BAB VI

6K 837 28
                                    

Minho menatap Jisung yang sudah ceri kembali setelah insiden kamera yang rusak. Beruntung memorinya masih bisa diselamatkan walau kameranya tidak bisa diperbaiki sama sekali.

"Hyung ayo buruan" ucap Jisung sembari menarik Minho dan Minho hanya bisa menghela nafas karena semakin kesini Jisung semakin seenaknya, tidak seperti sehari setelah mereka menikah. Jisung sekarang sudah tidak canggung lagi kepada Minho dan bahkan tidak segan memperlakukan Minho seperti teman dekatnya sendiri atau malah kadang menyerempet babu.

"Hyung, ayo kesana" tarik Jisung dan Minho hanya mengikuti langkah kaki Jisung dengan sabar.

"Hyung aku mau itu" ucap Jisung sembari menunjuk sebuah stall. Jisung dan Minho akhirnya berjalan menuju stall tadi.

"Aku pengen yang nutella hyung" lanjutnya bahkan sebelum Minho mengatakan apapun.

"une crêpes nutella (satu nutella crepes)" ucapnya kepada penjual. Setelah jadi Jisung menerima crepesnya dengan senang dan Minho membayar.

"Hyung ayo kesana" ajak Jisung, tangannya yang bebas menarik tangan Minho untuk melihat sebuah pertunjukkan boneka.

"Hyung-"

"Hyung-"

"Hyung-"

"Hyung"

Entah berapa banyak Jisung memanggil Minho hari ini dan Minho hanya pasrah dibawa kemanapun. Ingin rasanya dia menyuruh Xukun menghitung seberapa banyak Jisung memanggilnya hari ini.

"Hyung, aku sudah pesan makanan" ucap Jisung dan Minho hanya berdeham namun tidak bergeser dari posisinya. Jisung mendengus, tapi Minho hanya berharap Jisung tidak mengucapkan kata hyung sekali lagi. Karena Minho bahkan sudah merasa lelah ketika hanya kata hyung yang keluar dari mulut Jisung.

"Mandi dulu" ucap Jisung sembari menepuk nepuk lengan Minho  yang menutupi wajahnya. Laki laki itu bangkit, dan tanpa mengantakan apapun masuk kedalam kamar mandi.

Jisung menatap Minho bingung, kenapa laki laki itu memiliki mood yang sangat aneh dan tidak tertebak. Seingatnya tadi laki laki itu masih baik saja sekarang dia terlihat sangat lelah dan tersiksa.

Minho keluar kamar dan menemukan Jisung menggunakan bajunya yang tentu saja kebesaran dibadan Jisung. Collarbone laki laki manis itu menyembul sedikit membuat Minho tergoda untuk menciumnya.

Shit.

Damn, this little boys know how to make Lee Minho turn on.

"Ganti baju" ucap Minho singkat sembari mengambil kaus untuk dia pakai dari koper, Jisung yang sedang duduk diatas kasur sembari memainkan hpnya menatap punggung kokoh Minho setengah bingung, Minho mengenakan kausnya sebelum berhadapan dengan Jisung.

"ganti bajunya" ucap Minho sekali lagi.

"Enakan pakai baju hyung, hyung takut baju hyung habis?"

"Ganti" ucap Minho. dia mengambil sembarang baju Jisung dan melemparnya kearah Jisung.

"Ganti sekarang" perintahnya dengan tidak mau dibantah. Jisung menatap Minho bingung dicampur kesal. Kenapa tiba tiba Minho meneriakinya untuk mengganti bajunya tanpa penjelasan apapun?

Jika membeli kamera semudah kemarin kenapa untuk membeli sebuah kaus saja susah? Jisung tidak paham apa yang dipikirkan oleh Minho.

"Ganti" suruhnya tanpa mau dibantah. Jisung dengan kesal akhirnya mengganti didepan Minho.

"Puas?" ucapnya kesal, dan Minho mendengus. Dia mengambil handuknya lagi dan berniat masuk kedalam kamar mandi.

"Hyung mau kemana?" tanya Jisung dan Minho hanya bergumam.

"Mandi lagi" ucapnya singkat lalu masuk ke dalam kamar mandi. Jisung menatap Minho aneh, bukannya laki laki itu baru saja keluar dari kamar mandi? Rambutnya saja masih basah kenapa laki laki itu mandi lagi?

Shit, Minho harus mandi setengah jam dibawah air dingin untuk menyelesaikan urusannya dan ini semua ulahmu, Lee Jisung.

----
11.05.2018

Married [Minsung] REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang