduk dan lagi-lagi menggeliat kecil, siapa dia?
"Sudah sadarkah?" dia mengetok kepalaku dengan sendok sayur "Na Eomma ya.."
Aku membulatkan mataku saat mendengarnya, lalu mengusap wajahku kasar.
"Eomma?" kali ini aku benar-benar senang, bahkan langsung menariknya dalam pelukanku. Aku tak akan melepaskanmu Eomma! "Bogoshipoyo.." rengekku manja.
"Ya ya ya! Aku sedang masak sekarang" dia menepuk-nepuk punggungku.
"Ah, iya" aku langsung melepaskan pelukannya.
Dia hanya berdesis dan pergi dari kamarku. Dia langsung menuju dapur, aku hanya mengintilinya. Lalu duduk dimeja makan, berpangku dagu dengan tanganku sembari melihatnya memasak. Dia.. wanita tercantik, sungguh aku menyanyanginya.
"Berhenti melihatku sebelum sayur ini melayang ke wajahmu" katanya sembari memotong kentang.
Kejam sekali! Kenapa dia tega ingin menyiram sayur panas ke wajahku? Menyebalkan!
"Arraseo.." aku mengangguk lalu segera kekamar mandi untuk sekedar cuci muka dan gosok gigi.
Aku kembali lagi ke meja makan, kulihat makanan sudah tersedia diatas meja makan dengan rapih. Sudah lama sekali, dia tida menghidangkan makanan lengkap di atas meja makan tempat tinggalku. Biasanya dia hanya mengirimku makanan dan menyuruhku menghangatkannya sendiri.
Terakhir, dia menaruh beberapa lembar kimchi diatas meja. Kimchi kesukaanku, buatannya memang sangat lezat dan tiada tandingannya.
"Daebak!" kataku langsung meraih sendok dan sumpit diatas meja. Lalu berniat menyomot potongan daging diatas meja, dia langsung menepuk tangannku "Akh!" aku mendengus. (Wah!)
"Berdoa!" tegasnya mengancam.
Aku menghela nafas panjang, lalu mengepal tangan kuat-kuat didepan bibirku. Berdoa secepat kilat, aku lapar sekali rasanya.
"Umm.. enak!" kataku dengan mulut penuh makanan.
"Makan perlahan" katanya benaruh potongan kimchi diatas nasi "Makan ini, pelan-pelan"
"Arraseo, Eomma" aku mengangguk mengiyakan "Kapan kau pulang?"
"Semalam" jawab dia datar sembari memasukan nasi kemulut "Aku buru-buru pulang, khawatir kau akan mati kalau tiap hari makan kimchi doang"
Aku memukul dadaku terkejut, aku tersedak! Segera kuambil segelas air yang sudah tersedia dimejaku. Aku langsung meminumnya cepat, dan mengontrol nafasku. Ya.. bicara dia sungguh kejam.
"Taehyung ngasih tau, empat hari ini kamu Cuma makan kimchi tanpa nasi" aku mendengus sebal saat mendengarnya. Aku hanya melakukan itu dihari pertama, sisanya aku masak atau beli!
YOU ARE READING
Winter Jeon - JJK
FanfictionHey, Jeon Jungkook! Bolehkah aku menyentuhmu? -Kim Nana Jangan menyentuhku, kau bisa saja terluka-atau mati. - Jeon Jungkook