BAB XVI (Revisi 21.10.2018)

5.2K 584 106
                                    

Gonna be a long long chapter









Jelaskan ini apa

Woi gue merasa berdosa:( apa gue yang emang udah tua ya:(((

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Woi gue merasa berdosa:( apa gue yang emang udah tua ya:(((
























Jisung menatap Minho yang baru saja terbangun kembali setelah komanya yang panjang. Sebenarnya sejam yang lalu laki laki itu bangun, hanya saja dia kembali tertidur setelah menyebut nama Jisung, membuat Jisung menangis lebih kencang dari sebelumnya.

"Hyung sudah bangun? Aku panggilkan dokter sebentar ya" ucap Jisung sembari bangkit setelah melihat Minho membuka matanya. Dia mengusap air matanya kasar.

"Maaf" lirih Minho, pelan sekali. Langkah Jisung terhenti, oh ayolah dia tidak ingin berbalik dan membuat Minho melihatnya yang sedang jelek sekali. Dia sembab dan dia ingin menangis kembali.

"Hyung disini, jangan melakukan apapun" ucap Jisung sembari keluar dari kamar Minho. Memanggil dokter sembari menghapus tangisannya dan sesegukan.

Padahal dia sudah berjanji untuk tidak menangis. Tapi saat melihat mata sayu Minho, kata maaf dari mulutnya pertahanan yang sudah dia buat sebaik mungkin kembali datang menghampiri.

Perasaan bersalah itu masih ada. Dan itu semakin besar.

"Tuan Minho baik baik saja, hanya perlu istirahat yang banyak" ucap dokter dan Jisung menggenggam tangan Minho penuh lega. Dokter mengucapkan beberapa nasihat dan melakukan pengecekan sebelum akhirnya keluar bersama suster yang lainnya.

"Maaf karena aku egois" ucap Jisung sembari menundukkan wajahnya penuh rasa bersalah. Minho menatap Jisung lembut.

"Ti-tidhak ap-apa apa" ucap Minho terbata bata dan Jisung sudah ingin menangis saja kembali. Oh ayolah Lee Jisung kamu cengeng sekali. Minho tersenyum lembut sembari menatap Jisung intens.

"HUAA HYUNG INI SEMUA MEMANG SALAH JISUNG" ledak Jisung akhirnya sembari menangis kencang. Pertahanannya hancur sudah.

"Hahah a-aduh" uap Minho sembari memegang tulang rusuknya. Jisung berhenti menangis dan menatap Minho penuh kekhawatiran dengan mata yang berurai air mata.

"Kan hyung tidak seharusnya tertawa!" omel Jisung dan Minho mengusap tangan Jisung.

"Habisnya kamu lucu" ucap pelan dan Jisung terdiam. Wajahnya mendadak semakin memerah, lucu sekali.  Minho menahan ketawa, dia tidak boleh tertawa atau nanti Jisungnya menangis lagi.

"minum" ucap Minho singkat. Dia tidak bisa berbicara terlalu banyak, nanti tulang rusuknya akan terasa sakit. Jisung mengambil air putih yang ada dinakas dan menaruh sedotannya, lalu membantu Minho untuk minum.

Tangan Minho terulur untuk mengacak rambut Jisung pelan, bibir Minho membentuk senyum hangat. Dia senang sekali bisa melihat laki laki manis didepannya.

Married [Minsung] REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang