BAB VIII

5.8K 817 24
                                    

Jadwal pertemuan mereka semakin kacau. Minho selalu pulang larut malam dan berangkat pagi pagi buta membuat itensitas bertemu mereka semakin minim.

Tidak ada lagi berangkat dan pulang kerja bersama, makan siang bersama, mengobrol malam atau apalah itu. Minho tidak terlihat dimanapun. Bahkan sekertarisnyapun sibuk semua. Xukun, Ten, Jinyoung, dan Mark semuanya sibuk.

Satu satunya penjelasan rinci yang Jisung terima hanyalah

"Pabrik wine bermasalah hingga produksi wine terhambat, belum lagi kebun winenya terkena wabah hama. Peluncuran tinggal tiga minggu dan media sudah tau jadi tidak mungkin diundur. Tolong dimengerti ya?"

Itupun penjelasan dari Xukun, sebelum laki laki itu kembali sibuk mondar mandir lalu pergi mengurus yang lain.

Jisung
Hyung, jangan
terlalu memaksakan diri
Semangat terus

Hanya itu yang dikirim Jisung pagi ini dan bahkan belum dibaca sama sekali. Biasanya, Minho akan meluangkan sedikit waktunya untuk membalas pesan pesan Jisung, atau menelponnya jika sedang istirahat.

Ini membuatnya semakin khawatir.

Jisung menghela nafas. Dia memperhatikan ponselnya sekali lagi dan menatap aneh saat melihat pesan dikirim oleh Xukun.

Kunkun ge
Pulanglah. Aku sudah meminta izin
kepada kepala divisimu.
Minho nyaris sakit jadi sekarang dia sedang
dipaksa pulang oleh Ziyi.
Masakkan bubur hangat. Oke?

Pesan panjang itu membuat Jisung mendengus. Dia membereskan barang barangnya sebelum akhirnya pamit kepada kepala divisinya. Dia memesan taksi dari depan kantor dan bergegas masuk begitu sampai diapartemennya.

Dia langsung memasak bubur jadi ketika Minho tiba, buburnya bisa langsung disajikan. Jisung langsung berlari kedepan pintu saat mendengar suara kata sandi dimasukkan.

Disana, ada Minho di bopong oleh seorang laki laki tinggi. Dibelakangnya ada Xukun yang membawakan jaket dan tas Minho.

Jisung mengambil alih barang barang Minho dan menaruhnya di meja.

"Ini Ziyi, tunanganku" ucap Xukun dan Jisung ikut membungkukkan badannya.

"Maaf tidak datang ke acara pernikahan kalian" ucap laki laki itu dan Jisung mengangguk.

"Tidak apa apa" ucap Jisung singkat.

"Ah, berikan dia teh hijau ya jangan manis bersama buburnya. Larang dia minum kopi dan jangan biarkan dia sentuh pekerjaannya. Suruh dia istirahat total hari ini" ucap Ziyi dan Jisung mengangguk. Ziyi sepertinya mengetahui banyak hal tentang Minho dan dekat sekali dengan Minho.

Mungkin Jisung bisa bertanya banyak hal tentang Minho kepada Ziyi.

Mereka pamit karena masih harus mengurus pekerjaan mereka dan Jisung mengantar mereka hingga depan pintu.

Jisung menyiapkan bubur dan teh hijau seperti perintah Ziyi dan membawanya dengan meja kecil.

Disana, Minho sedang terbaring sembari melihat ponselnya. Jisung mendengus, menaruh meja kecil itu diatas tubuh Minho, dan mengambil ponsel Minho.

"Aku sita" ucapnya singkat. Dia memasukkan ponsel Minho kesaku celananya.

Minho menatap Jisung kaget. Sejak kapan istrinya menjadi galak dan tidak malu malu seperti biasanya?

"Makan sendiri" ucap Jisung jutek lalu keluar dari ruangan membuat Minho menatap Jisung horror.

Jisung tak lama masuk kembali dan mengambil makanan Minho yang sudah habis tanpa bicara.

Minho yang paham bahwa Jisung merajuk padanya berjalan mengikuti Jisung kemanapun dia pergi. Jisung akhirnya mengambil bantal dan melemparnya ke Minho dan tentu saja ditangkap dengan mudah.

"Hyung menyebalkan!" ucapnya, akhirnya laki laki manis itu membuka suaranya. Bibirnya melengkung kebawah membuat Minho menghampiri Jisung dengan tawa kecil.

Minho menarik Jisung kedalam pelukannya, Jisung memberontak tapi tidak ada tanda tanda dari Minho kalau dia akan melepaskan Jisung.

"Aku minta maaf, okay?" ucapnya lembut tepat ditelinga Jisung membuat Jisung menggeliat geli.

Jisung memilih menyerah dan mencari posisi nyaman sebelum membalas pelukan Minho.

"Badan hyung terasa panas" gumamnya.

"Hei, aku minta maaf okay?" ucap Minho sekali lagi dan Jisung menganggukkan kepalanya. Minho tertawa kecil sebelum menciumi puncak kepala Jisung.

"Hyung tidak pegal berdiri?" tanya Jisung sembari mendongak. Minho menatap kebawah dan melihat Jisung yang sedang menatapnya sembari menerjapkan matanya polos mengusik sesuatu dalam diri Minho.

Minho menggeleng, tidak boleh pokoknya tidak boleh. Tapi dia istrimu- tahan ho, pokoknya tahan. Yakin kuat? Kamu pasti kuat aku yakin.
Batin Minho yang  berkecamuk.

---
29.05.2018

Ngga jadi ada yang Nyerempet soalnya inget bulan puasa:)

Married [Minsung] REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang